Walaupun terdapat beberapa bukti yang mendukung teori Big Bang, terdapat beberapa masalah dengan teori tersebut. Masalah yang pertama adalah Masalah Horizon. Masalah Horizon adalah masalah dalam pemodelan ledakan dahsyat yang ditemukan pada tahun 1960-an oleh Charles Misner. Masalah ini muncul karena semua wilayah di alam semesta belum "berhubungan" satu sama lain akibat jaraknya yang sangat jauh, namun wilayah-wilayah tersebut memiliki suhu dan properti fisik lain yang sama. Hal ini seharusnya tidak mungkin karena transfer informasi seperti energi dan panas tidak dapat melebihi kecepatan cahaya.
Masalah yang kedua adalah Materi Gelap dan Energi Gelap. Materi gelap adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak. Sedangkan energi gelap adalah suatu bentuk hipotesis dari energi yang mengisi seluruh ruang dan memiliki tekanan negatif yang kuat. Masalah yang terjadi adalah teori Big Bang tidak secara langsung menjelaskan keberadaan materi gelap dan energi gelap.
Big Bang adalah salah satu fenomena alam yang terpenting dan kontroversial yang pernah terjadi di alam semesta. Teori ini menjelaskan bagaimana alam semesta bermula dari satu titik kecil yang sangat panas dan padat, kemudian meledak dan berkembang hingga menjadi alam semesta seperti yang kita kenal sekarang. Meskipun didukung oleh bukti, teori ini masih menghadapi beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Meski ada tantangan tersebut, teori Big Bang tetap menjadi teori utama yang digunakan untuk memahami asal-usul alam semesta, dan penelitian terus dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini serta memperdalam pemahaman kita tentang alam semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H