Menang dan kalah dalam perlombaan itu hal biasa. Akan tetapi, berbeda ketika harus menghadapi anak TK yang kalah lomba dan tidak bisa bawa pulang piala.
Seperti pengalaman anak pertamaku yang saat ini masih TK. Beberapa kali ikut lomba mewarnai dan tidak dapat juara sudah menjadi hal biasa dan tanpa drama.
Terkecuali, ketika pertama kali ikut lomba si kecil sempat menangis karena tidak mendapatkan piala besar, hanya mendapat piala partisipasi berukuran kecil. Sejak saat itu, aku selalu mewanti-wanti agar dia bisa menerima kekalahan dengan hati lapang.
5 Cara Melatih Anak Menghadapi Kekalahan
Awalnya aku abai perihal piala ini karena sebelum berangkat sudah dikasih wejangan kalau tidak dapat juara jangan sedih. Ternyata, ketika di hari perlombaan rasa ingin memiliki piala besar cukup mengganggu keinginannya.
Sejak saat itulah, perihal piala juga menjadi wejangan yang tidak luput dari perhatian ketika si kecil hendak ikut lomba. Untuk antisipasi juga takut ada drama, karena mood anak tidak bisa ditebak.Â
Selain itu, untuk memberikan pemahaman bahwa menang kalah tidak masalah. Tetapi, tetap fokus pada proses dan untuk hasil biar para juri yang menentukan. Untuk itulah, beberapa hal di bawah ini biasa aku lakukan agar tidak ada drama berkepanjangan.
1. Diskusi Sebelum Lomba
Sebelum berangkat ke lokasi lomba, aku selalu ajak si kecil diskusi dari persiapan hingga menenangkan hati kalau tidak dapat juara.Â
Contohnya saat ikut lomba mewarnai, aku ajak diskusi mengenai pemilihan warna sesuai tema. Walau selebihnya aku serahkan pada si kecil biarkan dia bergulat dengan imajinasinya.
Lalu, perihal kalah dan menang. Aku tidak bosan buat mengingatkan dia bahwa kalau tidak menang tidak masalah yang penting sudah berusaha.
2. Tidak Menjanjikan Sesuatu
Saat diskusi itu aku tidak pernah menjanjikan apa pun mau menang atau kalah. Ada cara lain dalam memberi apresiasi terhadap usaha si kecil tanpa harus berjanji.