Mohon tunggu...
Eril Sadewa
Eril Sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Analis Sejarah

Selamat datang, tulisan-tulisan disini adalah hasil pembacaan saya atas Sejarah Nusantara yang begitu kaya, semoga bisa menjadi jembatan untuk menyelami kekayaan sejarah negeri kita yang indah ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Loh Loh! Gak Bahaya Ta? Strategi Thomas Stamford Raffles Adu Domba Muslim Indonesia

14 Desember 2023   14:53 Diperbarui: 14 Desember 2023   19:30 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin bahas hal ini karena ada tampaknya strategi tersebut muncul lagi di era sekarang. Yah, ditengah-tengah sengitnya konflik Palestina-Israel, sebagian netizen berupaya mengadu domba Indonesia dengan HAMAS yang berjuang membebaskan Palestina dari cengkeraman Israel Zionis. Yah, intinya mengadu domba antara Indonesia dengan Timur Tengah gitu aja sih singkatnya. Ini mah bukan strategi baru, dulu pun strategi seperti ini sudah diterapkan penjajah untuk melemahkan persatuan Islam. Ingin tahu, simak aja yah artikel ini sampai tuntas.

Buat yang belum tahu, saya akan spill sedikit siapa sih sebenarnya Thomas Stamford Raffles. Jadi, Raffles ini adalah Letnan Gubernur Inggris di Indonesia selama masa Penjajahan Inggris. Dulunya beliau adalah pegawai Perusahaan Inggris Hindia Timur atau East India Company atau EIC. Beliau kemudian turut serta dalam ekspedisi ke Jawa untuk mengambil alih Jawa dari Penjajah Prancis-Belanda. Atas jasanya, pada 1811 , Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur di Jawa oleh Adipati Inggris di Kolkata, Lord Minto atau Sir Gilbert Elliot.

Ok, karena yang fokus kita bahas di artikel ini gimana strateginya beliau memecah belah Kaum Muslimin, ayo kita langsung aja bahas ya guys. Raffles menulis sebuah buku yang berjudul The History Of Java yang merupakan Ensiklopedia Javanologi ( ilmu yang mempelajari sejarah, adat istiadat, bahasa maupun budaya Jawa) pertama yang ditulis dalam Bahasa Inggris. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Narasi, jadi buat teman-teman yang pengen baca buku ini, bisa cari di toko-toko online maupun Gramedia.

Di pembukaan The History Of Java, Raffles menuliskan saat membahas sekilas tentang Kerajaan Minangkabau:
"Ajaran Muhammad  (Islam) telah menghilangkan kebudayaan nenek moyang mereka dan telah menghalangi perkembangan kerajaan ini ( The History Of Java: hal. 33)

Raffles juga menyebutkan dalam bukunya tersebut bahwa Agama Islam yang berkembang di Jawa itu hanya sekadar menampakkan penampakan dan pelaksanaan, tetapi hanya sedikit berakar di hati orang-orang Jawa.

Tak hanya itu, Raffles juga memasukkan dongeng tradisi yang mengatakan bahwa Majapahit yang menjadi tonggak kejayaan Jawa runtuh karena serangan Pasukan Islam pimpinan putra Raja Majapahit yaitu Raden Patah yang kemudian mendirikan Kerajaan Demak. Intinya, Raffles berupaya menggambarkan Agama Islam sebagai berikut:

1.Agama yang datang dari Timur Tengah dan bukan agama asli Indonesia.

2.Menghambat kemajuan Indonesia.

3.Penuh dengan kebencian.

Intinya, Raffles berupaya menstigma masyarakat agar membenci Agama Islam dengan alasan bahwa agama ini datang dari Timur Tengah dan menghambat kemajuan Indonesia serta merupakan ajaran radikal.

Inilah yang seharusnya teman-teman Muslim perhatikan. Hari ini, banyak orang yang berupaya mengadu domba antara Timur Tengah dan Indonesia, salah satunya yang mencoba menyebar opini bahwa HAMAS adalah teroris yang mengganggu keamanan. Ada juga yang buat Aliran Islam Nusantara dan sibuk mencaci maki Islam Arab, yang katanya mereka suka berperang dan sebagainya.

Perhatikan ya buat teman-teman yang Muslim, kalau antum jadi benci Timur Tengah cuma gara-gara omongan orang-orang ini, antum enggak tahu diri namanya.Ibarat ada orang yang jauh-jauh membawakan air ke tempat kita saat kekeringan, lalu kita caci maki orang tersebut.Apakah menurut teman-teman ini perbuatan yang baik?

Sama juga begitu, dulu Orang Timur Tengah susah-susah datang ke Indonesia menyebarkan Islam untuk memperbaiki kehidupan nenek moyang kita, trus sekarang kita musuhi. Simak penuturan Sejarawan Muslim Ahmad Mansur Suryanegara tentang gimana keadaan Penduduk Jawa saat Islam masih belum berkembang pesat.

Ahmad Mansur menuliskan, kala itu saat Ma Huan, seorang pelancong Muslim Tionghoa mengunjungi pesisir utara Jawa pada 1451 M, dan Ma Huan mendapati 3 golongan masyarakat:

1.Muslim dari barat ( kemungkinan menurut saya barat disini merujuk pada Jazirah Arab dan sekitarnya atau minimal India)

2.Orang Tionghoa Muslim.

3.Orang Jawa yang masih menyembah berhala.

Menurut Ahmad Mansur, kondisi Orang Jawa yang kala itu masih menyembah berhala sangat jorok dan hampir telanjang serta rambut tidak disisir.

Masih pendapat Ahmad Mansur, para saudagar Muslim yang berdakwah di Nusantara ini kemudian mengenalkan pada penduduk setempat cara-cara membersihkan diri dan menutup aurat. Meskipun jelas para wirausahawan Muslim yang datang dari Timur Tengah maupun Tiongkok ini jauh lebih berbudaya dan peradabannya lebih maju, mereka tidak merendahkan penduduk setempat yang masih agak ketinggalan dalam masalah budaya. Mereka justru membimbing mereka dengan penuh kesabaran.

Klo nggak ada Orang Timteng yang menyebarkan Islam ke Nusantara, antum mikir kagak gimana keadaan antum saat ini? Duh, bisa-bisa antum tidak tahu cara mandi dan tidak berpakaian dengan tertutup.

Jadi, saran saya yang masih punya kebencian pada Orang Timur Tengah baik itu HAMAS maupun Timur Tengah secara umum, lebih baik antum bertaubat sekarang. Belajarlah sejarah agar antum tidak mudah dibodohi oleh orang-orang yang menyesatkan. Dan, jangan lupa terus dukung perjuangan saudara-saudara kita di Palestina.

Refrensi:
Suryanegara, Ahmad Mansur: Api Sejarah 1, Penerbit Suryadinasti Bandung, 2015.

Wijaya, Daya Negeri: Mengaburkan Kekerabatan, Memperkuat Persahabatan, Mekanisme Kerjasama Penaklukkan Inggris Atas Yogyakarta 1812, dalam Antologi Urip Iku Urub, Penerbit Kompas 2021.

Raffles, Thomas Stamford: The History Of Java, Penerbit Narasi Yogyakarta, 2008.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun