Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siapa yang Bertanggungjawab Jika Terjadi Hal yang Tidak Diinginkan dalam Cuci Darah

19 Oktober 2024   11:33 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:41 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Mesin Dialisis

Jika terjadi kejadian yg tidak diinginkan saat cuci darah, tanggung jawab siapa?

Ada pertanyaan yang masuk,
Dokter kan sering mengulas mengenai cuci darah. Yang ingin kami tanyakan, jika pasien mengalami kejadian yang tidak diinginkan, sebenarnya itu tanggung jawab siapa?

Jawab dr Erik:
Proses cuci darah sama seperti tindakan medis lainnya, berisiko terjadinya keadaan yang tidak diinginkan. Beberapa faktor yang bisa mencetus kejadian tersebut adalah:
1. Faktor infrastruktur, mulai dari habisnya air RO, listrik padam, gempa bumi, kebakaran, dll.
2. Faktor SDM tenaga kesehatan seperti: ketidaktrampilan hingga kecerobohan (melanggar SOP) , dll.
3. Faktor pasien itu sendiri.


Jadi kalau ada yang bertanya, tanggung jawab siapa, tentu harus ditelusuri terlebih dahulu penyebab kejadian tersebut. Bisa sendiri-sendiri atau pun bersamaan.

Namun yang paling penting adalah tindakan pencegahannya. Management Rumah Sakit harus bisa menjamin ada langkah-langkah mitigasi (pengendalian) jika timbul masalah.
Begitu pula dari sisi pasien/pendampingnya.

Yang harus menjadi perhatian saat perawat selesai menjalankan tugasnya memulai proses Cuci Darah

Berbeda dengan pasien umumnya, pasien cuci darah yang kondisinya sudah stabil, kadang luput dari pengamatan perawat HD. Para perawat mengganggap itu sudah keadaan biasa, sudah rutin dilakukan. Apalagi jika pada saat yang bersamaan ada beberapa pasien Cuci Darah yang perlu perhatian khusus.


Sebagai pasien atau pendamping alangkah bijaksana jika kita juga turut mengontrol mesin HD setelah perawat menyelesaikan proses mulai dialisis. Misalnya memastikan bahwa semua slang terkunci dengan baik, tanpa ada kebocoran. Cairan NaCl sudah terkunci, kran heparin sudah dibuka. Juga turut diperhatikan area tusukan jarum tidak membengkak. Cek juga letak dialiser, di mana sumbu merah letaknya di atas dengan slang warna merah (dari Cimino) (seperti pada foto).
Kemudian dicek: apakah durasi HD, jumlah cairan yang akan ditarik sudah sesuai.
Perhatikan juga putaran mesin atau QB. Meskipun pada prinsipnya semua itu adalah tanggung jawab perawat, tapi tidak ada salahnya juga kita lakukan demi kebaikan bersama.

Kelihatannya ribet ya. Nggak masalah, bisa belajar pelan-pelan dengan sering bertanya ke perawat. Proses HD kan tidak hanya satu dua bulan, tapi bisa bertahun-tahun hingga puluhan tahun. Yang penting sebagai pasien/pendamping jangan tak acuh. Datang ditusuk tidur selesai bangun. Ini kan untuk kepentingan pasien sendiri. Pasien yang paling menderita jika terjadi sesuatu.

Happy Dialisis time. Sehat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun