Belajar Jadi Teknik! Siswa Diajak Buat Miniatur Jembatan dalam Pembelajaran Fisika

Program Asistensi Mengajar (AM) yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang (UM) merupakan salah satu aktivitas pembelajaran di sekolah mitra yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif dengan guru. Program ini termasuk salah satu bentuk kegiatan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Di mana nantinya, mahasiswa mendapatkan konversi sebesar 20 SKS. Program ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus  sampai dengan 6 Desember 2024. Tujuan utama dari program Asistensi Mengajar adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk turut serta mengaplikasikan ilmunya di sekolah. Program ini juga bertujuan agar mahasiswa dapat merasakan bagaimana pengalaman menjadi guru.

Saya, Erine Trisnasari merupakan mahasiswa semester 7 yang mengambil program studi pendidikan fisika. Di semester akhir ini, saya diwajibkan mengikuti Asistensi Mengajar. Oleh karena itu, saya akan berbagi pengalaman berkesan selama saya menjalani program Asistensi Mengajar di kota reog, yakni di SMAN 2 Ponorogo.

Saya ditemani rekan-rekan dari beberapa jurusan berbeda, antara lain adalah dari program studi Pendidikan Sosiologi, Sejarah, Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Seni Tari dan Musik.

Gambar Mahasiswa Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo  (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Menjadi Guru Pengajar kelas XI-3 dan XI-4

Dalam empat bulan ini, saya diamanahi menjadi guru fisika di kelas XI-3 dan XI-4. Murid di sana masing-masing berjumlah 36 siswa, dengan karakter yang berbeda-beda membuat saya belajar untuk memahami karakter dari setiap siswa.

Gambar Pembelajaran Fisika di Kelas XI-3 (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Dalam kegiatan mengajar, teknologi selalu berjalan seiring pembelajaran. Tentunya mereka lebih terbiasa dengan kecanggihan teknologi. Seperti pembelajaran dengan PheT, quizizz, dan media lainnya.

Pada minggu-minggu akhir, dalam pembelajaran fisika, saya menerapkan Project Based Learning (PjBL) dengan menyuruh mereka membuat miniatur jembatan pada materi kesetimbangan benda tegar. Adapun bahan jembatan terdiri dari tiga jenis, yaitu sedotan plastik, stik es krim, dan korek api. Siswa merasa bersuka cita ketika mereka membuat jembatan karena ini merupakan pengalaman pertama kali mereka.

Gambar Siswa Membuat Miniatur Jembatan dari Sedotan Plastik (Dokumen Pribadi, 2024)

Gambar Karya Siswa Miniatur Jembatan dari Stik Es krim (Dokumen Pribadi, 2024)

Gambar Karya Siswa Miniatur Jembatan dari Korek Api (Dokumen Pribadi, 2024)

Di pertemuan terakhir, saya memberikan sedikit apresiasi dan meminta mereka menulis kesan pesan selama 4 bulan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada mereka dan memohon maaf apabila selama 4 bulan ini banyak kesalahan.

Gambar dengan Siswa saat Hari Guru Nasional (Dokumentasi Pribadi, 2024

Berbagai kegiatan selama Asistensi Mengajar

Selain mengajar di kelas, selama program Asistensi Mengajar ini saya juga melakukan piket di SMAN 2 Ponorogo. Piket tersebut yaitu piket resepsionis dan perpustakaan.

Piket Resepsionis

Gambar Mahasiswa Melakukan Piket Resepsionis (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Piket resepsionis merupakan kegiatan non akademik di mana piket ini menjadi rutinitas mahasiswa Asistensi Mengajar. Piket ini dilaksanakan secara bergantian setiap hari dari jam 07.00 -15.00. Selama piket, mahasiswa didampingi oleh guru piket.

Piket Perpustakaan

Gambar Mahasiswa Melakukan Piket Perpustakaan yaitu Menginput Data Buku (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Gambar Mahasiswa Melakukan Piket Perpustakaan yaitu Menempel Stiker (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Piket perpustakaan juga dilaksanakan secara bergantian oleh mahasiswa di perpustakaan SMAN 2 Ponorogo. Piket perpustakaan ini dilakukan mulai pagi hingga jam pulang sekolah dengan beberapa kegiatan, antara lain memasukkan data buku, mencetak stiker, menempel stiker, dan menata buku di rak.

Membimbing Kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Gambar Mendampingi Kelas X dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Menggambar Pola Batik  (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Selain mengajar kelas XI, saya juga membimbing kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) kelas X yang terdiri dari proyek Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos), menggambar mandala, membuat poster digital, dan membuat batik tulis. Ketika membimbing dan melihat mereka mengerjakan P5, saya merasakan bahwa mereka antusias bekerja sama.

Youth Creation 2024 "Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Generasi Emas 2045" 

Gambar Kegiatan Awarding Youth Creation 2024  (Dokumentasi Pribadi, 2024)

            Selain mengajar dan melakukan piket, mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang di SMAN 2 Ponorogo juga mengadakan kegiatan lomba poster dan short movie bagi seluruh siswa-siswi SMAN 2 Ponorogo. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 5 November sampai dengan 22 November 2024. Tidak hanya itu, di akhir acara Youth Creation 2024, kami juga mengadakan Awarding di Aula Ir. Soekarno SMAN 2 Ponorogo.