Mohon tunggu...
Erlan Alviosah
Erlan Alviosah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa SMPN 7 depok
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Game , olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengukir Harapan di Kelas 9.10

28 November 2023   21:02 Diperbarui: 28 November 2023   21:06 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu, di kelas 9.10, suasananya berbeda dari biasanya. Langit yang cerah dan matahari yang bersinar terang seolah menjadi saksi bisu bagi kegembiraan yang sedang menyelimuti para siswa. Mereka bersiap untuk merayakan Hari Guru, momen yang selalu dinantikan setiap tahun.

Bu eli, guru ku, masuk ke dalam kelas dengan senyuman lebar. Ia adalah pahlawan tanpa jas hingga seseorang menyebutnya sebagai "Bu Pahlawan." Wajahnya dipenuhi semangat, dan mata yang penuh dengan kehangatan. Hari Guru bukan hanya hari biasa di mata Bu eli, tapi adalah hari di mana penghargaan dan rasa terima kasih dari para siswa menjadi hadiah terindah.

Para siswa tak sabar membagikan kejutan yang mereka siapkan. Mereka menyerahkan kartu ucapan dan bunga dengan rasa haru dan tulus. Di kelas ini, tak hanya ilmu pengetahuan yang diajarkan, tapi juga kehangatan, persahabatan, dan semangat untuk terus berkembang.

Di akhir pelajaran, Bu eli memberikan kata-kata bijak yang menyentuh hati para siswa. "Kalian adalah masa depan bangsa ini. Belajarlah dengan giat dan teruslah bermimpi besar. Jadilah orang yang memberikan perubahan bagi dunia ini," ucapnya sambil menatap satu per satu siswa dengan penuh harapan.

Seiring lonceng berdentang, mereka meninggalkan kelas dengan rasa syukur. Hari Guru bukan hanya tentang mengenang perjuangan guru, tapi juga membangun hubungan yang erat antara guru dan siswa. Di kelas 9.10, harapan dan semangat tumbuh subur, seperti benih yang ditanam di kebun ilmu pengetahuan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun