Semua siswa dia perhatikan wajahnya akan tetapi wanita tersebut tidak dia temukan, akan tetapi dia melihat Rima berlari kearahnya sambil membawakan tasnya "NIhh ambil tasmu, da..dahh....."  Rima melemparkan tasnya kewajah Randu yang membuat tas Rande jatuh kebawah  "Aaawaasss Kamu Rimaaaaa!!" Randu berteriak,Â
"Tuh anak bikin kesel ajah, awas kalo ketemu habis kau" Randu menggerutu, saat Randu berbalik akan mengambil tasnya dia terkejut ternyata tasnya yang berantakan karna tadi dilempar Rima sedang dirapikan oleh wanita pemilik mata indah yang dia cari. Randu lagi-lagi terus menatap wanita tersebut yang sedang merapikan tasnya "Nihh tas kamu" bukannya mengambil tasnya Randu malah terus melihat wanita tersebut "hei Inih tasnya", Â "Oh iyah makasih"Â
Randu langsung salah tingkah,  tiba-tiba wanita tersebut tersenyum "Kenapa?" tanya Randu, "Kamu anak yang lucu, Aku duluan yahhh" perkataan wanita tersebut membuat Randu hampir tak sadarkan diri, saat perempuan itu berjalan melewati Randu, Randu sontak bertanya  "Hei Siapa namamu?" ,  "Kujawab nanti sore, bukannya kita akan bertemu nanti sore" perkataan wanita tersebut mengingatkan Randu atas perkataannya tadi bahwa mereka akan bertemu sore ini dimanapun itu.  "Tapi dimana?" tanya Randu, "Kamu pasti tau itu" ucap wanita tersebut.
Randu pulang kerumahnya dengan tergesa-gesa "Eh ada apa ini?" tanya ibunya, Randu tidak menjawabnya  "Ini anak suka aneh-aneh dasar anak lanang". Randu masuk kekamarnya dan langsung bergegas kekamar mandi sekitar beberapa menit Randu keluar dari kamar mandi dan langsung bersiap-siap, dia sudah tampak rapih, keren dan wangi. "Idiiihh anak mamah udah rapih gini, mau kemana?" tanya ibunya, "Ibu Kanjeng gak usah tau, ini urusan anak lanang" ucap Randu, Â
"Yaelaah Masa ibunya gak boleh tau anak lanangnya mau kemana" Ibunya terus menggoda Randu, "Aku pergi dulu" Randu langsung mencium tangan ibunya "Ibu Kanjeng doain, anaknya mau ketemu bidadari calon menantu ibu Kanjeng" ucap Randu, ibunya tersenyum "Hah Calon menantu?" Â Â "Iyyah, eh ibu kanjeng makasih ini semua berkat ibu kanjeng, dadah.. Assalammualaikum" Randu langsung pergi dari rumah, "Ada-ada ajah ni anak" dengan menggeleng-gelengkan kepala ibu Randu tersenyum. Randu berlari dan sudah lumayan jauh dari rumahnya akan tetapi dia baru ingat sesuatu "Eh eh kita bakalan bertemu sore ini, tapi dimana yahh?"Â
Randu kebingungan sendiri, Randu langsung mengingat ucapan wanita tersebut "Dia bilang kamu pasti tau itu, emmm... oh iyah di taman" Randu langsung bergegas ketaman, saat berlari dengan kencang jalan randu dihalangi oleh Rima  "WiSSS Mau kemana nih keren amat?",  "Kamu ga usah tau, awas pergi dari jalanku" akan tetapi Rima terus menghalangi Randu dan tidak mau pergi "Awaas Rimaa jangan menghalangi pergi" Randu makin kesal, "Kalau aku ga mau gimana? Wlee"Â
Randu kesal dan mengancam Rima "Kamu akan menyesal" Rima tetap tidak mau pergi "Apa ngancam hah?", Â "Sampai hitungan ke ketiga kamu akan tau akibatnya satuu... dua... dua setengah.. Hampir tiga loh kamu masih gamau pergi?" tanya Randu untuk terakhir kalinya, "Gamauu" jawab Rima, kesabaran Randu sudah habis "TIGAAA" Randu langsung mengankat Rima dan membawanya kepepohonan Randu mengikat Rima di pepohonan "Randu Randu jangannn..." Â Randu langsung pergi ke taman dan meninggalkan Rima terikat dipepohonan "AWASSS KAU RANDUUU".
 Sesampainya ditaman Randu langsung mencari wanita tersebut, dia mencarinya disetiap tempat ditaman akan tetapi dia tidak menemukannya "Dimana dia yahh?" Randu mengelilingi lagi taman untuk mencari wanita tersebut "Dia dimana yahh? apa dia belum datang" Sambil menggaruk kepalanya Randu memutuskan untuk menunggunya "Yaudah aku tunggu aja disini" Randu menunggunnya akan tetapi wanita itu masih belum datang, "Sepertinya aku harus pulang"
 saat Randu melihat langit dia melihat indahnya pemandangan senja menjelang matahari tenggelam di ufuk barat, "Wauw  Indahnya waktu senja" tak lama kemudian ada seorang perempuan menggunakan kerudung datang dari depan hadapannya membelakangi indahnya senja berjalan mendekati Randu, Randu memperhatikan wajahnya akan tetapi sedikit samar-samar karena waktu senja yang membuat sedikit gelap. Wanita tersebut berjalan semakin mendekat yang membuat wajahnya tampak mulai jelas Randu terus melihat ke arahnya, wajah wanita tersebut semakin jelas dan dia tersenyum ke arah Randu.Â
Randu terkejut ternyata dia wanita sipemilik mata indah "Haii Nunggu lama disini?", Â dengan tatapan terkesima Randu menjawab "Eu..Lumayan, aku kira kamu ga bakalan datang", Â "Maaf jadi nunggu lama, aku hanya ngejawab pertanyaan kamu saja" ucap wanita tersebut, "Hah pertanyaan aku?" tanya Randu kebingungan, Â "Iyah, bukannya kamu nanya nama aku kan?" wanita tersebut tertawa melihat wajah Randu kebingungan, tiba-tiba Randu sudah mengetahui jawabannya "
Kau datang saat indahnya matahari terbenam dengan waktu yang bersamaan, saat kau berada jauh dihadapanku kau terlihat seperti matahari yang terbenam yang semakin jauh meninggalkan bumi berganti menjadi malam membuat hati hampa karena kegelapan, semakin pekatnya warna jingga maka membuat langit semakin tampak indah begitupun dirimu semakin dekatnya dirimu maka  membuat hati ini semakin tenang dan orang akan terpana melihat indahnya matahari tenggelam sama seperti senyummu yang akan membuat orang terpaku, terpesona melihatnya"  kata-kata Randu membuat perempuan tersebut tertegun dan membuat hatinya tersentuh,  Â