Mohon tunggu...
erisman yahya
erisman yahya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah, maka kamu ada...

Masyarakat biasa...proletar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Provinsi Riau Sering Disebut saat Terjadi Aksi Terorisme?

15 Mei 2018   09:07 Diperbarui: 15 Mei 2018   11:07 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjagaan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.Sumber: Kompas.com

Aksi teror yang mengguncang Bumi Pertiwi dalam beberapa hari ini telah pula mengaitkan Provinsi Riau. Paling tidak, sudah dua kali nama Riau sebagai salah satu daerah di Indonesia mencuat ke permukaan. Ada beberapa alasannya.

Pertama, saat terjadi bentrok antara petugas kepolisian dengan para napiter teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Nama Abu Ibrahim alias Beny Syamsu, seorang napi teroris yang tewas dalam kerusuhan itu disebut sebagai teroris jaringan Pekanbaru, Riau.

Dulu (24 November 2017), Abu Ibrahim dibekuk di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Gading Permai, Pekanbaru. Ketika itu, polisi juga menangkap terduga teroris Yoyok Handoko alias Abu Zaid (42) di Indomaret Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru dan tersangka Wawan alias Abu Afif (42) di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Pandau Permai, Pekanbaru.

Polisi ketika itu juga menangkap tersangka atas nama Handoko alias Abu Buchory di rumahnya, Perumahan Griya Taman Anggrek, Rambah Jaya, Siak Hulu Bukang Raya, Kampar, Riau. Lalu, Nanang Kurniawan alias Abu Aisha di gang menuju rumahnya, Jl Kubang Raya Km 5 Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Kelimanya (kelompok Abu ini) ditengarai pernah mengikuti latihan fisik persiapan teror dan latihan menembak di Bukit Gema, Kabupaten Kampar, Riau.

Kedua, nama Riau kembali mencuat ketika Senin kemarin (14/05/2018) Tim Densus 88 Anti-teror yang di-backup jajaran Polda Sumatera Selatan menangkap dua orang pria terduga teroris asal Riau. Disebutkan, keduanya dibekuk saat turun dari bus.

Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain sebagaimana dilansir GoRiau.com menuturkan, kedua orang terduga teroris yang diamankan di wilayahnya itu berinisial HK dan AH. Saat ini, mereka diamankan sementara di Mapolda Sumsel.

Disebutkan, keduanya berencana akan membantu atau melakukan "amaliyah" untuk kasus kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Namun, karena situasi dan kondisi sudah aman, mereka balik kanan.

Lalu, ada juga cerita yang berkembang, bahwa orang-orang yang kita cap sebagai teroris itu sudah "direlakan" kepergiannya oleh sanak familinya. Bahkan dengan kalimat sederhana mereka saling berucap, "sampai ketemu di surga!" Astagfirullah...

Pertanyaan selanjutnya, kenapa Riau? Yang pasti, Riau secara geografis memang sangat pas dijadikan daerah tujuan oleh para teroris. Apalagi Riau yang berada di tengah Pulau Sumatera di pinggiran Selat Melaka sangat dekat dengan negeri jiran Malaysia. Melalui Riau juga terbuka banyak "jalan-jalan tikus" menuju daerah lain untuk pelarian (persembunyian).

Mengingat Riau yang terbukti telah menjadi salah satu daerah tujuan para teroris, karena dari beberapa kali kasus penangkapan, terduga teroris ternyata adalah pendatang atau bukan asli orang Riau, maka kita sangat berharap kepada aparat keamanan untuk secara proaktif melakukan rahasia atau penyisiran terhadap pendatang-pendatang baru di Riau.

Selain itu, seluruh warga Riau, terutama pengurus RT/RW sudah seharusnya bersikap waspada dan tidak boleh masa bodoh terhadap semua orang baru yang tinggal di kawasannya. Pengurus RT/RW berhak bertanya dan mengetahui identitas semua warga yang tinggal di kawasannya. Jika ada yang mencurigakan, sebaiknya segera lapor ke pihak berwajib atau polisi.

Hal yang juga sangat penting, kita tentu sangat berharap kepada pemuka-pemuka agama, agar memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat, tentang perilaku teror yang dilakukan para teroris, bahwa tidak ada satu agama pun yang membenarkan tindakan biadab seperti itu.

Di atas semua itu, semua orang yang waras di Indonesia ini, pasti tidak menginginkan Indonesia diobok-obok oleh teroris. Oleh karena itu, harapan kepada Pemerintahan Jokowi-JK tentu sangatlah besar. Sebagai pemegang mandat dan kekuasaan, kiranya dapat menggunakan segala daya dan upaya untuk memberantas teroris sampai ke akar-akarnya. Wallahu'alam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun