Penggunaan Media Pembelajaran dan Penerapan Model PBL Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Di Kelas 1 SDN 021 Kemang Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
PendahuluanÂ
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara mendefinisikan bahwa arti Pendidikan; "Pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiian setinggi-tingginya". Pendidikan merupakan adalah sebuah proses humanime yang selanjutnya dikenal dengan istilah memanusiakan manusia . Dalam perkembangan dari tahun ke tahun kurikulum dalam dunia Pendidikan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dan sejak tahun 2022 di sekolah kami telah diterapkan penggunaan kurikulum Merdeka. Menurut Muhammada Reza Arviansyah (2022) dalam implementasinya Guru  sebagai penggerak merdeka belajar, berarti seorang guru yang dituntut untuk mampu  bersikap  aktif  dan  semangat,  kreatif,  inovatif  serta  terampil  guna  menjadi  fasilitator  penggerak perubahan di sekolah.Â
Inovasi pembelajaran berupa media dan juga model pembelajaran diharapkan  dapat meningkatakan minat dan semangat serta hasil belajar peserta didik. Penggunaan media berupa video pembelajaran dan juga media benda kongkret mempunyai kelebihan antara lain karena video  yang berupa gambar visual dapat meningkatkan perhatian peserta didik untuk fokus kepada Pelajaran. Media berupa benda kongkret juga dapat membantu peserta didik lebih mudah memahami Pelajaran. Kemudian penerapan PBL atau Problem Based Learning sebagai model pembelajaran dalam praktiknya juga diharap mampu meningkatkan  keaktifan dan juga kemampuan beripikir kritis peserta didik.
PembahasanÂ
Praktik ini dilakukan di SDN 021 Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Dalam praktiknya dilaksanakan dalam dua siklus dengan Pelajaran yang sama yaitu matematika.Â
Pada siklus pertama dengan materi penjumlahan Bilangan Bulat Sampai dengan 20, praktik menggunakan media berupa media Sempoa dan juga video pembelajaran tentang cara mudah penggunaan sempoa yang berasal dari platform youtube. Sedangkan pada siklus kedua dengan materi bentuk-bentuk bangun ruang, praktik menggunakan media benda kongkrit berupa kotak kardus, kotak kue, botol minuman, topi ulang tahun, bola mainan dan juga video pembelajaran. Pada kedua siklus itu juga model pembelajaran yang digunakan adalah PBL.
Kondisi awal peserta didik yang menjadi dasar penggunaan media dan juga model pembelajaran pada kedua siklus diatas antara lain :
1) Kurangnya minat peserta didik pada Pelajaran matematika
2) Kurang aktifnya pesera didak dalam pembelajaran.
3) Tingkat ketuntasan  hasil belajar yang masih rendah