Mohon tunggu...
Erlangga Satya
Erlangga Satya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Nama saya Erlangga Satya Kencana, saya adalah mahasiswa aktif jurusan Hubungan Internasional di Universitas Nasional. Saat ini saya aktif menekuni hobi saya dan mengikuti kegiatan organisasi diluar kampus.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perang Dagang Amerika Serikat dan China terhadap Perdagangan Internasional

3 Agustus 2023   13:43 Diperbarui: 3 Agustus 2023   13:49 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Perang dagang antara America dan China adalah salah satu konflik ekonomi terbesar dalam Sejarah perdagangan internasional.  Dimana hal ini menciptakan dampak yang luas terhadap segala lini perekonomian internasional. Sebagai dua negara terbesar dalam bidang ekonomi, Amerika dan China memiliki banyak negara yang bergantung dan terikat . Dengan adanya keterikatan ekonomi antar negara di dunia menyebabkan tindakan maupun kebijakan yang dikeluarkan suatu negara dapat mempengaruhi negara yang lain juga. Ketegangan ekonomi yang terjadi di suatu negara terutama negara besar dengan perekonomian yang kuat akan membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian dunia. Perang dagang antara America dan China dimulai pada tahun 2018, dimana Donald trump sebagai presiden yang baru terpilih membuat kebijakan tarif impor terhadap barang-barang dari China. Selanjutnya China merespon kebijakan America dengan membuat kebijakan yang sama, yaitu memberikan tarif impor kepada barang-barang yang berasal dari America. Karna pengaruhnya yang sangat besar, perang dagang ini menciptakan ketidakstabilan di pasar global. Pada artikel ini akan membahas dampak di berbagai bidang terkait ekonomi dan politik. 

Dampak Terhadap Perdagangan Internasional

Dampak persaingan antara dua negara besar ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perdagangan Internasional. Dengan adanya penerapan tarif dan hambatan perdagangan antara kedua negara menghambat pengaliran jasa dan barang dari kedua negara. Sebagai contoh, barang-barang seperti baja, teknologi, dan produk pertanian menjadi pusat perselisihan, yang mengakibatkan peningkatan biaya dan harga bagi para konsumen akhir. Dalam jangka panjang, penurunan perdagangan dapat berdampak negatif pada perekonomian global. Selain itu ketidakpastian diantara dua negara ini menciptakan keenganan negara-negara lain untuk berinvestasi. Para investor dibuat khawatir dengan ketidakstabilan ekonomi dan kebijakan ekonomi yang terus berubah seiring persaingan dagang ini terjadi. Hal ini membuat investasi di America dan China menurun signifikan dan menghambat pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut. Namun dampak nyata perekonomian tidak hanya dirasakan America dan China, perang dagang ini juga memberikan dampak terhadap negar-negara lain.

Salah satu contohnya adalah Indonesia Salah satu dampak dari perang dagang tersebut juga mempengaruhi ekonomi Indonesia terutama industri tekstil. Selama perang dagang China tidak bisa mengekspor produk tekstil ke Amerika Serikat. Perang dagang Amerika Serikat-China mengakibatkan sejumlah produk asal masing-masing negara tidak bisa memasuki pasar keduanya. Selama ini Amerika Serikat menjadi suatu pasar ekspor utama bagi China. Akhirnya kebijakan perang dagang Donald Trump membuat perdagangan kedua negara menjadi terhambat. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Indonesia dalam menyuplai produk tekstilnya . Indonesia menjadi salah satu negara pemasok tekstil terbesar ke Amerika Serikat. Nilai strategis industry tekstil Indonesia di Amerika menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencapai ekspor tekstil dan produksi tekstil sebesar US$ 14,6 miliar hingga akhir tahun 2019 dan hingga 2018 ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia ke Amerika senilai US$ 4,7 miliar. Angka ini akan terus meningkat sebesar US$ 10 miliar selama lima tahun kedepan . Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia telah berkiprah cukup lama terhitung sejak 1970-an dan hingga saat ini tetap konsisten dalam mengembangkan dan menjaga kestabilannya. Merupakan peluang tepat bagi Indonesia untuk mengembangkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) karena beberapa faktor yang mendukung terutama pada sumber daya manusia 4 (ketenagakerjaan) dan sumber daya alam (serat tekstil) yang melimpah sehingga dalam sub sektor industri di Indonesia, industri tekstil dan produk tekstil layak dijadikan sebagai industri strategis dan prioritas nasional. Industri tektil dan produk tekstil Indonesia merupakan salah satu industri terbesar di dunia, selain India struktur industri dan produk tekstil Indonesia juga terintegrasi dari sektor hulu, sektor menengah dan sektor hilir sehingga keterkaitan antara sektor industri lainnya sangat erat. Selain itu produksi tekstil sangat menyerap banyak tenaga kerja yang dapat mengurangi jumlah pengangguran dan mendorong perekonomian.

Dampak Terhadap Hubungan Internasional

Perang dagang antara America dan China telah menyebabkan ketegangan hubungan antara kedua negara. Kedua negara saling mempertahankan kepentingan nasional dan kepentingan ekonomi mereka masing-masing. Hal ini tentunya menghambat Kerjasama global antara keduanya. Disisi lain negara-negara berusaha memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat posisi mereka dalam perdagangan internasional. Beberapa negara Eropa dan Asia membuat Kerjasama kebijakan perdagangan bebas yang saling menguntungkan negara anggota. Perang dagang ini telah memberikan tantangan yang kompleks kepada para pelaku bisnis, namun disisi lain hal ini mungkin menguntungkan bagi pemangku kepentingan. Maka dari itu usaha yang dapat dilakukan para pengusaha adalah untuk bersikap cermat dan cerdas dalam memutuskan pilihan dan identifikasi resiko. Selain itu usaha dari negara lain juga tidak kalah pentingnya untuk menyelesaikan ketegangan antara kedua negara ini. Misalnya dengan menjadi mediator antara kedua negara agar bisa menyelesaikan perseteruan ini dan dapat kembali menciptakan lingkungan perdagangan internasional yang lebih stabil.

"Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata Kuliah Hukum Bisnis Internasional dengan Dosen Pengampu : Fadlan Muzzaki, S.IP., M.Phil.,LLM."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun