Mohon tunggu...
Eriman Muslim
Eriman Muslim Mohon Tunggu... Human Resources - Grateful for strengths and be patient with limitations

Praktisi SDM, Pekerja Sosial, Siswa dan Ericsonian Coach

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fokus pada Kelebihanmu!

29 Januari 2020   12:30 Diperbarui: 29 Januari 2020   12:40 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Jangan ajari ikan untuk terbang dan burung untuk berenang”

Tidak ada manusia yang sempurna dalam semua bidang, karena Tuhan menciptakan setiap manusia unik. Artinya setiap individu dianugerahi kelebihan-kelebihan yang kadang sama dan mungkin berbeda sama sekali dengan manusia lain. Kelebihan yang dapat bersifat bawaan atau bersifat harus dilatih untuk “membangun”kannya. 

Ada yang sadar atau kebanyakan manusia tak sadar, bahwa ia dianugerahi kelebihan yang akan menjadi modal ia berkarya dan bermanfaat bagi hidup dirinya dan bahkan orang banyak alih-alih sibuk dengan kelebihan diri, malah sibuk dengan kelemahan-kelemahan diri. Sehingga pepatah “rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri” seringkali membuat kita takjub pada orang lain dan lupa takjub dengan kelebihan diri sendiri.

Salah satu metode mengenal kelebihan diri adalah Jendela Johari yang diciptakan tahun 1955 oleh oleh dua orang psikolog Amerika, Joseph Luft (1916–2014) dan Harrington Ingham (1914–1995) yang digunakan untuk membantu orang lebih memahami hubungan dengan diri dan orang lain yang lebih baik. Selain itu, metode lain mengenal kelebihan adalah dengan coaching

Menurut Lyra Puspa (2015) coaching adalah percakapan akrab dan profesional yang mampu memprovokasi pikiran, memaksimalkan potensi dan kinerja timnya, agar tercapai tujuan bersama. Didalam coaching setiap individu dipandu untuk mengenal kelebihan-kelebihan yang ia miliki, berfokus pada kelebihan dan solusi atas segala kerumitan hidupnya. 

Metode lain adalah Talents Mapping yang diciptakan oleh Abah Rama (2007). Beliau mengatakan bahwa Talents Mapping merupakan cara asesmen atau menilai dan menggali bakat (karateristik produktif) dan potensi kekuatan kita dengan tampilan hasil yang lengkap, mudah dipahami dan menarik, berfokus pada kelebihan dan mensiasati keterbatasan (Abah Rama mengenalkan istilah kekurangan dengan keterbatasan).

Kesamaan metode-metode diatas adalah keterlibatan orang lain untuk membantu mengungkap apa kelebihan-kelebihan diri yang kita punyai. Meskipun hal diatas adalah bersifat kecendrungan, namun sedikitnya akan sangat membantu setiap individu melanjutkan “eksplorasi” diri secara pribadi dan berkelanjutan. 

Sembari terus memastikan dengan tepat melalui serangkaian aktifitas untuk membuktikan bahwa kelebihan yang dimiliki adalah nyata adanya. Berlangsung secara alami dan tanpa paksaan dari orang lain, murni yang melakukan adalah diri sendiri tanpa beban dan tanpa paksaaan, sangat menyenangkan dan mengesankan. 

Takjub pada orang lain kan berganti pada diri sendiri. Karena ternyata pepatah rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri, akan berubah menjadi rumput sendiri lebih hijau dari rumput tetangga. Ujung dari semua itu adalah kebiasaan baru yang berdaya dan bermanfaat. Telah bangun "raksasa" dalam dirinya dan sirna "kekerdilan" diri yang selama ini sadar atau tidak disadari terpelihara dalam bentuk mindset yang keliru tentang persona diri sebenarnya.

Serangkaian aktifitas yang dapat membantu seseorang berfokus pada kelebihannya, disampaikan oleh para ahli pengembangan diri dan sedikit pengalaman pribadi yang terangkum sebagaimana dibawah ini :

  • Berdialoglah secara intens dengan diri sendiri, hal-hal apa yang menurut kita biasa namun menurut orang lain luar biasa.
  • Kenali diri dengan bertanya kepada orang tua, saudara kandung, atau orang yang mengenal dekat sejak kecil.
  • Kenali diri dengan bertanya kepada pasangan (istri/suami).
  • Melakukan pemetaan kelebihan diri dengan cara: mengamati dan merasakan aktifitas mana yang kita lakukan adalah hal biasa bagi diri dan luar biasa bagi orang lain.
  • Mengasah beberapa kelebihan yang telah terindentifikasi melalui pemetaan (biasa dilakukan dengan tidak sadar), kemudian dilakukan dengan sadar disertai penambahan kualitas atas kelebihan tersebut.
  • Mintalah orang atau dengarkanlah komentar orang atas kelebihan yang kita lakukan, segera evaluasi dan perbaiki.
  • Terus lakukan dengan komitmen tinggi, agar seolah menjadi kebiasaan baru yang dilakukan secara sadar.
  • Jangan mudah terbawa perasaan (baper) kala yang terkomentari adalah kelemahan-kelemahan bukan kelebihan.
  • Apresiasi diri dengan syukur dan sabar.

Demikian aktifitas yang  kiranya dapat membantu fokus kepada kelebihan-kelebihan diri. Penulis yakin, masih sangat banyak cara yang dapat dikembangkan untuk mengorek kelebihan-kelebihan diri melalui media dan metode yang sesuai dengan tipe-tipe kepribadian seseorang.

Satu hal yang harus disadari adalah kita terlahir atas izin-Nya dan yakinilah setiap kita memiliki misi hidup mulia memakmurkan dunia dan seisinya, karena setiap kita adalah unik. Keunikan kita akan melengkapi keunikan orang lain atau pun sebaliknya, dengan cara berkolaborasi atau saling bekerjasama.

Memilih fokus pada kelebihan-kelebihan diri dapat menjadi salah satu cara menikmati hidup dengan menyenangkan dan penuh arti. Kontribusi dan kolaborasi akan menemukan makna, kebermanfaatan bagi semua, manusia dan alam sekitarnya.

Jadi daripada mengajarkan ikan terbang dan burung berenang, lebih baik mengajarkan burung terbang lebih tinggi, cepat dan berdaya atau ikan berenang lebih gesit, lincah dan berdaya.

Selamat menyelam kedasar diri yang luar biasa dan dengannya kita akan semakin dekat Sang Maha Pencipta.

Depok, 29 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun