Mohon tunggu...
Erina Friesca Ariana
Erina Friesca Ariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar

Sedikit tapi bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ikigai, Bahagia Versi Orang Jepang

11 September 2021   19:39 Diperbarui: 11 September 2021   19:44 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah tidak kamu merasa jenuh dengan kehidupan?. "Mengapa tidak sesuai dengan rencana ya?  Ingin A tapi yang terjadi malah B. Sebenarnya apa yang harus saya lakukan sebenarnya? Ini apa? Sepertinya bukan saya banget di sini" tanya sesorang kepada dirinya sendiri dengan keadaan yang lumayan pasrah. Sebenarnya sesuatu tersebut pasti pernah dialami oleh manusia

Tahu orang Jepang ya? Salah satu negara yang maju yang karyanya banyak tersebar di Indonesia juga. Orang disana memilikiprinsip sukses yang dinamakan Ikigai. Ikigai () merupakan istilah dari bahasa Jepang untuk mendeskripsikan kesenangan dan makna kehidupan. 

Secara harfiah, kata Ikigai berasal dari kata "iki" yang artinya kehidupan dan "gai" yang artinya nilai, sehingga Ikigai dapat berarti sebagau alasan kita hidup, menjalani hidup mulai bangun pagi. 

Ikigai adalah suatu prinsip seseorang dalam mencari makna kehidupannya terlebih pada tujuan hidup manusia. Ikigai memuat bagaimana cara menjawab apa yang kamu cintai, apa yang kamu kuasai, apa yang dunia butuhkan, dan apa yang membuatmu bisa dibayar.

 Ya, maka dari itu fokuskanlah mencari Ikigai dalam hidup masing-masing.  Setiap orang memiliki Ikigai-nya masing masing, jadi tidak mungkin sama dengan orang lain. Tidak lama mencarinya, kamu bisa menjawab pertanyaan berikut:

1. Passion : What You Love

Apa yang kamu cintai?. . Menurut Pak Bangun, ketika melakukan diskusi via google meet dahulu. Ikigai adalah sesuatu yang kita lakukan itu secara tidak sadar kita suka melakukan sesuatu tersebut secara berulang-ulang dan tanpa ada rasa menggajal di hati, alias suka/selalu melakukan hal tersebut terasa ringan dan ikhlas sekali. 

Semisal orang ingin bahagia, ia melakukan hal-hal sederhana seperti bangun pagi, tersenyum, bersosialisi dan tidak mudah marah. Semua yang dilakukannya tanpa sadar juga membuka peluang sukses untuk bahagia. 

Passion diartikan sebagai suatu yang kita gemar melakukannya. Perasaan bahagia dan semangat tumbuh seketika ketika melakukannya. Bisa dari hobi maupun kebiasaan baik yang menunjang kamu.

2. Profession : What You Are Good at ...

Apa yang kamu kuasai?. Kita merasa ahli di bagian tertentu, tentunya profesi ini harus sesuai dengan apa yang dicita-citakan tadi. Kalau tidak sesuai dengan cita-cita berarti mungkin profesinya kurang cocok dengan kita.

3. Mission : What the World Need

Apa yang dunia butuhkan?.  Dunia bisa dimulai dari lingkungan rumah, sekolah, maupun di sekitar kita. Mempertimbangkan bahwa apa yang kita lakukan sesuai dengan kebutuhan dunia kita saat ini. Apalagi dunia ini, teknologi sudah maju sudah banyak para ahli di bidangnya, nah pada bagian kita itu yang mana sebenarnya?

4. Vocation : What you can be paid for

Apa yang membuatmu bisa dibayar?. Dunia ini membutuhkan penghasilan berupa uang agar dapat bertahan hidup memenuhi kebutuhan sehari-hari yang meliputi minimal sandang, pangan, dan papan. Ditambah zaman ini internetan.

Untuk mencari tahu hal-hal tersebut perlu melakukan hal sebagai berikut :

1. Mulailah dari hal kecil dan sederhana.

Ibarat pepatah "Bisa karena terbiasa". Semisal sholat tahajud, pada hari-hari awal mungkin sulit sekali karena belum terbiasa, tetapi lama kelaman pasti akan dimudahkan sesuai dengan niat baiknya. Yang terpenting berani memulai.

2. Mencari definisi bahagia menurut diri sendiri

Kalau tidak nyaman dengan apa yang dilakukan sudah berkali-kali. Jangan memaksakan diri, jelajahi atmosfer baru. Ya meskipun Thomas Alfa Edision mambuat satu lampu membuat lampu pijar percobaannya seribu kali, tapi ia tetap semangat dan ikhlas menjalaninya. Jadi terus semangat ya menemukan passion yang cocok.

3. Tambah pengetahuan mengenai teknologi masa kini.

Zaman semakin berkembang, apakah kita hanya stagnan diam di tempat?. Tentu kita harus menambah pengetahuan terkhusus pada teknologi, karena bisa jadi karya kita akan teknologi bisa menjadi bagian dari peradaban dunia.

4. Mencari pantner sukses

Teringat lagi kata- kata Pak Bangun : Berjalan sendirian itu memang lebih cepat akan tetapi bila berjalan bersama-sama kita tidak hanya mencapai target melainkan dapat bonus target-target lain, meskipun bila berjalan bersama memakan waktu yang tidak lebih cepat dari sendirinya.

Nah, sampai di sini sudah paham belum tentang Ikigai. Apakah kita sudah menemukannya? Selamat mencari ikigai di kehidupan ya, semoga selalu bahagia.

Referensi 

 Kresnoadi. "Memahami Konsep Ikigai: Biar Bahagia Menjalani Hidup." https://www.ruangguru.com/blog/konsep-hidup-ikigai, 2020. 

Sari, Dhita Amanda. "Ikigai, Filosofi Hidup Orang Jepang yang Perlu Ditiru." https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-suluttenggomalut/baca-artikel/13385/Ikigai-Filosofi-Hidup-Orang-Jepang-yang-Perlu-Ditiru.html, 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun