Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Rumah Sakit JCI Melindungi Pasien dari Vaksin Palsu

28 Juni 2016   13:49 Diperbarui: 15 Juli 2016   14:49 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara umum, Ferdy memaparkan, beberapa kondisi kemasan produk yang perlu menjadi perhatian adalah: tinta/tulisan luber, warna yang sudah tidak utuh, warna kemasan/font berbeda dengan warna aslinya, kemasannya sudah rusak / penyok  atau jumlah volume cairan yang berbeda dengan produk aslinya.

Khusus Vaksin / Cold Chain Product


Karena penyimpanan vaksin memerlukan suhu rendah (cold chain product), maka untuk mengetahui apakah suhu selama transportasi tidak berubah, umumnya ada label yang bisa berubah warna jika terpapar suhu yang berlebihan. Dengan demikian saat sampai di rumah sakit dan  terlihat warna label sudah berubah, maka rumah sakit harus me-reject produk tersebut.

Dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh JCI, maka  Grup Rumah Sakit Awal Bros bisa menjamin bahwa produk yang diberikan kepada pasien-pasiennya bukanlah produk palsu atau kemasan ulang.

LINK:

1. Apa itu JCI: https://www.youtube.com/watch?v=tygEMhh7KpE

2. Daftar Rumah Sakit JCI di Indonesia, http://www.eriktapan.com/2014/10/ini-daftar-rumah-sakit-indonesia-yang.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun