Mohon tunggu...
Rohmatul Jamilah
Rohmatul Jamilah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tak ada perjuangan yang sia-sia. Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesendirian

24 Januari 2021   16:05 Diperbarui: 24 Januari 2021   16:22 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi isolasi di rumah: Foto Shutterstock

Sejak predikat positif melekat di belakang namaku,
Aku terkunci sendiri dalam kamar sepi
Terputus dari semua sapa dan indah mimpi
Waktu serasa berjalan lambat dan nyaris terhenti

Kujemput subuhku sendiri di pintu fajar
Kunantikan Zuhur dan Asarku dalam kelelahan  
Magrib mengintip di balik dinding senja,
Menggapai waktu Isya dalam keputusasaan

Jumatku menambah rakaat menjadi empat
Tanpa khotbah tanpa meluruskan saf

Kesendirianku datang membawa pesan
Bahwa dunia hanyalah tipuan yang kan ditinggalkan
Yang hakiki sejatinya adalah, sendiri menjemput kematian

Malang, Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun