Beberapa waktu yang lalu Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto menyampaikan usulan pemangkasan waktu sekolah menjadi 3 hari saja dalam seminggu. Hal ini disampaikan Kak Seto saat memberikan masukan di Mapolres Metro Jakarta Utara terkait aksi tawuran maut yang terjadi di Sunter.
Kak seto berpendapat bahwa sistem sekolah 3 hari ini sangat cocok dan bagus untuk diterapkan di Indonesia. Ada sejumlah alasan yang mendasari pemikiran kak Seto, diantaranya Pertama, Sudah teruji. Â Menurut Kak Seto, sistem sekolah tiga hari itu sudah di uji coba selama 13 tahun di homeschooling miliknya. Kak Seto menyamapikan bahwa di homeschooling miliknya, sekolah hanya tiga hari dalam seminggu dan itu pun hanya tiga jam perharinya.
Kedua, Menghasilkan lulusan yang unggul. Menurut Kak Seto, sekolah-sekolahnya tersebut walaupun menerapkan belajar mengajar hanya tiga hari saja, tetapi tetap mampu melahirkan lulusan yang kompeten dan unggul. Bahkan lulusan-lulusan sekolahnya sudah teruji berhasil masuk Kedokteran UI, Gajah Mada dan Undip. Selain itu juga ada yang masuk USU, Unhas, ITB dan IPB.
Ketiga, anak senang sekolah. Kak Seto berpendapat, kemampuan untuk melahirkan lulusan unggul itu bisa terjadi lantaran anak-anak merasa senang saat bersekolah dan bukannya senang saat sedang liburan.
Keempat, Pembelajaran yang efektif. Kak Seto mengatakan bahwa di sekolahnya proses belajar mengajar dibangun secara efektif dengan memanfaatkan diskusi antar sesama. Tidak hanya itu, PR yang diberikan pun harus memicu kreativitas si anak. Sehingga menurut Kak Seto, anak-anak tidak jadi "robot" yang diharuskan menerima setiap pelajaran yang ada tanpa mempertimbangkan bakat terpendam mereka yang berbeda-beda.
Kelima, Pengembangan minat bakat. Terkait usulannya yang memotong jam pelajaran di sekolah, Kak Seto melihat anak-anak memiliki kesempatan untuk bisa mengembangkan minat bakat, tak hanya berprestasi di bidang akademis. Anak-anak yang berbakat dalam bidang yang lain bisa menekuninya tanpa harus disibukkan dengan waktu sekolah yang banyak.
Keenam, memiliki waktu yang lebih lama bersama keluarga. Dengan sedikitinya waktu sekolah, maka anak-anak menurut Kak Seto bisa memiliki waktu yang lebih lama untuk bersama kelurganya.
Sebenarnya, apa yang disampaikan kak Seto ada benarnya. Karena saat ini, zaman telah memasuki revolusi  industri 4.0 dimana banyak pekerjaan telah digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan. Namun, walaupun demikian dengan terjadinya revolusi industri 4.0 pekerjaan-pekerjaan jenus baru juga mulai bermunculan. Ada sejumlah pekerjaan yang sangat dibutuhkan dalam beberapa puluh tahun kedepan. Yaitu;
1. Ahli Matematika
Karier seseorang yang ahli matematika tidak hanya sebatas menjadi guru atau dosen saja, tetapi juga dalam perkembangan teknologi di masa depan. Beberapa perancangan teknologi tak akan lepas dari ilmu matematika, seperti statistik, logika simbolik, algoritma pemrograman, dan lain sebagainya.
2. Programmer
Perancangan aplikasi pada dasarnya bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia yang memiliki mobilitas tinggi. Untuk merancang aplikasi, dibutuhkan bantuan programmer atau orang yang ahli di bidang komputer agar aplikasi dapat berjalan maksimal.
Permintaan jasa programmer pun semakin bertambah akibat pertumbuhan perusahaan startup yang semakin pesat. Jika Anda memahami bahasa pemrograman sekaligus informasi keamanan komputer, pekerjaan ini cocok untuk Anda.
3. Ahli Pemasaran
Meskipun pemasaran dapat dilakukan lewat media online, tetapi sumber daya manusia di bidang pemasaran tetap dibutuhkan. Sebab, sebelum memasarkan produk, perusahaan perlu mengamati kondisi pasar yang sesungguhnya.
Dalam hal ini, SDM di bidang pemasaran-lah yang paling dibutuhkan. Selain mampu mengamati pasar, marketing harus mampu berkomunikasi dengan baik agar konsumen tertarik pada produk yang dipasarkan.
4. Perancang Busana
Industri di dunia fashion juga tak akan ada matinya, apalagi dengan gaya hidup masyarakat yang semakin meningkat. Itulah kenapa jasa seorang perancang busana atau desainer tetap dibutuhkan, demi mendapatkan busana yang unik, modis, dan berkualitas.
5. Influencer
Influencer dapat diartikan sebagai seorang panutan di media sosial, yang tugasnya untuk memengaruhi orang lain dalam hal tertentu, misalnya fashion, make up, ataupun gaya hidup.
Kehadiran influencer dipercaya dapat menghemat pengeluaran perusahaan dalam memasarkan suatu produk, misalnya produk fashion. Sebab, bayaran seorang influencer biasanya lebih murah dibandingkan bayaran seorang model.
9. Penulis
Perusahaan juga membutuhkan jasa seorang penulis dalam hal memasarkan produk, terutama untuk menuliskan deskripsi produk, kelebihan dan kelemahan produk. Jadi, tak heran semakin banyak penulis yang dibutuhkan di era digital seperti sekarang.
Dari data ini, kita dapat melihat bahwa faktor skill sangat menonjol di era sekarang. Setinggi apapun sekolah seseorang, jika tidak memiliki skil yang sesuai dengan zaman saat ini maka akan menjadi sia-sia. Untuk itu, saat ini skill adalah faktor kuncil dimana seseorang dapat berkembang. Saat ini, penyedia layanan aplikasi belajar juga mulai fokus untuk mengembangkan skill daripada generasi muda. Salah satunya adalah layanan aplikasi belajar GreatEdu. Melalui fitur GreatSkill, GreatEdu mencoba untuk mengembangkan skill seseorang yang barangkali tidak menonjol di bidang akademis. GreatSkill dalam seminggu sekali sering melakukan pelatihan-pelatihan untuk membantu orang lain meningkatkan skill-nya. Seperti misalnya pelatihan memasak, menjahit, merias Henna, fotography, analis data dan lain-lain.
Tidak hanya fitur GreatSkill, di aplikasi GreatEdu yang sudah tersedia di Playstore dan Apsstore ini juga menyediakan fitur-fitur lain seperti GreatPrivat, GreatPedia, GreatInfo dan lain-lain. Jika sesorang tidak menonjol di bidang akademis, maka dia bisa mengembangkan skill nya di bidang lain dan pilihannya adalah di GreatEdu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H