Mohon tunggu...
Erlani Puspita Sari
Erlani Puspita Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Doa yang Menghancurkan Sihir

23 April 2023   19:37 Diperbarui: 23 April 2023   19:41 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita yang tinggal di perbatasan kota dan desa, dia merupakan sosok wanita yang menawan dan berkharisma. Wanita tersebut bernama Rebecca, dia memiliki daya pikat pesona yang luar biasa. Sangat banyak pria yang tertarik kepadanya, bahkan Rebecca diberikan kemampuan oleh Tuhan yaitu disetiap ucapannya menjadi doa dan kenyataan. 

Banyak di antara mereka yang meminta di doakan oleh Rebecca bahkan dengan ketulusan hatinya, Rebecca mendoakan orang lain kepada Tuhan. Rebecca tidak pernah meminta apapun dari orang lain dan tidak mengharapkan imbalan berupa hadiah ataupun uang. "Aku sangat senang jika membantu orang tanpa imbalan ... Semoga Tuhan memberkati hidupku," gumam Rebecca dalam hatinya.

Suatu ketika ada yang ingin mencari masalah dengan dirinya, namun Rebecca tetap tenang dan tidak membalas kejahatan mereka yang iri dengan kecantikan aura, fisik, hati, dan wajahnya yang sering dikejar-kejar oleh para pria. 

Di saat itu ada pria yang mengejar Rebecca yang bernama Syarif, dia seringkali mengganggu Rebecca karena rasa cintanya terlalu besar. Tetapi Rebecca menghindar dari gangguan Syarif, berhari-hari Syarif tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hati Rebecca dan berbagai cara dia lakukan. 

Di kala itu Rebecca bertemu dengan Syarif di salah satu tempat wisata, yang kebetulan pada saat itu Rebecca melakukan liburan bersama dua temannya yang bernama Syeima dan Eliza. 

"Hei ... Rebecca?" sapa Syarif. Rebecca merasa sedikit terganggu dengan kedatangan Syarif dan dia menjawab, "Hei .. Ada apa?" Syarif sangat senang ketika bertemu dengan Rebecca. 

"Kamu liburan di sini juga?" tanya Syarif. Rebecca memasang wajah ramah kepada Syarif, namun Syarif seringkali terbawa perasaan kepada Rebecca dan mengira bahwa Rebecca menyukainya. 

Rebecca bergumam, "Duh ... Kenapa harus bertemu dengan pria ini? Sangat mengganggu sekali." Syarif dan Rebecca mengobrol sejenak, setelah itu Rebecca pamit pergi. "Maaf Syarif ... Aku tidak bisa mengobrol lama denganmu saat ini aku harus pergi dan ada janji dengan teman-temanku yang lain," pamitnya.

Syarif menpersilakan Rebecca seraya berkata, "Silakan Rebecca dan hati-hati di jalan." Rebecca hanya membalas dengan senyuman. 

Rebecca bersama teman-temannya pergi dan meninggalkan Syarif, sedangkan Syarif melihat Rebecca yang sedang berjalan bersama teman-temannya. 

Salah satu teman Rebecca yang bernama Eliza berkata, "Pria itu siapa kamu? Dia sangat tampan sepertinya dia keturunan orang luar negeri." Kemudian Rebecca menjawab, "Ada-ada saja kamu ... Dia orang Indonesia tetapi dia keturunan orang timur tengah dan rumahnya satu provinsi denganku." 

Eliza penasaran dan bertanya, "Siapa nama pria itu?" Rebecca menjawab dengan ketus,  "Syarif ... Kamu menyukainya?" 

Eliza tertawa seraya menjawab, "Hahaha ... Sepertinya kamu cemburu." Rebecca tidak berkutik sedikitpun. Eliza bertanya kembali kepada Rebecca. "Rebecca ... Kamu mengapa sangat tidak nyaman ketika Syarif menghampirimu? Dan kenapa kamu berbohong kepadanya? Padahal kita ingin pulang ke rumah bukan ada janji dengan teman yang lain." tanyanya. 

Rebecca menghela nafas kemudian menjawab, "Aku tidak menyukainya sedangkan dia selalu saja mengejarku ... Dan aku terpaksa berbohong karena aku tidak ingin dia mengikuti kita pulang ke rumah termasuk diriku yang senantiasa diikuti olehnya." 

Kedua temannya sangat kaget ketika mendengar jawaban dari Rebecca. "Ini sangat berbahaya ... Sepertinya pria itu sangat terobsesi dengan dirimu," ujar Syeima.

Rebecca hanya terdiam dan tidak memberikan jawaban apapun kepada Syeima dan Eliza. "Sudahlah ... Lupakan saja aku tidak menyukai pria itu," keluh Rebecca.

Rebecca, Syeima dan Eliza pergi pulang ke rumah masing-masing dengan kendaraan yang mereka kendarai.  Perjalanan dari tempat wisata sampai rumah menempuh waktu tiga puluh menit dan setibanya di rumah, ketika Rebecca masuk ke dalam rumah dia melihat sang Ibu yang sedang bersantai di ruang tamu. Ibunya juga melihat Rebecca seraya bertanya, "Kamu habis dari mana?" Rebecca menjawab, "Habis pulang dari tempat wisata sama teman." Sang Ibu mempersilakan putrinya agar istirahat terlebih dahulu.

Rebecca berjalan masuk ke dalam kamar dan langsung beristirahat. "Sangat melelahkan hari ini," gumam Rebecca. 

Di saat Rebecca sedang istirahat, tiba-tiba saja salah satu tetangganya mendatangi rumah Rebecca. Ibu daripada Rebecca menyambut tetangganya dengan baik dan menyuruh masuk ke dalam serta di sarankan untuk menunggu Rebecca di ruang tamu. "Permisi buk ... Apakah ada Rebecca?" tanya tetangganya itu. 

Ibu Rebecca menjawab, "Ada keperluan apa? Sebentar saya panggilkan dulu ... Kamu tunggu di sini saja." Kemudian Rebecca dipanggil oleh Ibunya. "Rebecca ... Ada tetangga kita dan dia ada keperluan denganmu," panggil sang Ibu. 

Rebecca menjawab, "Iya tunggu sebentar ... Rebecca akan keluar." Rebecca terbangun dari istirahatnya dan berjalan keluar kamar yang sudah di tunggu oleh sang Ibu. 

Ibu dan Rebecca berjalan menuju ruang tamu yang sudah di tunggu oleh tetangganya. Rebecca menghampiri tetangganya yang sedang duduk di sofa serta menyambutnya dengan ramah. "Ada keperluan apa ya, Kak?" tanya Rebecca.

Tetangganya yang bernama Celine meminta tolong kepada Rebecca. "Aku meminta bantuan darimu ... Tolong doakan aku agar usahaku laris dan ramai pengunjung karena belakangan ini usaha yang sedang aku jalani sangat sepi," pinta Celine yang merupakan tetangga Rebecca.

Kemudian Rebecca berdoa kepada Tuhan, agar membantu usaha Celine lancar dan banyak pengunjung yang berdatangan. Celine membawa uang yang sangat banyak seraya berkata, "Ini hadiah untukmu ... Tolong di terima." Justru Rebecca menolak pemberian dari Celine tetapi Celine tetap memaksa Rebecca agar menerima pemberian darinya. 

"Baiklah ... Kalau begitu uang yang kau berikan padaku ... Berikan saja ke ibuku agar dia senang dengan pemberianmu itu," pinta Rebecca. 

Celine memberikan hadiah uang tunai kepada Ibu Rebecca. "Mohon di terima ya, buk," pinta Celine. Ibu Rebecca menerima pemberian dari Celine seraya berucap, "Terima kasih, Celine." 

Celine tersenyum kemudian pamit pulang kepada mereka berdua, di saat itu sang Ibu menghitung uang yang diberikan oleh Celine. Ternyata uang tersebut bernilai 70 juta. 

Rebecca terkejut dengan pemberian Celine yang sangat banyak. "Uang ini sangat banyak, Ibu," ucap Rebecca.

Ibu menjawab, "Tidak apa-apa ... Kemungkinan ini rejeki kita dari Tuhan."

Rebecca menyarankan sang Ibu agar uang yang diberikan oleh Celine dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Ibu menyetujui saran dari Rebecca.

Seminggu setelahnya, Celine mendatangi Rebecca di rumah. Seperti biasa, Ibu Rebecca menyambut ke datangan Celine dengan baik dan kebetulan ada Rebecca yang sedang bersantai di ruang tamu. Celine mengucapkan rasa terima kasih kepada Rebecca seraya berkata, "Rebecca ... Dengan berkah doamu sangat berguna untuk usahaku dan beberapa hari ini usahaku sangat laris dan sangat banyak pengunjung yang datang." Rebecca sangat senang serta memeluk Celine, di kala itu Celine dan Rebecca mengobrol tetapi hanya sebentar saja. Setelah itu Celine, pamit pulang kepada Rebecca dan Ibu daripada Rebecca.  Mereka berdua mempersilakan Celine pulang dengan baik. 

Semenjak itu, banyak orang-orang yang datang untuk meminta di doakan oleh Rebecca, dengan senang hati Rebecca mendoakan mereka kepada Tuhan. 

Dari kejadian itu Rebecca sangat lelah. Berhari-hari Rebecca menjalani rutinitas kehidupannya dengan kegiatan yang positif.  Suatu ketika, Rebecca merasakan ada yang aneh dalam hidupnya. Rebecca juga merasakan ada perubahan sikap orang yang berada di sekitarnya serta perubahan dirinya. 

"Sepertinya ada yang tidak beres dengan diriku," keluh Rebecca.

Rebecca senantiasa berpikir positif, dia melakukan rutinitasnya sampai berbulan-bulan. Namun Rebecca semakin merasakan ada perubahan dalam dirinya yang tidak biasa. 

Rebecca sering bermimpi seorang pria secara berturut-turut ketika dirinya hendak tidur. Dan mimpi di kejar oleh makhluk aneh yang ingin membunuhnya. Di kala itu, Rebecca memutuskan untuk beribadah. 

Sangat mengejutkan, ketika Rebecca beribadah dirinya merasakan panas dan mengeluarkan keringat yang sangat banyak. 

Firasat Rebecca muncul ketika dirinya sedang beribadah. Rebecca langsung mengangkat kedua tangannya dan berdoa kepada Tuhan agar dirinya di sembuhkan serta meminta petunjuk dengan sebenarnya yang terjadi pada dirinya. 

Sehabis itu, Rebecca melanjutkan rutinitasnya seperti biasa. Pada suatu ketika badan Rebecca mengalami rasa sakit seperti tertusuk-tusuk, di saat itu Rebecca langsung berdoa dan terus berdoa. Rebecca melawan rasa sakit di beberapa bagian anggota tubuhnya. 

Selama dua jam, pada akhirnya Rebecca muntah dan alangkah terkejutnya Rebeccca ketika dirinya memuntahkan satu jarum dan darah yang kental serta berbau busuk.

Sang Ibu menyaksikan peristiwa itu kemudian Rebecca berdoa kembali kepada Tuhan agar menghancurkan sihir dan energi negatif di dalam tubuhnya. 

Rebecca mengeluarkan muntahannya sangat banyak, selama lima menit. Kemudian tubuh Rebecca merasakan ringan dan rasa sakit di dalam tubuhnya seketika hilang.

Dari kejadian itu, lima hari setelahnya Rebecca mendengarkan kabar dari mulut ke mulut bahwa Syarif mengalami koma dan masuk ke rumah sakit dalam penanganan dokter khusus. Bahkan ada yang memberitahu Rebecca bahwa Syarif telah menutup aura Rebecca meminta bantuan dukun agar tidak ada satu orang pun yang menyukainya selain Syarif.

Namun Rebecca mengacuhkan kejadian perkara tersebut, yang penting Rebecca sudah tidak merasakan kejadian aneh dalam hidupnya. Bahkan orang-orang sekitarnya pun menjadi care kembali dengan Rebecca dan Rebecca mendapatkan kehangatan dalam kebersamaan dengan orang lain dan berdamai dalam hidupnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun