Mohon tunggu...
Eriza Shintara
Eriza Shintara Mohon Tunggu... Mahasiswa - 190431626451

Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Internalisasi Kesadaran Cinta Produk dalam Negeri dalam Kegiatan Pembelajaran Peserta Didik

7 Desember 2022   11:54 Diperbarui: 7 Desember 2022   15:03 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arus globalisasi semakin berkembang pesat hingga masuknya produk luar negeri yang menguasai pasar di Indonesia. Pada kenyataanya, masih banyak masyarakat yang lebih tertarik pada produk luar negeri daripada produk dari dalam negeri. Perkembangan budaya asing menyebabkan mereka cenderung mengkonsumsi produk luar negeri dan mengikuti gaya budaya asing. Hal ini dapat menyebabkan mereka menjadi konsumtif terhadap produk luar negeri daripada menggunakan produk dalam negeri. Salah satu penyebabnya adalah stigma bahwa barang impor lebih menarik dan berkualitas bagus daripada produk dalam negeri

Sebagai peserta didik di negara Indonesia, diperlukan sikap nasionalisme minimal dengan cara melakukan hal-hal kecil, seperti mencintai produk dalam negeri. Siswanto (2019) menyatakan bahwa sikap nasionalisme yang dimiliki individu mendorongnya untuk lebih memilih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan luar negri karena perasaan bangga individu tersebut terhadap produk dalam negeri.

Cinta produk dalam negeri merupakan perasaan cinta dan bangga terhadap produk-produk dalam negeri yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara. Keuntungan dari penggunaan produk dalam negeri bagi suatu negara, yaitu meningkatkan pendapatan negara (devisa), memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan kualitas produk. Perasaan cinta dan bangga terhadap produk dalam Negeri seharusnya diajarkan dini sehingga dapat menumbuhkan kebiasaan individu untuk mengutamakan menggunakan produk dalam negeri.

Untuk mengurangi kebiasaan masyarakat yang sangat konsumtif dengan barang impor, maka sejak dini peserta didik harus mulai mengenal produk dalam negeri yang tidak kalah dengan produk impor. Kecenderungan mengkonsumsi produk luar negeri dapat diminimalisir dari pihak keluarga dan juga pihak pendidikan. Pihak pendidikan dapat memberikan arahan dan wawasan kepada peserta didik mengenai pentingnya mencintai produk dalam negeri. Bagaimana caranya?

Misalnya, dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran ekonomi materi sumber pendapatan nasional, guru dapat mengajarkan bahwa lebih baik menggunakan produk sendiri atau produk dalam negeri daripada menggunakan produk luar negeri. Hal ini membantu dalam membudayakan atau memberi pengertian kepada peserta didik supaya menggunakan dan mengkonsumsi produk dalam negeri. Guru mengingatkan peserta didik untuk mencintai produk-produk lokal dan mencari informasi tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia.

Menugaskan peserta didik untuk meng-upload foto mereka di media sosial pada saat sedang menggunakan produk dalam negeri juga merupakan upaya yang menarik untuk dilakukan. Hal ini juga mengingat bahwa peserta didik saat ini gemar unjuk diri di media sosial sehingga tugas tersebut menarik untuk dikerjakan.

Ada cara lain yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu penyusunan pembelajaran dengan tema cinta produk dalam negeri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Vina Budiarti Mustika Sari, menumbuhkan kesadaran cinta produk dalam negeri pada peserta didik dapat dilakukan selama lima kali pertemuan. Selama pertemuan tersebut, guru dapat memberikan materi tentang definisi produk dalam negeri, cara membedakan produk dalam negeri dan luar negeri, dan menugaskan peserta didik untuk mengerjakan tugas baik secara mandiri maupun kelompok agar peserta didik mampu membedakan produk dalam negeri dan luar negeri dan memberikan contoh masing-masing, yaitu contoh produk dalam negeri dan luar negeri minimal beberapa produk.

Guru dapat memberikan materi tentang definisi cinta produk dalam negeri. Pada saat pembelajaran, peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat tentang bagaimana cara mereka mencintai produk dalam negeri. Kemudian guru dapat menugaskan kembali pada peserta didik, yaitu mendiskusikan artikel mengenai banyaknya penggunaan produk luar negeri secara berkelompok. Setelah itu, guru dapat memberikan materi tentang prioritas, yaitu dengan mengutamakan produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan pribadi. Peserta didik juga dapat ditugaskan untuk mengidentifikasi barang-barang milik pribadi yang digunakan kemudian diklasifikasikan ke dalam produk dalam negeri atau luar negeri.

Guru dapat memberikan materi tentang dampak dari penggunaan produk dalam negeri. Guru dapat menggunakan metode simulasi dalam kegiatan pembelajaran dengan melakukan simulasi kegiatan jual beli dan dampak dari kegiatan jual beli yang telah dilakukan. Setelah itu, guru dapat memberikan contoh penggunaan produk dalam negeri di negara tetangga untuk membuka wawasan pada peserta didik bahwa dengan adanya rasa cinta, bangga, dan tanggungjawab untuk menggunakan produk dalam negeri akan memajukan perekonomian negara.

Guru dapat memberikan materi mengenai keadaan Indonesia dalam mencintai produk dalam negeri saat ini dengan mengajak peserta didik untuk berpikir mengapa Indonesia bisa berbeda dengan negara tetangga dan bagaimana solusinya. Guru juga dapat menugaskan peserta didik untuk mengidentifikasi produk yang dibuat di dalam negeri, tetapi diberi merk luar negeri. Guru bersama peserta didik dapat memberikan contoh-contoh untuk membangkitkan perasaan bangga pada peserta didik dan menggali gagasan peserta didik mengenai produk dalam negeri, serta menarik kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran dengan tema cinta produk dalam negeri dari pertemuan pertama hingga pertemuan kelima.

Dengan demikian, kesadaran cinta produk dalam negeri merupakan salah satu bentuk nasionalisme dan memiliki dampak yang positif terhadap perekonomian negara. Rasa cinta dan bangga terhadap produk dalam negeri harus ditanamkan kepada peserta didik sejak dini untuk menumbuhkan kebiasaan mengkonsumsi produk dalam negeri daripada produk luar negeri dalam memenuhi kebutuhan pribadinya. Sikap tersebut dapat ditumbuhkan melalui peran keluarga dan juga peran pihak pendidikan. Dalam pendidikan, pada saat kegiatan pembelajaran guru dapat memberikan arahan, wawasan, dan penekanan mengenai pentingnya menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap produk dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun