Mohon tunggu...
Erista Marsya
Erista Marsya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial UNJ

"Belajar Untuk Beproses. Berproses Untuk Bermakna. Bermakna Untuk Hidup." Kunjungi WordPress saya di opininiitu.wordpress.com untuk melihat tulisan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menakar Peran Perusahaan Bank Swasta dalam Menjalankan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Studi Bank Maybank

27 Desember 2021   06:58 Diperbarui: 27 Desember 2021   08:12 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Kemunculan Covid-19 yang menjadi pandemi global sejak awal tahun 2020 memiliki banyak dampak pada berbagai bidang kehidupan manusia, di antaranya bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh adanya pandemi global tentu juga dirasakan oleh Indonesia, dari masyarakat kelas bawah sampai kelas atas pun merasakan. Namun demikina, kondisi pandemi ini sebuah perusahaan tetap harus menjalankan tanggung jawab sosialnya. Perusahaan tentu harus sigap dan memiliki kepekaan yang tinggi dalam menanggapi kondisi ini.

Dalam ISO 26000 mendefinisikan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis. Dalam hal ini, ISO 26000 sebagai dokumen panduan (guide line) internasional mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang memberikan garis besar tentang prinsip dan area inti yang harus dikelola oleh organisasi untuk memastikan bahwa organisasi dapat mengidentifikasi dan mengontrol risiko tanggung jawab sosial tertentu dan dampaknya. Perusahaan-perusahaan di tengah masa pandemi ini harus tetap mejalankan tanggung jawab sosial perusahaannya serta menunjukan kepedulian terhadap sesame dengan memberikan dampak signifikan kepada masyarakat dengan kebijakan-kebihakan ataupun program-progam yang tepat.

Perusahaan yang akan dibahas dalam tulisan ini yaitu PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Bank Maybank merupakan salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. Dalam merespon kondisi ketika awal pandemi sampai saat ini, Bank Maybank tetap menjalankan tanggung jawab sosial perusahaannya melalui beberapa program yang diusungnya.  Bank Maybank  memiliki taeget (goal), yaitu mendukung masyarakat membangun masa depan yang lebih cerah. Selaras dengan hal tersebut, Yayasan Maybank Indonesia berfokus pada lima pilar dalam perencanaan dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu pendidikan, pemberdayaan masyarakat, kegiatan mendukung hidup sehat, lingkungan, dan pelestarian budaya dan seni dengan tetap memiliki kepekaan terhadap situasi yang terjadi di tanah air.  

Analisis Penulis

Berdasarkan "Laporan Keberlanjuran 2020" yang dirilis oleh PT. Bank Maybank Indonesia Tbk, Bank Maybank memiliki empat prinsip CR yang diterapkan pada setiap program di antaranya, yaitu community, environment, workplace, dan marketplace. Prinsip - prinsip ini diterapkan melalui lima pilar kegiatan, yaitu pendidikan, pemberdayaan masyarakat, kegiatan mendukung hidup sehat, pelestarian seni dan budaya, serta konservasi lingkungan dengan tetap memiliki kepekaan terhadap situasi yang terjadi di tanah air seperti jika terjadi bencana alam. Dengan hal tersebut, Maybank memiliki sejumlah program untuk menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan.

Untuk menakar tanggung jawab perusahaan ini, penulis akan mengaitkan dengan konsep Triple Bottom Line (TBL). Triple Bottom Line memiliki konsep pembangunan Profit, People, dan Planet. Pertama, profit berarti keuntungan yang akan diperoleh perusahaan yang dapat mencakup perihal kewirausahaan, kelompok usaha bersama/unit mitro kecil dan menengah, agrobisnis, pembukaan lapangan kerja, infrastruktur ekonomi, usaha produktif, dan lainnya. Kedua, people berarti tanggung jawab dengan sosial yang dapat mencakup perihal pendidikan, pelatihan, kesehatan, perumahan, kesejahteraan sosial, pemuda, wanita, agama, kebudayaan dan lainnya. Ketiga, planet berarti tanggung jawab terhadap lingkungan yang dapat mencakup perihal penghijauan, pelestarian alam, reklamasi lahan, pengelolaan, pengendalian polusi, dan lainnya. Dengan terpenuhinya tiga unsur ini, tanggung jawab sosial dan lingkungan akan lebih memudahkaan tercapinya pembangunan yang berkelanjutan dari perusahaan-perusahaan.

Pilar pertama, pendidikan. Program pendidikan yang diinisiasi oleh Maybank dengan mengadakan sekolah binaan (school adoption) dan dukungan program pengembangan pendidikan. Program sekolah binaan dijalankan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Pada tahun 2020 dan sesuai dengan yang dilaporkan pada laporan keberlanjutan, Maybank Indonesia melakukan pembinaan kepada beberapa sekolah melalui program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan berwirausaha dengan mengikutsertakan guru, staf, dan masyarakat sekitar. 

Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar pihak terkait  mampu meningkatkan pendapatan, mandiri secara finansial, serta dapat menyebarkan kembali manfaat kepada masyarakat sekitarnya. Kemudian, Maybank juga memberikan dukungan program pengembangan pendidikan dengan mengadakan workshop pengembangan kapasitas dan critical thinking bagi peserta disik SMA/SMK di Ginayar dan Klungkung, Bali. Maybank juga mengadakan program Maybank Intership yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan pelajar untuk belajar mengenai operasional dan kinerja perbankan. Terakhir, Maybank mengadakan edukasi perbankan untuk komunitas difabel dan perempuan prasejahtera secara daring. Berdasarkan konsep triple bottom line, progam sekolah binaan dan workshop sudah mencakup dalam tanggung jawab perusahaan secara sosial (people) yang melibatkan para generasi penerus bangsa, yaitu pelajar dan mahasiswa.

Kemudian, program Maybank Intership dan Edukasi Perbankan mencakup keuntungan (profit) bagi perusahaan beruapa meningkatnya wawasan masyarakat mengenai perbankan beserta mengenalkan informasi produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini dapat berpotensi meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk menggunakan ataupun bekerja di perusahaan Maybank.

Pilar kedua, yaitu pemberdayaan masyarakat. Maybank memberikan perhatian khusus pada perempuan dengan mengadakan program Maybank Women Eco-Weavers (MWEW).  Program ini berupa memberikan pelatihan cara menenun, pembuatan motif tenun, pembuatan pewarna alami, pemasaran, literasi keuangan, meningkatkan kewirausahaan perempuan melalui hibah pembiayaan mikro, pengadaaan peralatan, dan merintis pembangunan pusat belajar tenun. MWEW ini berkaitan juga dengan agenda mempromosikan pelestarian budaya tenun tradisional dengan cara yang lestari, yaitu menenun dengan menggunakan pewarna alami. Selain kepada melakukan pemberdayaan pada perempuan, Maybank juga memberikan perhatian kepada komunitas difabel melalui Pusat Pemberdayaan Penyandang Disabilitas (PUSPADI) Bali. Tujuan dari program ini guna meningkatkan semangat kewirausahaan, mengurangi tingkat kemiskinan dengan memberdayakan komunitas difabel agar dapat mandiri serta membantu mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, Maybank juga memiliki program Reach Independence & Sustainable Entrpreneurship (R.I.S.E) yang memiliki perhatian kepada komunitas difabel melalui program pelatihan terstruktur  --  dari pelatihan keterampilan mandiri hingga pendampingan pengembang usaha. Berdasarkan konsep triple bottom line, pilar pemberdayaan masyarakat beserta program-program di dalamnya merupakan tanggung jawab perusahaan secara sosial (people) agar terciptanya kemandirian dan kehidupan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun