Mohon tunggu...
Inovasi

Aplikasi Teori Persuasi Dalam Keefektifan Iklan Layanan Masyarakat Pro Lingkungan

13 Maret 2016   21:54 Diperbarui: 13 Maret 2016   22:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

               Untuk mendapatkan perhatian dari khalayak adalah tugas yang sulit dan sama-sama
proses penyediaan isi pesan yang menantang. Pesan tersebut nantinya akan dikemas sedemikian rupa sehingga pemirsa akan mudah menyimpannya dalam memori. Sebagaimana dicatat sebelumnya , iklan layanan masyarakat pro lingkungan bahwa mereka biasanya mendorong perilaku baru yang mungkin tidak relevan. Oleh karena itu penting bahwa pencipta pesan memahami proses penyimpanan memori jangka panjang.

Pemulihan Isyarat

Mengingat  pesan sangat penting jika target akan menanggapi hal tersebut tepat waktu dengan cara yang diinginkan. Satu kelompok peneliti mempelajari lebih dari 200 534 Bator dan Cialdini program konservasi energi dari California perusahaan utilitas menemukan bahwa tarif recall untuk pesan-pesan ini sering rendah as7% (Condelli et al., 1984). Keller (1987) mencatat bahwa karena keputusan konsumen biasanya tidak berlangsung selama paparan iklan, memori merupakan aspek penting dari suksesnya suatu iklan. Iklan isyarat encoding adalah potongan-potongan informasi verbal maupun visual yang awalnya termasuk dalam iklan yang membuat sambungan antara merek dan pesan iklan tersebut. Pada 1970-an, Quaker Oats memilik nama yang sangat populer. Kampanye untuk hidup dengan klasik "Mikey" dilakukan secara komersial. Keuntungan dari pesan ini sangat disukai oleh khalayak. Para peneliti telah menemukan pemanggil efektif ditingkatkan dengan kemiripan yang kuat antara stimulus di pesan dan isyarat pencocokan (retrieval) di lingkungan alam (Craik, 1981; Tulving, 1979). Isyarat pengambilan dalam pengaturan perilaku meningkatkan pemanggilan dari merek klaim dan menyebabkan reaksi merek yang lebih positif (Keller, 1987).

Komitmen dan Konsistensi

Para peneliti telah menemukan bahwa ketika individu merasa berkomitmen untuk  perilaku tertentu, mereka akan mengadopsi identitas yang konsisten dengan perilaku itu,hasil dari perubahan sikap dan perilaku cenderung tahan lama. Teori disonansi kognitif Festinger ( 1957) menjelaskan bagaimana kita akan mengubah sikap dalam upaya untuk mengurangi ketidaknyamanan yang berhubungan dengan mengalami inkonsistensi. Cialdini (1993 ) menjelaskan bahwa setelah kita membuat pilihan atau mengambil sikap, kami akan menghadapi tekanan personal dan interpersonal untuk berperilaku secara konsisten dengan komitmen. Pallak, Cook, dan Sullivan (1980) meneliti bagaimana komitmen mempengaruhi seseorang kemampuan untuk dibujuk menuju perubahan dalam konsumsi energi. Mereka menyediakan sampel Iowa pemilik rumah dengan tips konservasi. Mereka diminta untuk mengurangi konsumsi, dan juga menciptakan komitmen dengan cara berikut: Mereka memberitahu orang-orang ini bahwa nama-nama pelestari akan diterbitkan di surat kabar. Tampaknya bahwa prospek memiliki nama mereka dipublikasikan di koran adalah dorongan di balik perilaku awal peserta berubah, tapi ketika publisitas tidak terjadi, perilaku baru perilaku yang berubah akan berubah lagi ke perilaku awal sebelum ada perubahan.

Referensi :
Bator, R. J. and R. B. Cialdini (2000). The Application of Persuasion Theory  to the Development of Effective Proenvironmental Public Service Announcements. Journal of Social Issues 56(3): 527 – 541.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun