Darisini, saya sudah dapat mengambil kesimpulan, jadi sebetulnya motif pemberontakan Ranggalawe bukan sekadar karena ia haus kekuasaan, tapi melihat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi, justru pemberontakan Ranggalawe ini sebetulnya bertujuan untuk melindungi Kerajaan Majapahit dari resiko konflik internal.
Jika misalkan orang yang korup diangkat menjadi pejabat tinggi, bisa dibayangkan betapa menderitanya Rakyat Majapahit. Jadi, tidak ada hubungannya dengan Ranggalawe haus kekuasaan, karena menurut Sejarawan Slamet Muljana, Ranggalawe justru menyarankan Sora menjadi mahapatih Majapahit. Kalau di jaman sekarang, patih itu seperti perdana menteri mungkin yah.
Coba bayangkan kamu bekerja pada seorang pengusaha, kamu berjasa membesarkan perusahaan tersebut, tetapi pengusaha tersebut justru mengangkat seorang pegawai yang korup sebagai manajer, bagaimana perasaan kamu? Pasti kamu tidak terima bukan?
Darisini, patut kita renungi bersama. Kita tidak sepatutnya mengukur sejarah menggunakan tolak ukur dari satu sisi saja, lantas menghakimi bahwa tokoh ini jahat atau baik. Tidak, sejarah tidak seperti layar drama yang mana tokoh baik pasti tanpa cela dan tokoh jahat pasti tidak memiliki kebaikan, sejarah adalah sebuah cara kita memandang jernih diair kehidupan yang berwarna abu-abu.
Refrensi:
Muljana, Slamet: Menuju Puncak Kemegahan, Sejarah  Kerajaan Majapahit, Penerbit LKIS, 2012 M.
Ricklefs, M.C.:Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Penerbit Serambi, 2005 M.
Prapanca, Mpu: Kitab Negara Kertagama Terjemahan, tanpa tahun dan penerbit.
Ranggalawe, Tokoh yang Ikut Andil Dalam Berdirinya Majapahit, Dia Bukan Penganut Hindu-Budha, Ini Agamanya - Gerbang Nalar, diakses 21 Desember 2023, Pukul 14: 56 WIB
Kisah Pedih Ronggolawe, Tewas di Sungai Dalam Duel dengan Kebo Anabrang : Okezone Nasional, diakses 21 Desember 2023, Pukul 14: 56 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H