Pernah dengar digitalisasi? Bukan dok, bukan pemberian obat jantung, tapi ini yang lagi trend saat ini.Â
Sebaiknya Dokter tidak alergi dengan digitalisasi pelayanan kesehatan. Karena dengan adanya digitalisasi pelayanan tersebut, dokter akan menjalankan praktek dengan semakin efisien dan efektif. Asalkan mau belajar sedikit mengenai digital.
Ini contoh praktis apa yang disebut dengan Digitalisasi Pelayanan Kesehatan. Di bawah ini dokter bisa mengefisienkan dan mengefektifkan layanan kesehatan yang dokter jalankan hanya dengan biaya sekitar Rp. 200.000 / bulan. Dan semuanya itu bisa dilakukan di dalam cloud/awan yang tentunya harus memiliki akses internet. Enaknya dengan aplikasi di awan, dokter tidak perlu menyediakan perangkat apapun, hanya sebatas gadget / handphone yang sudah dimiliki. Dan ini sudah lumrah di kalangan bisnis masyarakat luas /  UMKM.
Medical Record Online
Ide ini sudah lama didengung-dengungkan. Saya ingat alm Dr Kartono Mohamad dg SIREM-nya. Namun sampai saat ini secara praktis belum ada aplikasi medrec (setidaknya yang saya ketahui) di awan yg bisa diterima sebagian besar provider kesehatan.
Mungkin ada dari berbagai pengembang, tapi kurang mendapat sambutan dari profesi. Yang terjadi saat ini masing-masing pihak menggunakan sistem medical record sendiri-sendiri dengan biaya investasi yang tidak murah.Â
Agar lebih merakyat dan bisa dinikmati oleh lebih banyak user, penulis mengusulkan bagaimana jika dimulai dari BPJS Kesehatan. Lengkapnya usulan penulis, bisa klik ini.
Telekonsultasi
Digitalisasi yang bisa dilakukan saat ini di mana banyak (calon) pasien yang enggan ke Rumah Sakit / Dokter, adalah layanan Konsultasi Kesehatan. Dokter bisa bergabung dengan start up layanan kesehatan yang ada, atau membuat sendiri layanan kesehatan online hanya berdasarkan aplikasi messaging yang sudah ada. Cukup sederhana koq untuk memulai layanan kesehatan online.
CRM Online