Mohon tunggu...
Erna Eka Sari
Erna Eka Sari Mohon Tunggu... Guru Honorer SLB -

Petrichor

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bersama Ajinomoto, Memasak Tak Perlu Risau

27 Februari 2017   19:05 Diperbarui: 27 Februari 2017   19:57 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masak, masak sendiri.............................

Makan, makan sendiri............................

Potongan lirik lagu yang populer dilantukan oleh Caca Handika diatas agaknya mewakili keadaan saya belakangan ini. Sudah hampir 1,5 bulan, saya memutuskan untuk tidak lagi membeli makanan di warung langganan dekat kontrakan, melainkan memasak makanan secara mandiri. Ya, sebagai anak rantauan yang jauh dari kampung halaman, kiranya saya mesti pandai-pandai mengatur urusan pengeluaran termasuk dalam hal urusan perut.

Awalnya, ketika memutuskan untuk memasak makanan sendiri, saya sempat dibuat kelimpungan, sebab saya bukan termasuk orang yang mahir dalam urusan masak memasak, namun demikian, atas nama sebuah penghematan, saya bulatkan niat saya untuk memasak makanan sendiri. Guna memudahkan niat saya tersebut, saya membuat sebuah perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan tersebut berkaitan dengan daftar menu harian, bahan makanan seperti sayuran dan lauk pauk serta bumbu-bumbu yang akan saya gunakan untuk keperluan memasak.

Mengingat terbatasnya peralatan memasak yang saya miliki di kontrakan, saya memilih menggunakan bahan makanan yang murah didapat alias ramah dikantong, mudah dimasak alias tidak terlalu membutuhkan banyak alat dan bumbu yang begitu kompleks. Terkait penggunaan bumbu dapur saya tertarik untuk menggunakan bumbu memasak instan. Pertimbangan utama saya memakai produk bumbu instan adalah faktor kepraktisan baik dari segi takaran bumbu maupun penggunaan waktu, sebab saya tak perlu pusing meracik bumbu terlebih dahulu.

Saya adalah seorang penyuka berbagai jenis masakan, termasuk masakan berkuah, tumisan maupun gorengan. Berawal dari hal tersebut, kemudian saya berusaha melakukan penelurusan terhadap produk bumbu instan yang mengakomodasi berbagai jenis masakan kesukaan saya  melalui mesin pencari (search engine). 

Ya, di dunia yang serba digital ini, segala hal bisa diakses melalui bantuan internet termasuk bagi saya dalam melakukan pencarian terhadap produk bumbu memasak instan. Lantas, pada saat itu mesin pencari mengarahkan saya ke sebuah website  yang membahas mengenai produk Ajinomoto.  Tak pakai lama, saya kemudian membaca berbagai informasi yang tercantum dalam website tersebut.  Wawasan saya akan berbagai hal yang berkaitan dengan produk Ajinomoto-pun menjadi terbuka bukan hanya mengenai variasi atau jenis produk, namun  menyangkut pula soal kehalalan dan keamanan.   

Mendapatkan Informasi Mengenai Variasi, Keamanan dan Kehalalan Ajinomoto

Sejatinya, Ajinomoto merupakan sebuah produk penyedap rasa yang dibuat dari bahan-bahan baku utama yaitu tetes tebu pilihan dengan menggunakan proses fermentasi melalui bantuan mikroba.  Dalam proses fermentasi tersebut, glukosa yang terdapat pada tetes tebu atau tepung tapioka diubah oleh mikroba menjadi asam glutamat, kemudian asam glutamat diubah menjadi kristal Monosodium Glutamat (MSG).

Monosodium Glutamat (MSG)  adalah garam sodium dari glutamat, salah satu asam amino alami penyusun protein. Glutamat terdapat dalam hampir semua makanan. Secara alamiah, glutamat terdapat dalam bahan makanan seperti tomat, jamur, kol, keju, ikan laut, daging dan bahkan di dalam Air Susu Ibu (ASI). Penemuan terbaru tahun 2007 menunjukkan bahwa lidah dan lambung memiliki reseptor glutamat. Keberadaan reseptor tersebut dapat membantu dalam memperlancar proses pencernaan.

Komposisi Monosodium Glutamat (MSG) adalah natrium 12 %, glutamat  78 % serta air 10 %. Sehingga dapat dikatakan, MSG adalah unsur nutrisi bukan unsur kimia berbahaya. Penggunaan MSG dalam makanan dapat mengurangi konsumsi garam dapur sekitar 20 hingga 40 persen. Hal tersebut dapat membantu mengurangi resiko hipertensi dan jantung dengan tetap memberikan rasa yang lezat dalam masakan tersebut.

Komite Gabungan Ahli Bahan Tambahan Pangan (JECFA) menempatkan MSG pada kategori paling aman, yaitu batasan asupan harian tidak terspesifikasi atau Acceptable Daily Intake not specified. Tidak ada penetapan angka spesifik dalam mengkonsumsi MSG. Di Amerika, penggunaan MSG termasuk dalam kategori GRAS ( Generally Recognized as Safe) sama seperti penggunaan garam, gula dan soda kue.

Produk ajinomoto juga dikenal memiliki daya tahan yang cukup baik, dikarenakan  produknya berbentuk kristal kering sehingga kandungan airnya sangat minim yang menyebabkan jamur atau mikroba tidak dapat tumbuh.

Ajinomoto memiliki beragam jenis produk bumbu yang dapat digunakan untuk memasak, seperti bumbu kaldu penyedap yang dibuat dengan daging ayam dan daging sapi disertai bumbu rempah pilihan yang diolah dengan teknologi tinggi dan higienis yang dikenal dengan produk Masako Rasa Ayam dan Sapi. Tidak hanya itu, Ajinomoto pun memproduksi Tepung Bumbu yang terbuat dari perpaduan tepung dan rempah pilihan untuk membuat berbagai gorengan dengan cara praktis. Kemudian, terdapat aneka bumbu lain untuk membuat masakan keluarga seperti Sajiku Sayur Sop, Sajiku Sayur Asem,Sajiku Capcay, Sajiku Soto Ayam dan  berbagai produk lainnya seperti produk saus yakni saus tiram, saus teriyaki, dan saus asam manis.

Berbicara mengenai kehalalan produk, untuk menjamin dan memastikan proses dan hasil produksi yang halal sesuai dengan ketentuan LPPOM MUI, Ajinomoto telah memberlakukan Sistem Jaminan Halal (SJH) sejak tahun 2005. 

Sistem Jaminan Halal (SJH) merupakan sebuah sistem yang menghubungkan, mengakomodasi dan mengintegrasikan konsep-konsep syariat islam khususnya terkait halal-haram, etika usaha &manajemen keseluruhan, prosedur &mekanisme perencanaan, implementasi dan evaluasinya pada suatu rangkaian produksi/olahan bahan yang akan dikonsumsi oleh konsumen. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa kehalalan tersebut bersifat holistik atau menyeluruh tidak hanya terbatas pada hasil produksi melainkan juga pada segala proses, manajeman, etika dan fasilitas produksi. Hal tersebut menguatkan bahwa perusahaan Ajinomoto memiliki komitmen yang tinggi dalam menjaga kualitas dan kehalalan produk.  

Memulai Menggunakan Produk Ajinomoto

“Banyak varian, aman dan halal, boleh juga nih dicoba”, gumam hati saya saat itu setalah membaca dan mengulik mengenai varian, kehalalan dan keamanan produk Ajinomoto. Keesokan harinya, sebelum saya berangkat ke tempat kerja, saya menyempatkan mampir ke sebuah toko kelontong guna membeli produk Ajinomoto untuk nantinya saya gunakan memasak setelah pulang kerja. Saya masih ingat betul, saat itu saya membeli hampir semua varian produk Ajinomoto antara lain  Sajiku Sayur Sop, Sajiku Sayur Asem, Sajiku Bakwan Crispy, Sajiku Nasi Goreng, Masako,  Sajiku CapCay, Sajiku Tepung Bumbu, dan Saori Saus Tiram.  

Dan Taraa… beginilah hasil masakan saya guna memenuhi kebutuhan perut saya, yang saya masak dengan produk Ajinomoto (PS: Secara visual mungkin tidak membuat mata terheran-heran, tapi untuk urusan rasa, hasilnya ternyata cukup memuaskan, gurih ,lezat dan yang pastinya halal).

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Jadi, bagi siapa saja yang ingin memasak menggunakan berbagai produk dari Ajinomoto tak perlu merasa risau, sebab produk Ajinomoto telah terbukti halal dan aman. Eksistensi Ajinomoto selama 60 tahun di Indonesia telah membuktikan bahwa Ajinomoto adalah sebuah produk yang pantas dipercaya dan digunakan . Jadi, tunggu apa lagi?  Bersama Ajinomoto Ciptakan Masakan yang Halal, Aman dan Nikmat bagi keluarga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun