Mohon tunggu...
erlangga gzn
erlangga gzn Mohon Tunggu... -

hello ,,my name is erlangga galih zn. you can contct with me with email or facebook on galih_erlanggagzn@yahoo.co.id and erlangga galih zn . .come on join with me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ancaman Besar dari Seberang Timur Ibu Pertiwi

5 Desember 2011   13:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="google.image"][/caption] Sungguh ironis peristiwa yang terjadi di bumi Cendrawasih Papua akhir-akhir ini. Banyak pembunuhan dan penganiyaan yang dilakukan terhadap warga sipil bahkan aparat keamanan pun juga menjadi korban dalam kejadian ini. Hal ini dicurigai dilakukan oleh sekelompok orang di bawah laskar OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang masih beroperasi hingga saat ini. Tercatat korban terbaru dari perbuatan keji ini adalah seorang anggota POLRI yaitu Bripda Ridwan Napitupulu. Almarhum merupakan anggota personel Polres Jayapura. Beliau dianiaya 15 orang tak dikenal di Kampung Berap Nimbokrang, Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Kamis lalu. Saat itu ia dan rekannya Bripka Budi berpatroli untuk merazia pengibaran Bendera Bintang Kejora pada peringatan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM).  Sekelompok orang bersenjata panah menghadang lalu menganiaya Bripda Ridwan hingga ia terluka parah. Sementara Bripka Budi berhasil meloloskan diri bersama senjata milik Bripda Ridwan. Korban yang tak berdaya ditemukan warga keesokan harinya. Menurut Kabag Humas Mabes Polri, tiga tersangka penganiaya Ridwan sudah ditahan. Sepatutnya Pemerintah perlu langsung turun tangan atas peristiwa ini dan berperan dalam mencari jalan keluar bersama. Tidak hanya mengandalkan aparat keamanan,karena rakyat papua hanya ingin kesejahteraan bukannya kekerasan dan di tegakkan secara militer. Mungkin peristiwa ini juga berkaitan dengan kesenjangan Sosial yang terjadi pada masyarakat papua pada umumnya. Kejadian tersebut merupakan sinyal bahaya dari papua yang terus berusaha memisahkan diri dari NKRI. Indonesia Patut Waspada,, KEEP NKRI,, Indonesia harga mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun