Mohon tunggu...
Erinetta Subekti
Erinetta Subekti Mohon Tunggu... Freelancer - Anak perempuan yang terlalu penasaran dengan apa yang terjadi disekitarnya.

Halo! Aku Rin, seorang petualang dimensi baru melalui tulisan. Seperti seorang pelukis yang memadukan palet beragam warna, saya berusaha menggabungkan kata-kata menjadi lukisan-lukisan kata yang menghidupkan imajinasi. Setiap kalimat adalah langkah tarian, dan setiap cerita adalah panggung untuk keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Miris! Krisis Lapangan Kerja di Indonesia Memaksa Warga Hijrah Menjadi Penggerak Judi Online di Kamboja!

30 Juli 2024   17:24 Diperbarui: 30 Juli 2024   17:25 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sedang menghadapi krisis lapangan kerja yang semakin memburuk. Kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak dan penghasilan yang memadai telah memaksa banyak warga negara Indonesia (WNI) untuk mencari nafkah di luar negeri, bahkan jika itu berarti terlibat dalam industri yang kontroversial dan penuh risiko seperti judi online di Kamboja.

Kamboja, dengan regulasi yang lebih longgar terhadap judi online, telah menjadi tujuan utama bagi para pencari kerja dari Indonesia yang putus asa. Mereka tergiur oleh janji gaji besar dan kemudahan mendapatkan pekerjaan sebagai admin judi online. Namun, di balik gemerlapnya janji tersebut, tersembunyi kenyataan pahit dan berbahaya.

Kamboja: Surga Gelap bagi Pencari Kerja Putus Asa

Di saat pemerintah Indonesia gagal menyediakan lapangan kerja, Kamboja menjadi magnet bagi para pencari kerja yang putus asa. Di sana, regulasi yang lebih longgar terhadap judi online menciptakan lahan subur bagi industri ilegal ini. Para WNI tergiur oleh janji gaji besar, fasilitas mewah, dan kemudahan mendapatkan pekerjaan sebagai admin judi online. Namun, kenyataan yang dihadapi jauh dari harapan.  

Grup Facebook
Grup Facebook "Perantau Warga Indo ke Kamboja"

Kehidupan di Balik Layar Judi Online

Bekerja sebagai admin judi online bukanlah pekerjaan yang mulus. Banyak dari mereka yang terjerat dalam kondisi kerja yang buruk, jam kerja yang tidak manusiawi, dan ancaman kekerasan. Tak sedikit yang menjadi korban penipuan dan eksploitasi. Mereka dipaksa bekerja di bawah tekanan, dengan ancaman deportasi atau bahkan ancaman fisik jika mencoba melarikan diri.

Grup Facebook
Grup Facebook "Perantau Warga Indo ke Kamboja" 

Pemerintah Indonesia: Apatis atau Tidak Mampu?

Yang lebih mengkhawatirkan adalah sikap pemerintah Indonesia yang tampak apatis terhadap masalah ini. Kurangnya penyuluhan dan edukasi mengenai risiko bekerja di industri judi online membuat banyak WNI terjebak dalam perangkap ini. Pemerintah seolah-olah menutup mata terhadap penderitaan rakyatnya, membiarkan mereka mencari nafkah di jalan yang berbahaya dan tidak etis.

Ironi Generasi Muda Terjebak di Dunia Judi

Mirisnya, banyak dari mereka yang terpaksa menjadi admin judi online adalah generasi muda Indonesia, tulang punggung masa depan bangsa. Alih-alih membangun negeri dengan keterampilan dan potensi mereka, mereka malah terperangkap dalam industri ilegal di negeri orang. Ini adalah cerminan dari kegagalan pemerintah dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas dan lapangan kerja yang memadai.

Grup Facebook
Grup Facebook "Perantau Warga Indo ke Kamboja"

Desakan untuk Perubahan: Apakah Pemerintah Peduli?

Krisis ini harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah Indonesia. Dibutuhkan tindakan cepat dan tegas untuk mengatasi masalah ini. Penyuluhan intensif harus dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang risiko dan konsekuensi bekerja di industri judi online. Selain itu, penciptaan lapangan kerja baru, perbaikan sistem ekonomi, dan pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama.

Masa Depan yang Suram atau Harapan Baru?

Kegagalan pemerintah dalam menangani krisis ini akan membawa dampak jangka panjang yang buruk bagi bangsa. Namun, jika ada kesadaran dan tindakan nyata, masih ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. Generasi muda Indonesia berhak mendapatkan peluang yang layak dan masa depan yang cerah di tanah air mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun