Mohon tunggu...
erliana nana
erliana nana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjahit, suka konten yang mendidik edukatif dan menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Deteksi Dini dalam Menangani Keterlambatan Perkembangan Fisik Anak Usia Dini

4 Juli 2024   12:48 Diperbarui: 7 Juli 2024   16:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pentingnya Deteksi Dini dalam Menangani Keterlambatan Perkembangan Fisik Anak Usia Dini

Masa usia dini merupakan periode emas bagi perkembangan anak atau sering disebut dengan masa "golden age". Periode ini terjadi sejak usia 0-6 tahun, dimana pada periode ini otak anak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan penelitian menunjukkan bahwa 50% kecerdasan orang dewasa terbentuk pada usia 4 tahun. Selain perkembangan kognitif pada periode ini juga terdapat lonjakan yang cukup krusial untuk perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak. Oleh karena itu, orang tua perlu menyiapkan stimulasi yang tepat serta pendampingan yang cukup agar kebutuhan tumbuh kembang anak dapat terpenuhi secara optimal.

Pada perkembangan fisik sangat diperlukan deteksi dini keterlambatan, karena perkembangan fisik pada anak usia dini memegang peranan krusial untuk membantu anak mencapai potensi optimalnya.

Apa itu deteksi dini?

Deteksi dini adalah usaha-usaha untuk mengetahui secara dini ada tidaknya kelainan atau kerusakan fisik, gangguan perkembangan mental atau perilaku, dan/atau potensi keterlambatan belajar pada anak. Tujuannya adalah agar dapat dilakukan intervensi atau penanganan secara tepat dan cepat sehingga dapat mencegah atau meminimalisir dampak negatif dari kelainan, gangguan, atau keterlambatan tersebut. Deteksi dini dapat dilakukan pada berbagai bidang, seperti pada proses tumbuh kembang anak yang bertujuan  untuk mengetahui apakah anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosial, dan emosional. Deteksi ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

1. Pemeriksaan fisik oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya
2. Penilaian perkembangan oleh psikolog atau terapis okupasi
3. Pengamatan orang tua terhadap perilaku dan kemampuan anak


Mengapa deteksi dini penting?

Deteksi dini penting karena beberapa alasan berikut:

  • Meningkatkan peluang kesembuhan: Jika kelainan, gangguan, atau keterlambatan dapat dideteksi dini, maka intervensi atau penanganan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Intervensi dini dapat membantu anak untuk mengejar ketertinggalannya dan mencapai potensi optimalnya.
  • Memperbaiki kualitas hidup: Deteksi dini dapat membantu anak untuk mencapai potensi mereka secara maksimal dan menjalani hidup yang berkualitas.
  • Mencegah komplikasi: Keterlambatan perkembangan fisik yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti kesulitan belajar, masalah sosial, dan bahkan cacat fisik.
  • Mengurangi beban ekonomi: Deteksi dini dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih parah dan mahal di kemudian hari.
  • Memberikan ketenangan bagi orang tua: Mengetahui bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan fisik dapat membuat orang tua merasa cemas. Deteksi dini dapat membantu orang tua untuk memahami situasi dengan lebih baik dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Berikut beberapa tanda yang menunjukkan bahwa anak usia dini mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik:

1. Keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan motorik:

  • Bayi:
    • Tidak mengangkat kepala saat tengkurap pada usia 4 bulan
    • Tidak berguling pada usia 6 bulan
    • Tidak duduk tanpa bantuan pada usia 9 bulan
    • Tidak merangkak pada usia 10 bulan
    • Tidak berjalan pada usia 18 bulan
  • Balita:
    • Kesulitan menaiki tangga pada usia 2 tahun
    • Kesulitan berlari pada usia 2 tahun
    • Kesulitan melempar bola pada usia 3 tahun
    • Kesulitan menangkap bola pada usia 3 tahun

2. Kurangnya kekuatan dan koordinasi:

  • Anak tampak lemah dan mudah lelah
  • Anak kesulitan mengkoordinasikan gerakannya
  • Anak sering tersandung dan jatuh
  • Anak memiliki postur tubuh yang buruk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun