Mohon tunggu...
Eriska Cahya Ramadhani
Eriska Cahya Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi UINSA

Saya adalah mahasiswa Sistem Informasi di UIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus lulusan pondok pesantren. Dengan latar belakang pendidikan pesantren, saya memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat, yang saya padukan dengan pemahaman teknologi modern melalui studi Sistem Informasi. Saya percaya bahwa kolaborasi antara spiritualitas dan teknologi dapat menjadi fondasi untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama dalam menjawab tantangan di era digital.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Jejak Sejarah Sunan Ampel Serta Pelopor Moralitas Dalam Islam

29 Desember 2024   15:34 Diperbarui: 29 Desember 2024   16:02 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Ampel, yang didirikan oleh Sunan Ampel, adalah simbol dari harmoni budaya dan nilai-nilai keislaman yang luhur. Masjid ini dibangun pada tahun 1421 dan menjadi pusat aktivitas keagamaan serta sosial di masanya. Filosofi Masjid Ampel tercermin dari desain arsitekturnya yang menggabungkan elemen budaya Jawa, Arab, dan Tiongkok, menunjukkan semangat inklusivitas dan keberagaman.

Masjid ini memiliki lima pintu utama yang melambangkan rukun Islam, serta sebuah sumur tua yang diyakini memiliki air suci dan sering digunakan untuk berwudu. Keberadaan pohon-pohon tua di sekitar masjid menambah suasana khidmat, mengingatkan jamaah untuk selalu hidup sederhana dan mendekatkan diri kepada Allah.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Ampel juga berfungsi sebagai pusat penyebaran ilmu pengetahuan Islam. Dalam berbagai kesempatan, masjid ini menjadi tempat diskusi para ulama, tempat pendidikan, dan pusat kegiatan sosial yang membawa pesan kedamaian dan keberagaman.

Kisah Mbah Bolong

Makam Mbah Bolong
Makam Mbah Bolong

Di sekitar kawasan Masjid Ampel, terdapat kisah menarik tentang salah satu murid Sunan Ampel yang dikenal dengan sebutan Mbah Bolong. Nama ini diberikan karena keunikannya: setiap kali ia meninggal dunia, ia selalu hidup kembali, dan hal ini terjadi sebanyak tujuh kali. Kisah ini menggambarkan keajaiban dan karunia yang diberikan Allah kepada orang-orang tertentu sebagai bentuk penghormatan atas ketaatan dan keikhlasan mereka.

Menurut cerita masyarakat, Mbah Bolong dikenal sebagai pribadi yang sangat taat dan memiliki hubungan spiritual yang kuat. Sebagai murid Sunan Ampel, ia selalu membantu masyarakat sekitar dengan penuh keikhlasan. Kejadian "berulang kali meninggal" yang dialami Mbah Bolong dipercaya sebagai simbol untuk mengingatkan umat akan kebesaran Allah dan pentingnya selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian.

Mbah Bolong juga dikaitkan dengan sumur tua di kawasan Masjid Ampel, yang diyakini memiliki keberkahan. Sumur ini sering digunakan oleh para peziarah untuk berwudu atau sekadar membasuh wajah, dengan harapan mendapatkan keberkahan yang sama seperti yang dimiliki oleh para murid Sunan Ampel.

Makam KH. Hasan Gipo

Makam Mbah Gipo
Makam Mbah Gipo

Di sekitar kawasan Masjid Ampel, terdapat pula makam Mbah Gipo, salah satu tokoh yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Mbah Gipo dikenal sebagai tokoh yang berperan dalam membantu pembangunan Masjid Ampel dan mendukung dakwah Sunan Ampel. Ia adalah seorang ahli tata ruang yang memiliki keterampilan tinggi dalam mengatur penempatan bangunan agar sesuai dengan filosofi Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun