Mohon tunggu...
Erlangga Wijaya
Erlangga Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis muda yang aktif di media sosial

Muda, Karya dan Kaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampus "Merdeka" ala Nadiem dan Pentingnya Menentukan Tempat Magang

27 Januari 2020   16:50 Diperbarui: 18 Juni 2021   00:45 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI) Nadiem Makariem kembali membuat heboh dunia pendidikan. 

Pasalnya, mantan orang nomor satu di perusahaan ojek online ini membuat kebijakan yang ia beri nama Merdeka Belajar atau Kampus Merdeka. Ide tentang 'kampus merdeka' ini disampaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan parilis melalui rilis tertulis pada Kamis 23, Januari 2020.

Nadiem menyebut kebijakan itu nantinya akan berfokus pada empat hal yang menjadi program utamanya. Program pertama adalah perguruan tinggi (PT) memiliki otonomi pembukaan program studi baru. 

Namun, baik PTN maupun PTS yang mau membuka program studi (prodi) baru diharuskan memiliki akreditasi A dan B. Perlu untuk diketahui bahwa untuk saat ini, PTN atau PTS yang boleh membuka prodi baru hanya perguruan tinggi berbadan hukum (PTBH).

Tidak hanya itu, bolehnya membuka program studi baru ini baru bisa diajukan jika memiliki kerjasama dengan mitra organisasi nirlaba, perusahaan, institusi multilateral atau universitas Top 100 ranking QS dan bukan di bidang kesehatan dan pendidikan.

Baca juga : Suka Duka Mahasiswa Tingkat Akhir Bimbingan Skripsi Online di Rumah Saja

Program kedua adalah adanya kemudahan untuk memproses akreditasi perguruan tinggi. Untuk diketahui bahwa saat ini proses akreditasi wajib dilakukan hanya setiap lima tahun sekali. Nantinya Nadiem akan membuat proses akreditasi itu diperbarui secara otomatis. 

Program ketiga, Nadiem akan memudahkan PTN Badan Layanan Umum (BLU) untuk menjadi PTN BH. Padahal hingga saat ini, yang dapat menjadi PTN BH hanya perguruan tinggi berakreditasi A.

Program keempat dan ini yang paling menghebohkan adalah mahasiswa diberikan kebebasan mengambil sks di luar perguruan tinggi sebanyak dua semester atau setara dengan 40 sks. Hal itu dapat berupa magang, pertukaran pelajar, penelitian, proyek di desa, mengajar di sekolah hingga wirausaha. Tidak sampai disitu, mahasiswa juga dapat mengambil satu semester lagi secara sukarela atau setara 20 sks untuk mengambil mata kuliah di luar jurusannya.

Program keempat dalam konsep 'Kampus Merdeka' ini sangat menarik perhatian, terutama bagi genarasi milenial yang ingin belajar secara tidak monoton. 

Bagi milenial yang ingin magang dan ingin concern di dunia pendidikan, salah satu caranya bisamagang di perusahaan startup pendidikan seperti GreatEdu. Perusahaan startup ini memiliki fitur-fitur yang menarik yang dapat membantu banyak orang untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Baca juga :KKN "Back to Village" Universitas Negeri Malang, Mahasiswa Lebih Kreatif di Masa Pandemi

Selain fitur materi belajar, latihan soal, buku digital dan lai-lain di GreatEdu juga menyediakan fitur untuk menemukan guru les privat. Dengan mengklik fitur GreatPivat, seorang murid dapat mencari dan memilih guru les yang sudah mendaftar dan masuk dalam data base GreatEdu. 

Tidak hanya untuk murid, aplikasi GreatEdu juga membantu guru untuk menambah penghasilan dengan cara mendaftar sebagai guru les di aplikasi GreatEdu. Dengan begitu, para guru nantinya akan ditemukan oleh murid-murid yang sedang membutuhkan guru untuk mengajarinya dalam suatu mata pelajaran.

Namun sebelum magang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tempat magang.

1. Kredibilitas Perusahaan

Sangat penting untuk memastikan jika perusahaan yang ingin dijadikan sebagai tempat magang memiliki kredibilitas yang baik. Sebab, dengan hal tersebut maka kedepannya mudah mendapatkan kepercayaan lebih besar dari orang lain terhadap kemampuan yang kita miliki.

2. Durasi Magang

Setiap perusahaan memiliki durasi magang yang berbeda-beda. Ada yang 3 bulan, 6 bulan, bahkan 12 bulan. Untuk itu, agar kuliah dan magang dapat berjalan dengan baik jangan lupa tanyakan durasi magangnya.

Baca juga : Pembaharuan Pendidikan melalui Program Kurikulum Merdeka Belajar

3. Potensi Relasi

Ketika memulai magang usahakanlah segera mencari tahu apakah nantinya ada peluang untuk bekerja di sana atau tidak. Ini penting agar setelah lulus nanti kita bisa langsung mendapatkan pekerjaan. Setidaknya, carilah orang-orang yang bisa memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan setelah kita lulus nanti.

4. Jarak tempat Magang

Memperhatikan lokasi magang juga terbilang penting. Sebab, jangan sampai hal tersebut justru menyulitkan saat ada hal penting yang harus dilakukan di rumah atau kampus.

5. Magang dibayar atau tidak

Meski sedikit idealis, akan tetapi mencari tempat magang yang memberikan upah tidaklah masalah. Pasalnya, kita juga harus memperhitungkan pengeluaran selama magang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun