Mohon tunggu...
Erli Agustina
Erli Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo perkenalkan saya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya, dengan bergabung kompasiana saya ingin berlajar menulis sekaligus berbagi artikel dengan para pembaca dari berbagai kalangan. saya terbuka untuk kritik dan saran agar tulisan-tulisan saya kedepannya dapat lebih baik. Terimakasih sudah membaca profil saya semoga bermanfaat ^.^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inflansi Merangkak Naik, Ancaman Nyata bagi Daya Beli Masyarakat

7 Oktober 2024   22:41 Diperbarui: 8 Oktober 2024   04:26 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang semakin meresahkan pada inflasi yang terus merangkak naik. Fenomena ini bukan hanya angka statistik semata, melainkan ancaman nyata yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama dalam hal daya beli. kita sering mendengar istilah "inflasi" di berita. Tapi apa sebenarnya inflasi itu, dan mengapa kita perlu peduli Sebelum membahas lebih jauh mengenai dampak inflasi, penting untuk memahami apa sebenarnya inflasi itu.

Apa itu Inflasi?                      

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa harga barang kebutuhan sehari-hari semakin melambung? Mulai dari sembako, bahan bakar minyak, hingga tarif transportasi umum, semuanya seolah ikut naik secara bersamaan. Fenomena inilah yang kita kenal sebagai inflasi. Sederhananya, Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu periode tertentu. 

Ketika inflasi terjadi, nilai uang menurun, sehingga jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dengan sejumlah uang tertentu menjadi berkurang. Bayangkan, dulu dengan Rp 10.000 kita bisa beli segelas es teh dan gorengan. Sekarang, dengan uang yang sama, mungkin kita hanya bisa beli es tehnya saja.

Tren Inflasi Terkini

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren kenaikan inflasi yang konsisten. Meskipun masih dalam batas target Bank Indonesia, yakni 2-4% per tahun, laju inflasi yang terus meningkat memicu kekhawatiran di berbagai kalangan.

Mengapa Inflasi Dapat Terjadi?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi, antara lain:

  • Peningkatan permintaan: Ketika permintaan terhadap barang dan jasa meningkat lebih cepat daripada produksi, produsen dapat menaikkan harga.
  • Kenaikan biaya produksi: Peningkatan biaya produksi, seperti upah buruh, harga bahan baku, atau biaya energi, dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual produknya.
  • Ekspektasi inflasi: Jika masyarakat memperkirakan harga akan terus naik, mereka cenderung membeli barang lebih banyak sekarang sebelum harga semakin mahal. Hal ini dapat mendorong permintaan dan mempercepat laju inflasi.
  • Faktor eksternal: Faktor eksternal seperti konflik geopolitik, bencana alam, atau perubahan kebijakan moneter di negara lain juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi suatu negara.

Bagaimana Inflasi Mempengaruhi Kita?

  • Belanja Lebih Mahal: Harga kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, dan sayuran naik.
  • Ongkos Naik: Biaya transportasi, seperti bensin atau ongkos angkot, jadi lebih mahal.
  • Tabungan Berkurang Nilainya: Uang yang kita simpan di bank bisa berkurang nilainya jika bunganya lebih kecil dari inflasi.

Dampak Inflasi terhadap Daya Beli Masyarakat

Inflasi memiliki dampak yang signifikan terhadap daya beli masyarakat. Ketika harga barang dan jasa terus naik, sedangkan pendapatan masyarakat tetap atau bahkan menurun, daya beli masyarakat akan tergerus. Hal ini berarti masyarakat akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun