Indonesia, dengan keberagaman suku, agama, adat, dan tradisi, telah dikenal dunia sebagai negara yang kaya akan budaya. Keberagaman ini menjadi salah satu kekuatan terbesar bangsa, namun juga bisa menjadi tantangan, terutama dalam hal toleransi sosial. Ketimpangan sosial yang sering kali terjadi di masyarakat, kadang kala memicu munculnya intoleransi yang mengancam keharmonisan antar kelompok. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai luhur Pancasila dan kebudayaan Indonesia sebagai upaya memperkuat persatuan di tengah perbedaan.
Pendidikan karakter berperan sangat penting dalam pembentukan kepribadian generasi muda. Pendidikan ini tidak hanya mengajarkan tentang pengetahuan akademik, tetapi juga mencakup pengembangan sikap dan perilaku yang baik. Nilai-nilai yang diajarkan sejak dini, seperti menghargai perbedaan, saling menghormati, dan kerja sama, akan membentuk sikap mental yang lebih kuat di kalangan generasi penerus bangsa. Pendidikan karakter yang berbasis pada kearifan lokal dan kebudayaan bangsa dapat memperkuat identitas nasional dan meningkatkan toleransi antar sesama.
Cerita rakyat Indonesia, sebagai bagian dari folklore yang diwariskan secara turun temurun, memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai moral yang dapat membentuk karakter anak-anak. Di era digital saat ini, keberadaan cerita rakyat tidak hanya terbatas pada pengisahan secara lisan atau tulisan, namun telah berkembang menjadi bentuk digital yang lebih mudah diakses dan menarik bagi anak-anak. Hal ini memungkinkan cerita rakyat tetap relevan dalam mendukung pembentukan karakter generasi muda.
Pendidikan Karakter Anak: Menanamkan Nilai Luhur Bangsa
Pendidikan karakter adalah suatu proses yang bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan perilaku anak-anak berdasarkan nilai-nilai tertentu. Melalui pendidikan karakter, anak diharapkan dapat menanamkan sikap positif yang bukan hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat. Pendidikan karakter mencakup dua hal penting, yaitu penguatan perilaku positif yang sudah ada dan pengembangan perilaku baru yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berkembang.
Peran Cerita Rakyat dalam Pembentukan Karakter Anak
Cerita rakyat adalah bagian dari warisan budaya yang kaya dan penuh makna. Setiap cerita rakyat Indonesia memiliki pesan moral yang terkandung di dalamnya, yang dapat menjadi bahan ajar bagi anak-anak. Misalnya, cerita Malin Kundang yang mengajarkan tentang pentingnya menghormati orang tua, atau cerita Batu yang Menangis yang menyampaikan pesan tentang kasih sayang dan ketaatan pada orang tua. Cerita-cerita ini mengajarkan budi pekerti dan moralitas, yang sangat penting untuk pembentukan karakter anak.
Cerita rakyat tidak hanya bisa ditemukan dalam bentuk teks atau dongeng yang dibacakan oleh orang tua, tetapi dengan kemajuan teknologi digital, cerita rakyat kini dapat dinikmati dalam berbagai bentuk seperti video animasi, aplikasi interaktif, atau bahkan permainan berbasis cerita. Hal ini tentu memberikan keuntungan tersendiri, karena media digital memiliki daya tarik yang lebih kuat bagi generasi muda yang tumbuh dalam era teknologi. Anak-anak bisa mengakses cerita rakyat kapan saja dan di mana saja melalui perangkat digital seperti ponsel atau tablet. Keberadaan cerita rakyat dalam format digital ini memungkinkan anak-anak untuk lebih mudah memahami nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
Beberapa manfaat dari adaptasi cerita rakyat di era digital adalah sebagai berikut:
1.Pengaruh Cerita Rakyat terhadap Pembentukan Karakter: Cerita rakyat yang mengandung nilai moral seperti kejujuran, kerja sama, dan tanggung jawab dapat menjadi sarana yang efektif dalam pembentukan karakter anak. Di era digital, cerita ini bisa disesuaikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diterima oleh anak-anak.
2. Akses Lebih Mudah dan Cepat: Anak-anak dapat mengakses cerita rakyat kapan saja melalui ponsel atau perangkat lainnya, membuat cerita rakyat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Ini membantu memperkuat nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.
3. Interaktivitas yang Meningkatkan Pemahaman: Media digital seperti aplikasi berbasis cerita rakyat yang memungkinkan anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan cerita atau menyelesaikan teka-teki membuat mereka lebih terlibat dalam pembelajaran nilai moral yang terkandung dalam cerita.
4. Adaptasi Cerita Rakyat ke Format Digital: Cerita rakyat yang diadaptasi menjadi animasi atau film membuat karakter-karakter dalam cerita lebih hidup dan menarik bagi anak-anak. Hal ini meningkatkan daya tarik dan keterlibatan anak-anak dalam belajar nilai-nilai moral.
Di era digital, cerita rakyat yang sebelumnya disampaikan secara lisan atau tertulis kini dapat disajikan dalam format yang lebih menarik dan mudah dipahami. Misalnya, cerita-cerita seperti Si Kancil atau Malin Kundang bisa menjadi animasi yang memikat, dengan warna dan suara yang menarik, sehingga meningkatkan keterlibatan anak-anak dalam menyerap pesan moral dari cerita tersebut.
Cerita rakyat Indonesia memiliki potensi besar dalam pembentukan karakter anak-anak, terutama dalam menanamkan nilai-nilai moral yang relevan dengan kehidupan sosial saat ini. Di era digital, cerita rakyat yang dulu hanya disampaikan secara lisan atau dalam buku kini dapat dijangkau dengan lebih mudah melalui platform digital seperti aplikasi, video animasi, dan situs web. Adaptasi ini tidak hanya membuat cerita lebih menarik, tetapi juga dapat meningkatkan interaksi dan pemahaman anak-anak terhadap nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
Meskipun demikian, meskipun media digital memberikan banyak keuntungan dalam hal penyampaian cerita, peran orang tua dan pendidik sangat penting. Mereka harus memastikan bahwa anak-anak memahami dan menerapkan pesan moral dari cerita rakyat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pemanfaatan cerita rakyat dalam era digital dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk membentuk karakter anak dan memperkenalkan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi mendatang.
Referensi:
Afandi, I. (2020). Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini Melalui Dongeng Calon Arang oleh Pramoedya Ananta Toer.
Arisandra, M. N. dkk. (2022). Membentuk Karakter Anak dalam Cerita Dongeng Nusantara di Era Digital. Jurnal Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat, 8 (2) 152-161.
Fransori, A. (2023). Membangun Pendidikan Karakter Anak Melalui Revitalisasi Nilai Cerita Rakyat Nusantara.
Oktafianti, M. dkk. (2024). Peranan Cerita Rakyat Nusantara dalam Meningkatkan Literasi Budaya dan Kewargaan Siswa. Indo-MathEdu Intellectuals Journal, 5 (1), 1073-1079.
Riberu, E. D. dkk. (2023). Membentuk Karakter Siswa dengan Dongeng Digital Nusantara. Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa, 9 (1), 219-233.
Teguh Ardianto, A. I. (2024). Analisis Nilai Positif Cerita Rakyat Sebagai Sarana Pembentukan Karakter pada Anak. Metakognisi: Jurnal Kajian Pendidikan, 6 (1).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI