Jakarta Utara (1/8/2020)- Tanggal 5 Juli 2020, Universitas Diponegoro menurunkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN secara mandiri di kampung halaman masing-masing mahasiswa. Hal ini tentunya tidak lepas dari pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia.Â
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa dan berbagai perbedaan dari KKN tahun sebelumnya, mahasiswa Universitas Diponegoro tetap melaksanakan KKN sesuai dengan asas pengabdian kepada masyarakat yang dipegang tinggi oleh Universitas Diponegoro.
Pentingnya pemahaman masyarakat umum terhadap COVID-19 memiliki peranan penting dalam menghambat penyebaran COVID dan penyebaran informasi yang menyertai.Â
Tingginya angka penggunaan internet di provinsi DKI Jakarta dapat dikatakan menjadi pedang bermata dua yang harus diperhatikan dalam kondisi pandemi yang dipenuhi oleh kecemasan dimana banyak berita hoaks yang beredar dapat meningkatkan kerugian dalam berbagai aspek seperti ekonomi, kesehatan, maupun penanganan pandemi.Â
Hal ini tentunya membuat mahasiswa merasa bahwa topik COVID-19 harus menjadi fokus dari program KKN tim II Universitas Diponegoro tahun 2020 terutama bagi mereka yang tinggal di provinsi dengan angka kasus positif yang tinggi dan disertai dengan penggunaan internet yang tinggi seperti DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh mahasiswa terdapat beberapa permasalahan pokok dari masyarakat seperti minimnya pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19.Â
Selain itu warga Jakarta banyak menyebarkan berita mengenai COVID-19 yang beredar di media sosial tanpa melakukan verifikasi ulang terutama pada kelurahan Sunter Jaya. Permasalahan ini ditangai oleh mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro dengan menciptakan Buku Sakti yang dapat digunakan untuk menguji keaslian berita yang ada di media sosial.
Buku Sakti ini memiliki beberapa konten yang penting unutk diketahui masyarakat dalam membaca berita ataupun informasi secara online mengenai COVID-19 seperti pengetahuan dasar, cara menguji keaslian berita, mengetahui sumber berita yang valid, dan lain lain.Â
Diharapkan dengan diciptakannya booklet atau Buku Sakti ini dapat mengurangi kepanikan maupun kesalahan berita yang pernah ada seperti penggunaan thermogun yang dapat merusak otak dan obat herbal untuk melawan COVID-19 yang belum teruji keasliannya.
Sosialisasi mengenai Buku Sakti ini juga dilakukan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro untuk menjelaskan cara penggunaan buku tersebut dalam memverifikasi keaslian dan reliabilitas berita yang ditemukan secara online. Selain itu terdapat 20 kopi Buku Sakti yang disebarkan di lingkungn RW-12 Sunter Jaya, Jakarta Utara, DKI Jakarta.
