Dengan kata kain, seorang guru dapat termotivasi menjadi seorang guru yang profesional dan berkualitas jika mereka berada di level memiliki kebutuhan akan penghargaan, pengakuan, serta aktualisasi diri.Â
Guru dapat fokus belajar dan mengajar tanpa memikirkan hal-hal lain di luar urusan pekerjaan. Namun, fakta di lapangan masih banyak guru yang belum sejahtera yang menyebabkan terganggunya  fokus mereka untuk menjadi guru yang profesional dan berkualitas.
Kondisi kurangnya kesejahteraan para pahlawan pendidikan ini seringkali juga tidak mendapat sorotan publik. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya informasi mengenai kesulitan hidup yang mereka alami. Sehingga kurangnya informasi ini berdampak pada minimnya apresiasi terhadap mereka. Padahal jika bicara kinerja, banyak sekali guru-guru meski terbatas bahkan menjadi penyandang disabilitas tetap berjuang untuk mencerdaskan murid-muridnya.
Oleh karena itu, terbatasnya apresiasi terhadap para pahlawan pendidikan ini menjadi perhatian salah satu Startup pendidikan GreatEdu yang saat ini aplikasinya bisa didownload di Play Store (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.zealap.greatedu) dan App Store (https://apps.apple.com/id/app/greatedu/id1415523009?l=id).
Melalui aplikasi ini, para guru bisa mendaftarkan diri sebagai pengajar atau tutor dengan waktu yang tidak terbatas. Dengan kata lain, aplikasi ini menjadi penghubung antara orang yang memiliki pengetahuan dengan yang membutuhkan pengetahuan, yaitu murid. Â Para guru yang telah mendaftarkan diri, akan ditemukan oleh murid yang mencari tutor melaui aplikasi GreaEdu untuk mata pelajaran tertentu. Hal ini akan menjadi penghasilan tambahan bagi para guru di luar waktu jam mengajarnya di sekolah. Dengan begitu, penghasilan yang ia dapatkan dari mengajar melalui aplikasi GreatEdu bisa membantunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H