“Jangan ajari ikan untuk terbang dan burung untuk berenang”
Tidak ada manusia yang sempurna dalam semua bidang, karena Tuhan menciptakan setiap manusia unik. Artinya setiap individu dianugerahi kelebihan-kelebihan yang kadang sama dan mungkin berbeda sama sekali dengan manusia lain. Kelebihan yang dapat bersifat bawaan atau bersifat harus dilatih untuk “membangun”kannya.
Ada yang sadar atau kebanyakan manusia tak sadar, bahwa ia dianugerahi kelebihan yang akan menjadi modal ia berkarya dan bermanfaat bagi hidup dirinya dan bahkan orang banyak alih-alih sibuk dengan kelebihan diri, malah sibuk dengan kelemahan-kelemahan diri. Sehingga pepatah “rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri” seringkali membuat kita takjub pada orang lain dan lupa takjub dengan kelebihan diri sendiri.
Salah satu metode mengenal kelebihan diri adalah Jendela Johari yang diciptakan tahun 1955 oleh oleh dua orang psikolog Amerika, Joseph Luft (1916–2014) dan Harrington Ingham (1914–1995) yang digunakan untuk membantu orang lebih memahami hubungan dengan diri dan orang lain yang lebih baik. Selain itu, metode lain mengenal kelebihan adalah dengan coaching.
Menurut Lyra Puspa (2015) coaching adalah percakapan akrab dan profesional yang mampu memprovokasi pikiran, memaksimalkan potensi dan kinerja timnya, agar tercapai tujuan bersama. Didalam coaching setiap individu dipandu untuk mengenal kelebihan-kelebihan yang ia miliki, berfokus pada kelebihan dan solusi atas segala kerumitan hidupnya.
Metode lain adalah Talents Mapping yang diciptakan oleh Abah Rama (2007). Beliau mengatakan bahwa Talents Mapping merupakan cara asesmen atau menilai dan menggali bakat (karateristik produktif) dan potensi kekuatan kita dengan tampilan hasil yang lengkap, mudah dipahami dan menarik, berfokus pada kelebihan dan mensiasati keterbatasan (Abah Rama mengenalkan istilah kekurangan dengan keterbatasan).
Kesamaan metode-metode diatas adalah keterlibatan orang lain untuk membantu mengungkap apa kelebihan-kelebihan diri yang kita punyai. Meskipun hal diatas adalah bersifat kecendrungan, namun sedikitnya akan sangat membantu setiap individu melanjutkan “eksplorasi” diri secara pribadi dan berkelanjutan.
Sembari terus memastikan dengan tepat melalui serangkaian aktifitas untuk membuktikan bahwa kelebihan yang dimiliki adalah nyata adanya. Berlangsung secara alami dan tanpa paksaan dari orang lain, murni yang melakukan adalah diri sendiri tanpa beban dan tanpa paksaaan, sangat menyenangkan dan mengesankan.
Takjub pada orang lain kan berganti pada diri sendiri. Karena ternyata pepatah rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri, akan berubah menjadi rumput sendiri lebih hijau dari rumput tetangga. Ujung dari semua itu adalah kebiasaan baru yang berdaya dan bermanfaat. Telah bangun "raksasa" dalam dirinya dan sirna "kekerdilan" diri yang selama ini sadar atau tidak disadari terpelihara dalam bentuk mindset yang keliru tentang persona diri sebenarnya.
Serangkaian aktifitas yang dapat membantu seseorang berfokus pada kelebihannya, disampaikan oleh para ahli pengembangan diri dan sedikit pengalaman pribadi yang terangkum sebagaimana dibawah ini :
- Berdialoglah secara intens dengan diri sendiri, hal-hal apa yang menurut kita biasa namun menurut orang lain luar biasa.
- Kenali diri dengan bertanya kepada orang tua, saudara kandung, atau orang yang mengenal dekat sejak kecil.
- Kenali diri dengan bertanya kepada pasangan (istri/suami).
- Melakukan pemetaan kelebihan diri dengan cara: mengamati dan merasakan aktifitas mana yang kita lakukan adalah hal biasa bagi diri dan luar biasa bagi orang lain.
- Mengasah beberapa kelebihan yang telah terindentifikasi melalui pemetaan (biasa dilakukan dengan tidak sadar), kemudian dilakukan dengan sadar disertai penambahan kualitas atas kelebihan tersebut.
- Mintalah orang atau dengarkanlah komentar orang atas kelebihan yang kita lakukan, segera evaluasi dan perbaiki.
- Terus lakukan dengan komitmen tinggi, agar seolah menjadi kebiasaan baru yang dilakukan secara sadar.
- Jangan mudah terbawa perasaan (baper) kala yang terkomentari adalah kelemahan-kelemahan bukan kelebihan.
- Apresiasi diri dengan syukur dan sabar.
Demikian aktifitas yang kiranya dapat membantu fokus kepada kelebihan-kelebihan diri. Penulis yakin, masih sangat banyak cara yang dapat dikembangkan untuk mengorek kelebihan-kelebihan diri melalui media dan metode yang sesuai dengan tipe-tipe kepribadian seseorang.