Maju terus drh Yuda, mari kita dukung riset2nya
Dokter sangat terharu membaca salah satu tulisan wartawan senior Bpk. Dahlan Iskan, mengenai Drh Yuda  peneliti terapi sel di Indonesia, https://disway.id/read/672575/protein-yuda
Ini sesuai dengan anjuran Presiden, Bpk Jokowi  bahwa jika ingin memenangkan pertarungan, jangan mengekor. Buat terobosan baru. Terapi sel (termasuk stem cell), menurut Dr Boenjamin, adalah terobosan baru dalam bidang pengobatan di dunia. Oleh krn itu, Dr Boen mati2n mengembangkan terapi sel/stem cell di Indonesia sejak tahun 2006.
Dalam artikel Pak Dahlan yang dipublish tgl. 12 Desember 2022, pkl 4 pagi, diceritakan bahwa Drh Yuda berhasil mengembangkan injeksi protein yang diambil dari placenta manusia, untuk mengobati penyakit- penyakit seperti: diabetes, stroke, saraf, Â dan banyak lagi.
Keren kan??Â
Masalahnya masih ada aturan yang mengganjal dari proses pengobatan ini. Sepengetahuan dokter, di Indonesia yang bisa menyuntik manusia itu hanya dokter manusia (termasuk drg) Â dan perawat manusia.Â
Untuk itu drh Yuda pernah dinyatakan bersalah karena hal ini (sesuai info yg bisa dibaca pada artikel tersebut). Pasien-pasiennya setelah disuntik sendiri dengan protein produksi drh Yuda, tidak ada yang mati atau sakit koq, begitu pertimbangan hakim sebagai butir yang  bisa meringankan hukuman Drh Yuda.Â
Dokter ingin sedikit memberi masukan, yang mudah-mudahan bisa menambah pemahaman kita semua. Bahwa ke depan, aturan ini (yg bisa menyuntik manusia hanya dokter/perawat manusia) bisa saja dikoreksi, tentu hal ini Dokter serahkan ke Pemerintah & DPR. Tidak ada yang abadi. Apalagi demi kemaslahatan masyarakat. Tapi untuk saat ini, hal tersebut masih belum diijinkan.Â
(Menulis info dengan gaya bercerita adalah salah satu kegemaran Dokter. Tidak heran kalau Dokter mengidolakan Bpk Dahlan Iskan).
"Harus diapakan orang seperti Yuda ini?"
Dokter tidak meng-under estimate kepakaran kolega Drh Yuda soal utak-atik sel & protein. Hanya jika Pak Dahlan dalam tulisannya, bertanya, "Harus diapakan orang seperti Yuda ini? '
Ijinkan Dokter menyumbang saran. Semoga bisa didiskusikan dan ditindaklanjuti. Biar bagaimana pun, drh Yuda adalah salah satu aset bangsa yang sangat berharga.Â
Agar bisa berpraktik sesuai aturan yang ada di Indonesia, Drh Yuda perlu membentuk tim. Di mana dalam tim tersebut ada dokter spesialis sesuai dengan penyakit yang bisa disenbuhkan, seperti Penyakit Dalam, Saraf, dll.Â
Hal ini umum di dunia terapi sel. Ada dokter operator/klinisi (dokter manusia) dan ada periset (bisa dari disiplin ilmu life science apa saja, tidak harus dokter). Ini juga bisa melindungi Drh Yuda kalau-kalau suatu saat suntikannya mengakibatkan alergi, dll. Protein gitu lho.Â
Kenapa disebut periset, karena sampai saat ini, terapi sel di Indonesia masih digolongkan sebagai terapi yang sedang dalam penelitian. Setiap terapi, perlu selalu di-evaluasi dan dilaporkan.Â
Yang kedua, laboratorium tempat pengolahan produk Drh Yuda, harus bisa di-approved oleh instansi terkait, seperti Kemenkes/BPOM.Â
Hal ini tentu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa saja terjadi. Misalnya produk tercemar bahan yang tidak diinginkan. Khususnya di bidang terapi sel, bisa saja efek samping tidak terjadi seketika seperti pada kasus Gagal Ginjal Akut pada anak, tetapi muncul setelah bertahun-tahun kemudian.Â
Dengan kepakaran Drh Yuda dan tim, menurut Dokter, Â prosedur-prosedur ini pasti bisa dilalui dengan mudah. Apalagi jika didukung oleh Pemerintah. Bukankan Drh Yuda sedang mengimplemeasi anjuran Pak Jokowi?Â
Jika hal ini bisa dilakukan, Drh Yuda bisa mengembangkan risetnya secara profesional dan bertanggung jawab sesuai aturan yang ada.Â
Ayo dr Yuda, Anda pasti bisa tetap menjalankan riset Anda di Tanah Air. Tetap semangat.
Trilogi tulisan mengenai topik ini:
1. Protein Yuda oleh Dahlan Iskan
2. Risko jika Anda disuntik oleh mereka yang bukan Dokter
3. Penelitan Kedokteran, haruskah heboh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H