Mohon tunggu...
Eri Kurniawan
Eri Kurniawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya pelajar, pengajar dan orang yang akan senantiasa 'kurang ajar' (dalam makna positif). Sekarang sedang belajar di kota Iowa, negerinya Bang Obama. Motto: "Teruslah merasa kurang ajar, karena kalau merasa terpelajar, kamu akan berhenti belajar."

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dapatkan Color Printer EPSON C88+ Gratis

7 Februari 2011   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu pesan Freecycle "][/caption] Yang akan saya sampaikan ini cerita nyata, bukan rekayasa semacam scam atau hoax. Tak ada niatan untuk mengada-ada, sekedar mengobral judul bombastis agar masuk rubrik aktual atau terekomendasi. Syukur-syukur nongkrong di Headline. Kejadiannya Sabtu kemarin, 5 Februari 2011. Saya mendapatkan sutron ini dalam inbox gmail saya. [caption id="attachment_89434" align="aligncenter" width="602" caption="Sutron yang saya terima dari salah satu anggota kelompok Freecycle Iowa"]

12970634432013289958
12970634432013289958
[/caption] Intinya menawarkan sebuah printer warna merk Epson C88+ yang masih baru, masih tersimpan rapih dalam kotak kemasan. Karena sedang membutuhkan printer, saya langsung merespon sutron ini. Saya menyebutkan status saya sebagai mahasiswa S3 yang sedang berupaya menuntaskan studi dan printer akan sangat membantu penyelesaian disertasi. Dua jam kemudian, tibalah balasan dari si pengirim sutron, yang meminta saya untuk menelponnya langsung. Malamnya saya telpon langsung si pengirim sutron untuk memastikan apakah printernya masih tersedia. Dengan ramahnya, dia mengiyakan dan bahkan memberikan alamat lengkap rumahnya. Setengah jam kemudian saya pun sampai di rumahnya untuk menjemput printer tadi. Ternyata, apa yang dia sebutkan dalam sutron benar adanya. Printer itu dia beli dua tahun silam tapi karena dia tidak membutuhkan, dia menawarkan kepada orang lain. Kebetulan saya yang dia pilih. Saya pun bergegas pulang karena tidak sabar ingin mencoba printer baru. Yang cukup mengejutkan harga printer merk dan tipe ini rupanya sekitar $80. Saya tak habis pikir, kok ada orang yang sudi memberikan barang yang cukup mahal kepada orang lain yang sama sekali tidak dia kenali. Fenomena seperti ini kayanya agak sulit ditemui di negeri tercinta kita (mungkin karena hampir semua orang dalam posisi membutuhkan). Yang lazim dilakukan sebagian kita mungkin mewariskan pakaian dan perlengkapan bayi. Itupun biasanya kepada saudara atau tetangga, bukan orang asing.  Pertanyaannya, di Amerika ada hal seperti ini? Sebenarnya, aktivitas saling menawarkan, memberikan, dan meminta barang apapun yang dibutuhkan kecuali barang-barang yang terikat hak cipta semisal perangkat lunak begitu lumrah dilakukan oleh sekelompok orang yang peduli akan lingkungan. Orang-orang ini tergabung dalam The Freecycle Network, yang kalau tidak salah memiliki jejaring sedunia. Dalam situsnya disebutkan bahwa jejaring ini terbangun dari 4.915 kelompok yang beanggotakan tidak kurang dari 8.135.454 orang. Organisasi ini bersifat non-profit dengan tujuan utamanya menyelamatkan beraneka jenis barang yang berpotensi berujung di tempat pembuangan sampah. Tentunya, barang-barang yang ditawarkan adalah barang-barang yang layak pakai, bukan barang buangan. Bermacam-macam ragamnya, mulai dari pakaian, makanan & minuman, barang elektronik, furnitur, perkakas, kendaraan dan lain sebagainya. Jejaring ini beroperasi lokal berdasarkan tempat domisili untuk memudahkan komunikasi dan transportasi. Setiap sub-jejaring lokal ini dimoderatori oleh para relawan yang bersedia meluangkan waktu menyaring ratusan pesan masuk tiap harinya. Berdasarkan aturannya, subjek sutron hanya boleh empat (i) offer dimana pesan harus berupa penawaran barang; (ii) wanted dimana pesan berisikan permohonan barang yang dibutuhkan; (iii) taken dimana orang yang menawarkan barang memberikan laporan bahwa barang sudah ada yang mengambil; dan (iv) received dimana pesan berisikan pernyataan bahwa orang yang mengajukan permohonan barang sudah mendapatkan barang yang diinginkan. Sebagai orang yang hidup mengandalkan beasiswa dan tinggal di Amerika hanya sementara, kelompok ini sudah sangat membantu saya. Ketika saya membutuhkan sebuah mouse komputer, saya mengirimkan pesan ke semua anggota milis, dan beberapa orang dengan sigapnya membalas, menawarkan mouse yang mereka punya. Alhamdulillah, saya mendapatkan mouse wireless yang harganya cukup lumayan kalau harus beli. Saya pun pernah meminta sepeda kepada kelompok ini dan ada beberapa yang bersedia memberi. [caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Printer baru yang saya dapatkan dari Freecycle Iowa"]
Printer baru yang saya dapatkan dari Freecycle Iowa
Printer baru yang saya dapatkan dari Freecycle Iowa
[/caption] Dalam proses mempersiapkan kelahiran anak saya, saya mendapatkan basinet (tempat tidur kecil untuk bayi sampai usia tiga bulan) dan crib (tempat tidur bayi sampai dia berusia 1-2 tahun tergantung besar dan panjangnya si bayi) dari anggota kelompok ini. Padahal kalau harus membeli kedua benda itu, saya harus merogoh kocek ratusan dolar. Terakhir ini, saya mendapatkan printer Epson baru itu, yang sampai sekarang masih tersimpan rapih dalam kotak kemasannya. Dalam beberapa kesempatan, saya pun suka menawarkan barang karena kerap mendapat limpahan dari orang Indonesia yang pulang. Atau, karena mendapat bantuan makanan dari pemerintah, sebagian besarsereal dan makanan kaleng sering saya tawarkan karena jarang saya makan. Saya optimis hal semacam ini bisa diprakarsai di tanah air. Tidak hanya bisa membantu lingkungan dengan mengurangi barang 'buangan', kelompok ini pun bisa sangat membantu meringankan beban sesama. Bisa jadi jejaringnya sudah ada. Hanya belum sepopuler di Amerika. Tulisan saya yang sepi pembaca Guru: Pahlawan dengan Tanda Jasa Niat Saja Cukup untuk Memperoleh Beasiswa Luar Negeri ketika Mencontek Jadi Tradisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun