Mohon tunggu...
Rohmatul Jamilah
Rohmatul Jamilah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tak ada perjuangan yang sia-sia. Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Kala Itu

5 Desember 2020   17:25 Diperbarui: 5 Desember 2020   17:28 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja kini mengingatkanku pada luka yang terukir di ujung senja kala itu

Kala gerimis datang membawamu pergi, menyisakan lirih rintih teramat perih 

Gerimis senja kala itu, kini datang kembali

Rintik kecilnya menembus jauh ke dalam relung hati

Mengoyak luka yang lama bersemayam rapi, tersembunyi di ujung belati sunyi

Kesunyian ini kembali mengingatkanku akan dalamnya luka sebab kehilanganmu

Namun ketabahan ini telah pula mengajarkanku akan makna ikhlas memaafkan

Demi terhapusnya noktah merah dari penghianatan

Rintih gerimis senja kala itu, kini tak lagi pilu, meski bangunan cinta kita telah runtuh

Kepak kelelawar telah menyelamatkanku dari tingginya kecurangan sebab ego dirimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun