- Penggiat SDGs Desa
Ketahanan pangan adalah prioritas utama yang harus diwujudkan oleh setiap desa untuk memastikan kesejahteraan dan kemandirian masyarakatnya. Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, telah mengambil langkah nyata untuk mendukung ketahanan pangan dengan mengembangkan padi organik sebagai produk unggulan, Kondisi Dataran Pegunungan dan di Lereng Gunung Tampomas yang kaya sumber mata air sebagai penunjang utama pertanian organik Dimana sebagai kawasan hulu sumber air yang tidak terkontaminasi oleh bahan kimia
Potensi Besar Padi Organik
Dengan 25 hektar kawasan persawahan yang dikelola melalui sistem pertanian organik, Desa Cikurubuk telah menjadi contoh nyata desa yang mengutamakan keberlanjutan dan kesehatan lingkungan. Padi organik memberikan nilai tambah karena:
- Bebas Bahan Kimia Berbahaya: Melindungi ekosistem dan kesehatan masyarakat.
- Kualitas Tinggi: Memenuhi standar pangan sehat dengan harga jual yang lebih tinggi.
- Keberlanjutan Lingkungan: Mendukung konservasi tanah dan air.
Peran Kelompok Tani sebagai Kunci Sukses
Keberhasilan pengelolaan padi organik sangat bergantung pada peran aktif kelompok tani. Mereka adalah ujung tombak dalam:
- Menerapkan teknologi pertanian organik.
- Menjaga produktivitas melalui kerja sama dan pembagian sumber daya.
- Beradaptasi dengan inovasi yang didukung oleh penyuluhan dan pelatihan.
Kerja keras dan kolaborasi para petani ini menjadi fondasi penting dalam menjaga ketahanan pangan desa.
Bumdesa: Dukungan Pemasaran yang Strategis
Selain produksi, pemasaran juga menjadi faktor penting. Bumdesa Desa Cikurubuk memainkan peran krusial sebagai jembatan antara petani dan pasar. Dengan pengelolaan yang profesional, Bumdesa memastikan produk padi organik dari desa ini dapat menjangkau konsumen yang lebih luas, baik di pasar lokal maupun nasional.
Peran Inisiator Kepala Desa
Keberhasilan Desa Cikurubuk dalam mengembangkan padi organik tidak terlepas dari peran Kepala Desa, Bapak M. Fadar Junawar, ST. Sebagai inisiator utama, beliau memiliki visi yang jelas untuk memanfaatkan potensi pertanian desa secara optimal, sekaligus memperkuat ketahanan pangan melalui pendekatan pertanian yang berkelanjutan.