Mohon tunggu...
Erlangga
Erlangga Mohon Tunggu... Editor - Nothing Last Forever, We can change The Future

Mau tahu rutinitasku? Bangun, menjadi yang terbaik, tidur, ulangi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Waktu Senja

16 Februari 2020   11:30 Diperbarui: 16 Februari 2020   11:33 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Randuuuuuuuu!!!!!!!!!" Lantangnya teriakan wanita yang dapat memindahkan timur kebarat dan barat ketimur itu memanggil anaknya didalam ruangan yang banyak dengan peralatan masak, bahan makanan, alat makan dan minum yang disebut dengan dapur, "Duhh... Ni anak kemana perginya" sambil kebingungan wanita ini mencari disetiap ruangan rumah, akan tetapi Si Randu anaknya itu tidak dapat ditemukan.

"Perasaan nih anak ada dirumah deh, orang tadi suaranya kedengeran"      wanita ini terus berpikir bagaimana anaknya itu bisa ia temukan, "Oh.. Aku tau bagaimana menemukan anak bandel ini"   lantas wanita ini mengeluarkan uang didompetnya "Randuuuuu" dengan manisnya wanita ini memanggil anak kesayangannya itu. 

"Papah udah gajihan lohh.. terus nitipin uang buat kamu, kamu ga mau gituh ngambil uangnya"     wanita ini pun berbalik badan dan terkejut  "AAHHHH!!!!" ternyata anaknya Randu ada dibelakangnya.   "Halo Mah!" dengan tersenyum nakal Randu menyapa ibunya.  "Aduhh si Papah suka repot-repot nitipin uang jajannya aku ke Kanjeng Ratu. Silakan Kanjeng, taruh uangnya ketangan hamba" sambil tertunduk Randu menunggu uangnya datang ketangannya, dengan sigap ibunya menaruh uang ditangan Randu  "Alhamdulillah.. makasih ya Mah" Senangnya Randu.

"Iya sama-sama, tolong yah anterin uangnya ke Bu Kosasih" Randupun tertegun sembari menelan ludahnya. Senangnya menjadi sedih, dengan wajah sedih juga mata yang berkaca-kaca dia menatap ibunya " Yang Mamah lakukan sama aku itu, JAHAT".  Randupun pergi untuk melaksanakan perintah Ibu Kanjengnya.

Randu pergi menuju rumah Bu Kosasih akan tetapi langkahnya terhenti, dia malah berbelok arah dengan cepat dan tergesa-gesa dan dia menghampiri rumah yang besar berlantai 3. Sambil menengok kejendela dilantai 3 Randu berteriak dengan sangat kencang  "RIMAAAAA!!!!!!!!"  suaranya yang kencang membangunkan ikan yang tertidur dan sontak membuat warga disekitar terkejut dan langsung menengok ke arahnya  "Wow..Tak disangka nama itu sangat pasaran disini" Randu menggerutu.

Tidak lama kemudian seorang wanita muncul dijendela lantai 3 tersebut, dia adalah Rima "Gak usah teriak-teriak juga kali ganggu orang banget, liat sekampung jadi heboh padahal apa susahnya ketuk pintu dulu dasar anak nyebelin ih dasar bikin malu ajah" Rima berbicara dengan sangat cepat hingga tidak berirama saking kesalnya kepada Randu dengan mudahnya Randu memotong perkataan Rima "OK gua ke atas!" Randupun masuk kedalam rumah Rima, 

Niii Anak Yaa Allah.. belum juga selesai ngomong main potong ajah". Randu dengan cueknya masuk kedalam rumah Rima, saat hendak menaiki tangga Randu dihentikan oleh ibunya Rima "Eh.. Ada De Randu main kesini ternyata", Randu biasa memanggil ibunya Rima dengan sebutan Mahrim yaitu singkatan dari Mamahnya Rima  "Haloo Mahrim" Randu menyapa,  "Mau ke Rima kan?Rima nya diatas. Mau dibikinin apa?"   " Ga usah Mahrim nanti juga inisiatif sendiri hehe" Ibunya Rimapun tertawa. 

" Udah mandikan?" tanya Randu, sontak ibu Rima pun langsung menjawab dengan syok "SIAPA?"    Randupun menjawab"Rimanya Mahrim, masa Mahrim   orang Mahrim udah cantik gini"    "Bisa aja kamu. udah kok Rima udah mandi"   "Yaudah Mahrim, Pangeran mau pergi menemui putri kodoknya"  "Dasarkamu ini" Randupun dengan cepat menaiki anak tangga menuju ke kamar Rima. Randu mengetuk pintu dengan kencang dan terburu-buru "Rimaaa...Rimaaa...Rimaaa..."  sedang belajar didalamkamarnya Rima sangat kesal "Ini anak ganggu banget" sambil menghampiri pintu lalu membuka pintu " Ada apa? Mau apa?" tanya rima dengan kesal,

"Eh Riiimaaaa" dengan senyum-senyum menggelikannya Randu membuat Rima makin kesal, Rima langsung menutup pintunya kembali. Setelah pintunya ditutup Rima tidak mendengar suara Randu diluar dan mengira hantu itu telah pergi, Rimapun membuka pintunya untuk memastikan  setelah dibuka ternyata Randu masih ada disitu sambil tersenyum dan menyimpan kedua tangannya dibelakang dengan memegang sesuatu, sambil memegang kepalanya Rima bertanya dengan lemah lembut "Mau apa kamu?"   "Sebelumnya aku mau ngasih sesuatu ke kamu, nihh" Randupun memberikan bunga kepada Rima

"Makasih... Tapi ini bunga hiasan dirumah aku Randuuuuuu"  Rima membentak,    "YaaAllah Serba salah banget sih, Oh iya harusnya aku ngasih boxer"  Randupun langsung masuk kedalam kamar Rima dan tiduran dikasur Rima  "Ini kamar cewe monyet, ga sopan banget sih"     "Ih kasar, ga boleh gitu dosa"   "Yaudah, Ada apa sih?"   "Randu yang tampan ini mau ngajak jalan-jalan sambil ke rumah Bu Kosasih nganterin uang dari kanjeng"  karena Randu adalah sahabatnya Rimapun tidak dapat menolak ajakan Randu " Iyah ayo, tunggu sana diluar"     "Kenapa harus tunggu diluar sih? disini aja ah"     "Randuuu gua harus ganti baju dulu"   "YaaAllah Tinggal ganti baju apa susahnya sih"  karna sangat kesal Rimapun menarik kerah baju Randu dan menariknya sampai keluar kamar  "Eh... eh.. eh Rima, Rima iyah gua tunggu di luar, kasar amat jadi cowo"  "APAAAA???" Rima membentak  "eh maksudnya jadi cewe".

Akhirnya Randu dan Rima pergi kerumah Bu Kosasih mengantarkan uang titipan ibunya Randu,  "Makasih Dek Randu!!"   "Sama-sama Bu, kita pergi dulu".   "Kita mau jalan kemana?" tanya Rima,    "Kita jalan ke jalan lah" Rimapun langsung mencubit perut Randu, Randu hanya tertawa   "Kita ke taman ajah yaahh sambil nunggu pemandangan senja yang indah".      Merekapun pergi ke taman, saat berkeliling ditaman mereka didatangi oleh perempuan cantik sambil berteriak  "Randuu....Randuu...."  perempuan tersebut adalah salah satu perempuan yang didekati oleh Randu  "Lihatlah pangeran ini beraksi Rima",  "Yaelah nii anak" Rima menepuk jidatnya.    "Eh Mira, kamu lagi ngapain disini?" tanya Randu, "Hah siapa Mira? Hei namaku Mita, kok kamu gitu sih?" perempuan itu langsung cemberut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun