Mohon tunggu...
Erina Arista Wati
Erina Arista Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Airlangga

Merupakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transisi Kuliah Online Menuju Offline, Mahasiswa Butuh Adaptasi Kembali

31 Mei 2022   18:05 Diperbarui: 31 Mei 2022   22:13 3272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Kuliah Offline

Masa pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama dua tahun. Selama dua tahun tersebut, segala aktivitas yang semula berlangsung offline terpaksa harus dialihkan menjadi online. Kegiatan pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang terpaksa harus berlangsung secara online karena adanya pandemi Covid-19.

Adanya pandemi Covid-19 merupakan suatu hal yang baru bagi masyarakat. Masyarakat perlu beradaptasi dalam menghadapi situasi baru yang belum pernah dialami sebelumnya. Segala aktivitas yang biasanya dilakukan secara tatap muka tiba-tiba harus dilakukan secara online. Setiap harinya yang bebas untuk melakukan aktivitas di luar rumah seperti sekolah, bekerja, jalan-jalan, liburan, kumpul bersama teman-teman tiba-tiba dilarang untuk keluar rumah dan terpaksa harus berdiam diri di rumah.

Pada awal-awal pandemi, perubahan dari offline ke online sangat menyiksa untuk sebagian orang, salah satunya bagi mahasiswa. Kuliah online yang sangat membosankan, menjadi kurang fokus, materi menjadi sulit ditangkap dan sulit dipahami, minat belajar menurun, selama kuliah online rasa malas semakin bertambah apalagi tugas-tugas yang diberikan sangat banyak. Belum lagi masalah sinyal yang kurang mendukung sehingga sulit untuk mengikut perkuliahan secara lancar. Selain itu, selama pandemi mahasiswa menjadi sulit untuk bersosialiasi. 

Namun, seiring berjalannya waktu mahasiswa menjadi mulai terbiasa dengan perkuliahan online. Mereka mulai merasakan sisi positif dari kuliah online. Bahkan banyak yang merasa lebih senang kuliah online daripada kuliah offline.

Mulai tahun 2021, pemerintah Indonesia mulai memberikan vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 untuk masyarakat sebagai upaya memberantas kasus Covid-19 di Indonesia. Mulai awal tahun 2022, pemerintah Indonesia mulai memberikan vaksin booster dosis 3 kepada masyarakat sebagai upaya agar pandemi Covid-19 ini cepat selesai. Vaksinasi tersebut telah dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia bahkan ke daerah-daerah terpencil. Banyaknya masyarakat yang telah menerima vaksinasi menjadi harapan agar kasus Covid-19 di Indonesia dapat menurun.

Pada bulan Maret tahun 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa pembelajaran tatap muka sudah dapat dilakukan 100% bahkan pada tanggal 17 Mei 2022, Presiden Joko Widodo mengizinkan masyarakat lepas masker di ruang terbuka.

Dengan adanya pengumuman terkait dilaksanakannya kuliah offline, membuat dilema mahasiswa. Ada mahasiswa yang senang dan bersemangat untuk kembali kuliah offline, tetapi tidak sedikit juga mahasiswa yang tidak bersemangat untuk kembali kuliah offline. Mereka sudah terlanjur nyaman kuliah online. Mereka merasa kuliah online lebih banyak keuntungannya dibandingkan kuliah offline. Kuliah online lebih menghemat uang transportasi karena tidak perlu pergi ke kampus untuk menghadiri perkuliahan, cukup membuka laptop saja, tidak perlu kepikiran takut terlambat karena jalanan macet, tidak perlu bingung menyiapkan pakaian apa yang akan digunakan untuk kuliah. Selain itu, banyak juga yang merasa bahwa dengan kuliah online menjadi lebih banyak waktu untuk istirahat karena setelah selesai kuliah tidak perlu melakukan perjalanan untuk kembali ke rumah. 

Jika memang akan diadakan transisi kuliah online menuju offline, tentu mahasiswa membutuhkan banyak persiapan dan butuh untuk beradaptasi kembali. Terlebih lagi bagi mahasiswa yang kampus dan tempat tinggalnya berbeda daerah, mereka harus merantau dan jauh dari orang tua serta harus mencari tempat tinggal di dekat kampus. Persiapan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri, yaitu mulai dari mengubah mindset dan harus berani keluar dari zona nyaman untuk mahasiswa yang sudah terlanjur nyaman kuliah online. Persiapan yang lain yaitu meningkatkan motivasi dalam diri sendiri untuk terus semangat mengejar ilmu.

Di lain sisi, perkuliahan offline menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu dan dirindukan oleh mahasiswa. Kita dapat sering bertemu dengan teman, bersosialisasi, belajar dan mengerjakan tugas bersama. Perkuliahan offline menjadikan mahasiswa lebih produktif dan pastinya tidak membosankan seperti kuliah online. Sebenarnya baik kuliah online ataupun offline sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan, yang terpenting adalah kita tetap berusaha menjalaninya dengan sebaik mungkin. Dan semua perubahan atau transisi menuju hal baru yang akan dijalani memang butuh adaptasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun