Mohon tunggu...
Erin nadya harahap
Erin nadya harahap Mohon Tunggu... Administrasi - Admin perusahaan

Mahasiswa Universitas Potensi Utama Prodi Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Coklat dubai, dari kuliner viral jadi cuan maksimal!

11 Januari 2025   12:51 Diperbarui: 11 Januari 2025   11:16 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik setiap potongan coklat yang meleleh di mulut, ada sebuah kisah sukses yang menginspirasi! Coklat Dubai, yang semula hanya kuliner viral, kini telah berkembang menjadi peluang bisnis yang mendulang cuan maksimal di pasar global. Bagaimana bisa? Fenomena ini berawal dari sebuah inovasi kuliner yang memikat lidah dan hati banyak orang, lalu viral di media sosial hingga menarik perhatian pasar yang lebih luas.

Coklat yang awalnya sekadar camilan lezat ini sekarang telah menjadi sebuah produk yang mendunia, menciptakan lapangan pekerjaan dan meraup keuntungan yang fantastis. Tidak hanya digemari oleh para pencinta kuliner, Coklat Dubai juga berhasil menjadi komoditas bisnis yang banyak diminati oleh pelaku usaha. Penasaran dengan perjalanan menakjubkan Coklat Dubai, yang bermula dari sekadar tren makanan hingga kini menjadi mesin uang? Ikuti kisah suksesnya yang luar biasa ini dan lihat bagaimana bisnis ini terus berkembang pesat di tengah pasar yang kompetitif.
Cokelat Dubai, camilan manis asal Timur Tengah yang tengah naik daun, menawarkan pengalaman rasa yang unik dan sulit ditemukan di tempat lain. Diisi dengan krim hijau yang memadukan kacang pistachio dan kunafa, cokelat ini menjadi favorit di kalangan pencinta kuliner, meskipun varian lain seperti corn flakes, pretzel, dan biskuit Lotus juga tak kalah menggoda. Disajikan secara eksklusif di Fix Dessert Chocolatier di Dubai, cokelat ini memiliki harga yang cukup fantastis, sekitar Rp1.500.000 per batang, menjadikannya pilihan mewah yang sangat diminati. Dengan produksi terbatas setiap harinya, tak heran jika cokelat ini menjadi incaran banyak orang. Popularitasnya semakin melambung berkat media sosial, di mana ulasan dan video tentang cokelat ini viral di TikTok, mendorong semakin banyak orang untuk mencicipinya, bahkan mendorong munculnya berbagai versi tiruan agar para pencinta kuliner dapat merasakannya tanpa harus terbang jauh ke Dubai.

Sumber: Shutterstock
Cokelat Dubai memiliki keistimewaan yang terletak pada desain dan isian unik yang berbeda di setiap batangnya. Setiap cokelat dibuat secara tangan dan dihiasi dengan warna-warni yang mencolok, menawarkan beragam varian rasa khas Timur Tengah seperti kurma, teh karak, dan knafeh. Tak hanya itu, ada juga varian yang terinspirasi oleh komunitas ekspatriat Dubai, seperti "Mind your own Buiscoff" (cokelat putih dengan cheesecake Lotus) dan "Cereously Chewsy" (cokelat susu dengan brownies Nutella, custard, dan sereal), yang memperkaya sensasi rasa dengan perpaduan kreatif. Permintaan yang begitu tinggi membuat cokelat ini cepat habis setiap hari, dengan Fix Chocolatier menjual sekitar 500 batang per hari seharga Rp309.000 per batang. Meskipun stok terbatas, banyak penggemar yang rela membayar lebih untuk mendapatkan cokelat ini, bahkan membeli melalui pasar gelap demi merasakan kelezatannya yang langka.
Coklat Dubai telah mencuri perhatian banyak orang berkat popularitasnya yang melonjak pesat setelah viral di media sosial. Sejak pertama kali muncul, coklat ini langsung menjadi pilihan favorit para pecinta kuliner di berbagai penjuru dunia. Yang membuat Coklat Dubai begitu istimewa adalah keunikannya dalam penyajian dan rasa, dengan tekstur coklat yang begitu lembut dan cita rasa yang kaya, yang memadukan bahan berkualitas tinggi dengan kreativitas dalam presentasi. Tidak hanya itu, Coklat Dubai juga menyajikan berbagai varian rasa dan bentuk yang memikat, menjadikannya berbeda dari produk coklat lainnya yang lebih umum.
Tren kuliner yang viral seperti Coklat Dubai, telah membuktikan bahwa sebuah fenomena bisa berubah menjadi model bisnis yang menguntungkan. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran besar media sosial yang menjadi alat pemasaran yang sangat efektif, memungkinkan produk ini dikenal luas dalam waktu singkat. Melalui unggahan-unggahan menarik dan testimoni dari para influencer, Coklat Dubai berhasil menarik perhatian konsumen dan membentuk citra sebagai kuliner kekinian yang wajib dicoba. Dengan popularitas yang terus meningkat, pengusaha di balik Coklat Dubai pun memanfaatkan peluang ini untuk memperluas jangkauan bisnisnya melalui pembukaan berbagai outlet dan franchise di berbagai kota, menjadikan produk ini semakin mudah diakses oleh banyak orang. Dengan strategi ekspansi yang cermat, Coklat Dubai kini telah menjadi merek yang tidak hanya laris di pasar lokal, tetapi juga mulai merambah pasar internasional, menciptakan peluang keuntungan yang berkelanjutan.
Para pengusaha kuliner, khususnya yang berada di balik kesuksesan Coklat Dubai, telah memanfaatkan viralitas media sosial sebagai strategi utama untuk menarik minat pelanggan. Dengan menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, mereka menciptakan konten menarik yang mampu memikat perhatian audiens secara visual dan emosional. Kolaborasi dengan influencer yang memiliki banyak pengikut juga menjadi kunci dalam memperluas jangkauan produk, di mana para influencer ini tidak hanya mencicipi produk, tetapi juga membagikan pengalaman mereka dengan cara yang autentik dan menarik. Selain itu, strategi pemasaran berbasis pengalaman pelanggan juga diterapkan dengan menghadirkan konsep pengemasan yang menarik dan estetis, yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri di media sosial. Packaging yang unik dan eye-catching ini berhasil menciptakan efek viral, membuat konsumen merasa perlu berbagi pengalaman mereka dengan teman-teman di media sosial, yang secara tidak langsung menjadi promosi gratis bagi bisnis ini.
Coklat Dubai tidak hanya memberikan dampak besar dalam dunia kuliner, tetapi juga turut menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu perekonomian lokal. Seiring dengan berkembangnya bisnis ini, banyak tenaga kerja yang terlibat dalam berbagai aspek, mulai dari produksi, pengemasan, hingga pemasaran dan operasional outlet. Bisnis ini berhasil menciptakan ribuan peluang kerja, baik langsung maupun tidak langsung, yang membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Dalam hal penjualan, Coklat Dubai mencatatkan angka omzet yang sangat mengesankan dengan pertumbuhan penjualan yang terus meningkat. Lebih dari sekadar sebuah bisnis, Coklat Dubai juga berperan dalam membentuk tren bisnis kuliner lokal yang lebih besar, menginspirasi banyak pengusaha muda untuk menciptakan produk serupa dan memperkenalkan kuliner khas mereka ke pasar yang lebih luas.
Coklat Dubai telah menunjukkan bahwa sebuah fenomena kuliner viral dapat bertransformasi menjadi peluang usaha besar yang menguntungkan. Kesuksesannya membuktikan bahwa dengan inovasi yang tepat, pemanfaatan media sosial, serta pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan pasar, sebuah produk bisa berkembang pesat dan menciptakan dampak ekonomi yang signifikan. Bagi para calon pengusaha, kisah sukses Coklat Dubai memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya merespons tren dengan cepat dan bijak, serta bagaimana memanfaatkan kekuatan media sosial untuk memperkenalkan produk kepada audiens yang lebih luas. Selain itu, mengutamakan kualitas produk dan pengalaman pelanggan yang unik dapat menjadi kunci utama dalam membangun brand yang kuat. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, siapa pun dapat meraih kesuksesan dalam dunia kuliner atau bahkan di berbagai sektor bisnis lainnya yang sedang tren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun