Jaringan felogen tidak berperan pada pertumbuhan sekunder pada batang. Tetapi jaringan felogen berperan dalam tahap perlindungan untuk menyokong epidermis yang pecah karena batang selalu bertumbuh secara radial. Nampak jelas pada susunannya, dalam baris -- baris teratur dan dalam jajaran horizontal yang sama dengan felem. Hal ini mememberi satu alasan bahwa feloderm membentuk lingkaran yang bisa kita katakan adalah lingkaran tahun. Karena sel feloderm adalah sel yang selalu membelah, hal tersebut membuktikan jika lingkaran tersebut terdiri dari sel yang kental, dan kerena mirip jaringan korteks. Jaringan felogen selalu melakukan pembelahan untuk tetap bisa melebar yang disebabkan oleh aktivitas kambium. Jadi yang kita lihat adalah lapisan felem dari batang, yang tingkat pertumbuhannya berbeda. Felem dapat dikatakan lingkaran tahun, karena warnanya yang gelap karena pada saat musim kemarau, aktivitas fotosintesis berlangsung cepat, sehingga gula yang dihasilkan banyak sehingga berwarna lebih pekat, daripada saat musim hujan yang hasil fotosintesisnya sedikit karena kurang cahaya matahari, dan jaringannya melingkar pada diameter batang. Felem terus melebar untuk dapat mengantikan posisi epidermis yang pecah, sehingga nantinya felogen akan tetap melebar dan membentuk lapisan - lapisan yang berbeda ketika berganti musim.
Hal apa saja yang mempengaruhi perkembangan batang, secara khusus perkembangan kambium?
Yang pertama adalah kandungan nutrisi pada lingkungan sekitar tumbuhan itu tumbuh. Jika lokasi tumbuhan itu terdapat pada tanah yang gersang, maka pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder tanaman akan cenderung lebih lambat dari pada tanaman yang tumbuh pada tempat yang banyak terdapat nutrisi, seperti di hutan. Yang kedua adalah faktor cuaca atau musim. Karena kita berada di negara dengan dua musim yaitu penghujan dan kemarau, maka dalam satu tahun tanaman dikotil akan mengahasilkan 2 lapisan felogen yang berbeda.Â
Pada musim penghujan, kandungan air dan zat hara dalam tanah menjadi lebih tinggi, sehingga xylem akan lebih banyak mengangkut air dan zat hara ke daun, sehingga ukurannya cenderung membesar. Karena xylem membesar, maka jaringan kambium akan terus menekan jaringan di luarnya untuk berkembang lebih cepat, tetapi karena saat musim hujan cahaya matahari sedikit, maka hasil fotosintesis berupa gula sedikit, sehingga warnanya cerah. . Sedangkan pada musim kemarau, kandungan air dan zat hara dalam tanah cenderung sedikit, sehingga perkembangan kambium yang membutuhkan energi akan berlangsung lambat, tetapi pada musim kemarau hasl fotosintesis cenderung banyak, sehingga gula yang menumpuk pada lapisan floem akan membuat lapisan felem terlihat coklat gelap.Â
Dan karena hal tersebut, pada musim hujan lapisan felogen akan lebih tebal dari pada lapisan felogen saat musim kemarau. Felogen tebal, karena batang juga betumbuh dengan cepat karena kandungan zat hara yang banyak pada musim hujan yang selalu memaksa epidermis untuk terus pecah. Karena felogen digunakan untuk menyokong atau mengganti epidermis yang pecah, maka jaringan felogen haruslah tebal. Lalu saat musim kemarau, batang tumbuh dengan lambat, sehingga pertumbuhan sekunder juga lambat dan epidermis pecah secara bertahap dan jaringan felogen tumbuh tipis.
Apakah benar cincin lingkaran tahun tersebut dapat kita gunakan sebagai penentu umur batang pohon dan lingkungan sekitar?
Berdasar data pada pertanyaan nomor 2, makan penulis dapat mengungkapkan bahwa cincin lingkaran tahun dapat menentukan umur pohon. Hal ini dapat penulis buktikan pada saat penulis menemukan sisa penebangan pohon mangga pada saat sepulang dari studi.
Terlihat jelas bahwa pada bekas pohon tersebut terdapat lingkaran tahun yang penulis hitung ada 8 lapisan. Maka dapat penulis simpulkan bahwa umur dari pohon tersebut adalah 4 tahun, karena dalam satu tahun pohon memproduksi dua lapis lingkaran tahun yaitu pada musim hujan dan saat musim kemarau.
Apakah bisa ahli sejarawan menggunakan cincin lingkaran tahun tersebut sebagai penentu umur lingkungan sekitar tempat tumbuh pohon tersebut?
Tentu hal ini sulit sekali diterapkan di seluruh tempat di bumi, karena keterbatasan adanya pohon yang usianya tua. Tetapi, hal ini pernah dibuktikan di Amerika Utara tepatnya di Pueblo Bonito yang menggunakan usia pohon tua di sekitar lima monumen bersejarah sejak 1276-1299 dan juga dapat digunakan pula untuk mengobservasi iklim pada masa lalu.
Di Eropa seperti Swiss dan Zurich, melalui metode penelitian menggunakan lingkaran tahun pada pohon, para peneliti dapat menentukan masa -- masa Neolitik (Masa manusia Homo Sapien, sekitar 1500 SM). Pada beberapa bangunan tua di Kepulauan Yunani seperti gereja Medieval, juga telah digunakan metode penelitian dengan cincin lingkaran tahun.