Mohon tunggu...
Erlan Alviosah
Erlan Alviosah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa SMPN 7 depok
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Game , olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Salah Pergaulan dalam Berteman

28 November 2023   19:54 Diperbarui: 28 November 2023   20:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku adalah haikal .Aku kelas 3 SMP. Sekarang aku masih terbaring lemas di kamarku. Tubuhku masih terasa sakit setelah beberapa hari terkapar di rumah sakit. 

Sesal kurasakan, tapi apa daya, nasi sudah menjadi bubur. Kejadiannya beberapa hari yang lalu saat aku tidak sengaja membuang sampah sembarangan.

Sialnya, pada saat itu adalah jam pelajaran bahasa Inggris yang diampu oleh Bu eli. Beliau sangat disiplin soal kebersihan.

“Siapa yang buang sampah sembarangan?” Tanya Bu eli

Aku sadar jika sampah yang dimaksud adalah sampahku. Tetapi aku diam saja karena takut akan dihukum oleh Bu elii.

“Ayo jawab. Siapa yang buang sampah?” Sekali lagi Bu eli bertanya dengan suara yang lebih keras.

Erlan, teman sebangku ku pun menyenggolku sambil berbisik, “ayo ngaku saja. “Aku pun memilih diam menolaknya.

“Ayo kalian ngaku saja. Daripada nanti ada yang ketahuan, IBU akan hukum lebih berat.”

Erlan pun kembali menyenggolku. “Ayolah mengaku saja. Daripada urusannya makin repot.”

Ayo Jawab” Bentak BU eli dengan suara menggelegar.”

“Kalau masih tidak ada yang mau mengaku, akan bapak hukum kalian semua untuk hormat bendera sampai pulang sekolah.” Ancam Bu eli.
“Baiklah, Wawan! Bapak tanya, siapa yang buang sampah sembarangan di kelas?” Tanya Bu eli kepada erlan dengan suara menggelegar

“D…..D” Jawab erlan sambil menyenggolku.

Langsung saja aku menginjak kakinya agar tidak menyebut namaku.

“haikal pak yang membuang sampah” Jawab erlan.

“Benar Haikal , Kamu yang membuang sampah ini?” Tanya BU eli masih dengan suara lantangnya.

“Bu….Bukan, BU” Jawabku sambil gemetaran, ketakutan yang bercampur marah kepada Wawan karena membeberkannya.

“Jangan bohong”

“Iya BU, bukan saya pelakunya” Jawabku dengan bohong.

“Benar BU, bukan Haikal pelakunya. Tadi ada murid sebelah lewat kemudian melempar sampahnya sembarangan” Jawab ikhsan yang tiba-tiba membelaku.  

“Iya BU. Bukan Haikal pelakunya” Bela rakhul.

Aku pun kaget dengan perkataan mereka berdua. Aku tidak begitu dekat dengan mereka. Mereka berdua terkenal sebagai anak pembuat onar di sekolah. Lalu mengapa mereka membelaku?

“Ya sudah kalau begitu, asalkan sudah tidak ada sampah, sekarang kita mulai pelajarannya” Ujar Bu eli.

Aku pun sudah tidak konsen dalam belajar. Rasa marahku pada erlan masih belum reda. Tega sekali dia mencelakakanku. Padahal dia teman baikku sejak kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun