Mohon tunggu...
Erin Friyana
Erin Friyana Mohon Tunggu... Penerjemah - Pecinta cokelat yang senang menghayal

Menulis adalah cara saya untuk tetap waras. So, silahkan kunjungi tulisan-tulisan saya di https://tomojikan.com & https://melukissenja.com.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Cara Melatih Anak Menghadapi Kekalahan Saat Ikut Lomba

19 Agustus 2023   18:20 Diperbarui: 20 Agustus 2023   16:28 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lomba Puzzle dan Mewarnai. (Dokumentasi pribadi)

Menang dan kalah dalam perlombaan itu hal biasa. Akan tetapi, berbeda ketika harus menghadapi anak TK yang kalah lomba dan tidak bisa bawa pulang piala.

Seperti pengalaman anak pertamaku yang saat ini masih TK. Beberapa kali ikut lomba mewarnai dan tidak dapat juara sudah menjadi hal biasa dan tanpa drama.

Terkecuali, ketika pertama kali ikut lomba si kecil sempat menangis karena tidak mendapatkan piala besar, hanya mendapat piala partisipasi berukuran kecil. Sejak saat itu, aku selalu mewanti-wanti agar dia bisa menerima kekalahan dengan hati lapang.

5 Cara Melatih Anak Menghadapi Kekalahan

Awalnya aku abai perihal piala ini karena sebelum berangkat sudah dikasih wejangan kalau tidak dapat juara jangan sedih. Ternyata, ketika di hari perlombaan rasa ingin memiliki piala besar cukup mengganggu keinginannya.

Sejak saat itulah, perihal piala juga menjadi wejangan yang tidak luput dari perhatian ketika si kecil hendak ikut lomba. Untuk antisipasi juga takut ada drama, karena mood anak tidak bisa ditebak. 

Selain itu, untuk memberikan pemahaman bahwa menang kalah tidak masalah. Tetapi, tetap fokus pada proses dan untuk hasil biar para juri yang menentukan. Untuk itulah, beberapa hal di bawah ini biasa aku lakukan agar tidak ada drama berkepanjangan.

1. Diskusi Sebelum Lomba

Sebelum berangkat ke lokasi lomba, aku selalu ajak si kecil diskusi dari persiapan hingga menenangkan hati kalau tidak dapat juara. 

Contohnya saat ikut lomba mewarnai, aku ajak diskusi mengenai pemilihan warna sesuai tema. Walau selebihnya aku serahkan pada si kecil biarkan dia bergulat dengan imajinasinya.

Lalu, perihal kalah dan menang. Aku tidak bosan buat mengingatkan dia bahwa kalau tidak menang tidak masalah yang penting sudah berusaha.

2. Tidak Menjanjikan Sesuatu

Saat diskusi itu aku tidak pernah menjanjikan apa pun mau menang atau kalah. Ada cara lain dalam memberi apresiasi terhadap usaha si kecil tanpa harus berjanji.

Bagaimanapun janji itu harus ditepati sekecil apapun janji itu tetap harus ditepati. Oleh karena itu, aku menghindari kata janji. Ditakutkan ketika kita sebagai orangtua tidak bisa menepati janji tersebut akan lebih mengecewakan si kecil.

3. Beri Apresiasi

Menang atau kalau aku selalu memberikan apresiasi. Dari ucapan pujian hingga hadiah yang nilainya mungkin kecil tapi membuat anak senang.

Entah itu menang atau kalah pasti aku beri apresiasi. Misalnya saat kalah, aku dan si kecil diskusi apa kekurangannya, jika perlu tools penunjang untuk meningkatkan kreativitasnya maka aku belikan.

Hal inilah yang membuat dia perlahan memahami bahwa setiap proses itu penting. Saat ini pun dia tidak ragu mengutarakan pendapatnya sendiri yang dirasa menurut dia itu penting.

4. Tidak Membanding-bandingkan

Hayo, siapa yang suka membanding-bandingkan anak sendiri dengan orang lain apalagi depan anaknya langsung. Duh, jangan ya, Mom. Memang menjaga lisan itu tantangannya berat banget.

Akan tetapi, sebagai orangtua kita harus bisa lebih peka terhadap perasaan anak. Membanding-bandingkan tidak akan membuat anak nyaman, sebaliknya anak akan lebih sedih dan tidak bisa berkembang dengan maksimal.

Keberhasilan orang lain bisa menjadi contoh untuk introspeksi diri. Oleh sebab itu, diskusi dengan anak lebih penting daripada membanding-bandingkan.

5. Memberikan Semangat dan Terima Kasih

Selain memberikan pujian atas usaha si kecil, tidak luput untuk memberikan semangat dan terima kasih. Karena, tidak ada kata yang lebih membuatnya tenang ketika orangtua mendukung penuh setiap usaha yang dilakukannya.

Ucapan terima kasih juga akan membuat anak merasa dihargai. Anak juga bisa belajar untuk menghargai setiap proses.

Demikian cara aku dalam melatih anak menerima kekalahan. Memang dalam praktiknya tidak selalu mulus, karena emosi anak tidak selalu baik. Walau begitu, sebagai orangtua tidak bosan untuk memberikan edukasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun