Eliza penasaran dan bertanya, "Siapa nama pria itu?" Rebecca menjawab dengan ketus, Â "Syarif ... Kamu menyukainya?"Â
Eliza tertawa seraya menjawab, "Hahaha ... Sepertinya kamu cemburu." Rebecca tidak berkutik sedikitpun. Eliza bertanya kembali kepada Rebecca. "Rebecca ... Kamu mengapa sangat tidak nyaman ketika Syarif menghampirimu? Dan kenapa kamu berbohong kepadanya? Padahal kita ingin pulang ke rumah bukan ada janji dengan teman yang lain." tanyanya.Â
Rebecca menghela nafas kemudian menjawab, "Aku tidak menyukainya sedangkan dia selalu saja mengejarku ... Dan aku terpaksa berbohong karena aku tidak ingin dia mengikuti kita pulang ke rumah termasuk diriku yang senantiasa diikuti olehnya."Â
Kedua temannya sangat kaget ketika mendengar jawaban dari Rebecca. "Ini sangat berbahaya ... Sepertinya pria itu sangat terobsesi dengan dirimu," ujar Syeima.
Rebecca hanya terdiam dan tidak memberikan jawaban apapun kepada Syeima dan Eliza. "Sudahlah ... Lupakan saja aku tidak menyukai pria itu," keluh Rebecca.
Rebecca, Syeima dan Eliza pergi pulang ke rumah masing-masing dengan kendaraan yang mereka kendarai. Â Perjalanan dari tempat wisata sampai rumah menempuh waktu tiga puluh menit dan setibanya di rumah, ketika Rebecca masuk ke dalam rumah dia melihat sang Ibu yang sedang bersantai di ruang tamu. Ibunya juga melihat Rebecca seraya bertanya, "Kamu habis dari mana?" Rebecca menjawab, "Habis pulang dari tempat wisata sama teman." Sang Ibu mempersilakan putrinya agar istirahat terlebih dahulu.
Rebecca berjalan masuk ke dalam kamar dan langsung beristirahat. "Sangat melelahkan hari ini," gumam Rebecca.Â
Di saat Rebecca sedang istirahat, tiba-tiba saja salah satu tetangganya mendatangi rumah Rebecca. Ibu daripada Rebecca menyambut tetangganya dengan baik dan menyuruh masuk ke dalam serta di sarankan untuk menunggu Rebecca di ruang tamu. "Permisi buk ... Apakah ada Rebecca?" tanya tetangganya itu.Â
Ibu Rebecca menjawab, "Ada keperluan apa? Sebentar saya panggilkan dulu ... Kamu tunggu di sini saja." Kemudian Rebecca dipanggil oleh Ibunya. "Rebecca ... Ada tetangga kita dan dia ada keperluan denganmu," panggil sang Ibu.Â
Rebecca menjawab, "Iya tunggu sebentar ... Rebecca akan keluar." Rebecca terbangun dari istirahatnya dan berjalan keluar kamar yang sudah di tunggu oleh sang Ibu.Â
Ibu dan Rebecca berjalan menuju ruang tamu yang sudah di tunggu oleh tetangganya. Rebecca menghampiri tetangganya yang sedang duduk di sofa serta menyambutnya dengan ramah. "Ada keperluan apa ya, Kak?" tanya Rebecca.