KesimpulanÂ
Pengujian asam amino menggunakan berbagai metode seperti HPLC, spektrometri massa, dan elektroforesis kapiler. Hasil pengujian ini memberikan pemahaman mendalam tentang status gizi individu dan dapat membantu dalam mendeteksi dini kondisi medis terkait ketidakseimbangan asam amino. Ketidakseimbangan asam amino dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pertumbuhan dan kelemahan otot, sementara asam amino yang seimbang mendukung fungsi tubuh yang optimal. Dalam konteks kesehatan holistik, pemahaman tentang status asam amino juga penting untuk merencanakan intervensi medis yang efektif, seperti dalam kasus gagal ginjal atau penyakit hati. Dengan demikian, pengujian asam amino memiliki dampak besar terhadap pemahaman dan penanganan kondisi kesehatan secara menyeluruh, memungkinkan praktisi kesehatan untuk mengarahkan langkah-langkah intervensi yang tepat untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien.
Reference
Brosnan, J. T., & Brosnan, M. E. (2006). The sulfur-containing amino acids: an overview. Journal of nutrition, 136(6 Suppl), 1636S--1640S. https://doi.org/10.1093/jn/136.6.1636S.El Rassi, Z. (2004). Analytical methods in amino acid analysis. Journal of chromatography. B, Analytical technologies in the biomedical and life sciences, 803(1), 1--20. https://doi.org/10.1016/j.jchromb.2003.10.060.Misra, B. B., & Prasad, A. (2018). Amino Acid Analysis. StatPearls Publishing.Stead, L. M., Brosnan, J. T., Brosnan, M. E., Vance, D. E., Jacobs, R. L., & Brosnan, J. (2006). Is it time to reevaluate methyl balance in humans? The American journal of clinical nutrition, 83(1), 5-10.Wu, G. (2009). Amino acids: metabolism, functions, and nutrition. Amino acids, 37(1), 1-17.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H