Mohon tunggu...
Erison J.Kambari
Erison J.Kambari Mohon Tunggu... wiraswasta -

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Puisi Ini... Bukan untuk Hewan...Tapi untuk Anggota Dewan" (by.EJK)

11 September 2013   21:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:02 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(by. erison.j.kambari) Tuan-tuan Anggota Dewan yang katanya TAK LAGI budiman… ....mestinya hari –hari begini, kita bercerita tentang KEMATIAN…:agar Tuan-tuan tak berketerusan BERKUBANG DALAM KEKELIRUAN… ...mestinya saat-saat begini, kita berkisah tentang HARI PEMBALASAN…:agar Tuan-tuan tak berkecanduan BERJAMAAH DALAM PENCURIAN lalu TERBAHAK BERKUBANG DALAM KEMEWAHAN… Tapi….,bagaimana cerita HARI KEMUDIAN itu akan Tuan dengarkan, kalau kepingan hati Tuan sudah membusuk dalam KARATAN..? Bagaimana AYAT-AYAT suci kan menggetarkan hati Tuan, kalau segumpal qalbu itu Tuan gayutkan pada ranting-ranting KEBEBALAN….? Sekali..dua kali Tuan tergelincir…. Bolehlah… ; itu mungkin KEKHILAFAN… tapi kalau Tuan tersungkur dan terjerembab pada LUBANG YANG SAMA tak bosan-bosan berketerusan…. Aah Tuan…itu sama saja Tuan lebih pandir daripada HEWAN…. Bukankah duluu.. SEDIKIT SAJA TERLANJUR SALAH….Tuan seharian bisa JADI TAK ENAK MAKAN..? tapi kenapa setelah Tuan menjadi Anggota Dewan..dan setelah  KEKUASAAN DALAM GENGGAMAN Tuan….tujuh lapis DOSA dan KEMUNAFIKAN membalut tubuh Tuan...Tuan masih sanggup melempar sekulum SENYUM CENGENGESAN....?. Apakah karena Tuan tahu bahwa PANGGUNG HUKUM di negeri ini hanyalah sebuah PENTAS BANYOLAN..? Betapa dulu..Tuan sepertinya sebagai insan yang SUNGGUH BERIMAN…… tapi pada akhirnya..KEKUASAAN jualah yang menyeret Tuan dalam arus deras….hingga Tuan terhanyut dalam pemakluman, bahwa KEKUASAAN itu adalah KESEMPATAN….Kesempatan untuk BERMEWAH-MEWAHAN DENGAN BERIBU ALASAN yang sungguh di telinga rakyat mengiris seperti SEMBILU KEKURANGAJARAN... Dan Tuan pun sepertinya telah menuliskan di halaman pertama Agenda Harian; ….Bahwa KEKUASAAN ;adalah saatnya melabrak pematang antara HALAL dan HARAM… ….Bahwa KEKUASAAN ;adalah saatnya MEMPERKAYA DIRI sampai TUJUH KETURUNAN.. …Bahwa KEKUASAAN ;adalah saatnya kita manusia bisa bertingkah makin MENYERUPAI HEWAN… Aah..Tuan..sampai kapan semboyan begini akan Tuan agung-agungkan….? Kalau boleh saya usul…. Rajin-rajinlah Tuan melirik ke KUBURAN….(..bukan untuk keSyirik-an) Tapi, agar Tuan sadar dan bergidik….lalu bertanya dalam tangisan...."kemana sesungguhnya UJUNG dari KEHIDUPAN…..?? Sudahlah Tuan... Hentikanlah meniru segala perilaku HEWAN...KEKUASAAN itu AMANAH, Tuan, bukan KESEMPATAN UNTUK BERMEWAH_MEWAHAN..! dan..pertanggungjawabannya pada TUHAN…..bukan pada HEWAN….!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun