Mohon tunggu...
erik suhendra
erik suhendra Mohon Tunggu... Diplomat - Student of sharia economic

Anchor: suhendra_beat IG, Twitter: eriksuhendra19 🔵🔵

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

5 Ciri Sikap Social Climbing yang Harus Kamu Ketahui

6 Juli 2019   02:20 Diperbarui: 16 April 2021   21:45 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang bersikap social climbing (Sumber : www.shutterstock.com)

Oleh: Erik Suhendra

Social climbing atau sering kita sebut dengan istilah pansos adalah fenomena yang menarik untuk dibahas apalagi di era digitalisasi seperti dewasa ini. Bahkan apa yang disebut dengan Revolusi 4.0 sudah sangat marak dibicarakan disegala elemen, mulai dari lingkup formal dan non formal.

Social climbing adalah sebuah bentuk prilaku dari seseorang yang ingin menunjukan dan meningkatkan status atau derajad sosial.

Misalnya dengan suka memamerkan hal-hal yang serba mewah akan tetapi hanya sekedar untuk diberikan sanjungan, tak jarang barang-barang mewah yang di dapatinya untuk dijadikan status dirinya bukan milik pribadinya. Pasti ada dong temen kalian yang begini ?

Nah, supaya kalian lebih paham tentang Social climbing ini, yuk kenali ciri-ciri seseorang yang memiliki indikasi tersebut. Semoga bisa menjadi refrensi kamu ya dalam hal bersosial.

1. Pamer Brand mewah

Ilustrasi salah satu toko barang branded (Sumber : www.shutterstock.com)
Ilustrasi salah satu toko barang branded (Sumber : www.shutterstock.com)

Ini adalah ciri pertama yang menandakan apakah kamu seorang Social climbing atau bukan. Seorang Social climbing sangat peduli dengan penampilan, sehingga mereka terus berusaha membeli barang bermerek untuk menaikan status atau derajatnya. 

Dan gejala sosial yang muncul adalah ketika hal ini sudah menjadi pra syarat, akan  tetapi kamu yang kurang beruntung dalam hal materi tentu saja harus mencari segala cara agar dapat menikmatinya juga. Bukanya keren malah jadi norak, ya kan.

2. Kecanduan Sosial media

Ilustrasi sosial media yang sering digunakan (Sumber : www.shutterstock.com)
Ilustrasi sosial media yang sering digunakan (Sumber : www.shutterstock.com)
Tentu sekarang ini tidak bisa lepas dari media sosial, mulai aktivitas bangun tidur sampai tidur lagi. Mulai dari hal yang paling mendasar akan kebutuhan sampai hal yang paling tidak bermanfaat. Akan tetapi apakah seperti ini terindikasi seorang Social climbing ??. Bisa iya dan bisa tidak ! Tentu seorang Social climbing jika ingin membagikan aktivitas di status media sosialnya bukan kepada hal-hal yang berbau inspiratif, akan tetapi cenderung kepada hal yang berbau kemewahan.

3. Empati yang sangat rendah

www.shutterstock.com
www.shutterstock.com
Seorang Social climbing biasanya lebih suka mementingkan dirinya sendiri dan bersikap narsis yang berlebihan. Dengan begitu dalam hal bersosial biasanya tidak memiliki teman yang benar-benar tau tentang dirinya, bahkan teman-teman yang sama pergaulanya dengan diapun tidak bisa memberikan rasa kehangatan berteman yang saling memiliki.

4. Pilih-pilih teman khusus

Ilustrasi seseorang yang bersikap social climbing (www.shutterstock.com)
Ilustrasi seseorang yang bersikap social climbing (www.shutterstock.com)
Sebenarnya tidak ada yang salah dalam hal ini, karena didalam etika sosial manusia juga memiliki perasaan yang mengendalikan emosinya dalam berteman. Tapi berbeda dengan seorang Social climbing, dia memilih-milih teman dengan maksud untuk membentuk lingkaran khusus yang sejalan dengan dirinya. 

Jika ada orang lain yang di luar lingkaran pertemanan tersebut, mereka tidak mau beramah-tamah, apalagi mau berteman akrab dengan mereka yang dianggap berstatus lebih rendah.

5. Senang mencari perhatian

Ilustrasi seseorang yang bersikap social climbing (Sumber : www.shutterstock.com)
Ilustrasi seseorang yang bersikap social climbing (Sumber : www.shutterstock.com)
Tentu semua orang memiliki perasaan senang jika dirinya dipuji. Seorang yang normal akan menyikapi hal tersebut dengan kalem dan cuek, atau bahkan tak jarang mereka langsung merendah. Berbeda dengan seorang Social climbing, mereka sangat senang dan merasa sangat puas apabila menjadi pusat perhatian atas pujian orang. 

Rasa kesombonganya akan semakin membantu dirinya untuk meningkatkan status sosialnya. Inilah sebabnya kebanyakan dari mereka berusaha mencari perhatian berlebih entah di media sosial atau di kehidupan biasa, dan perhatian itu biasanya memberikan efek yang kontroversi atau sensasional.

Itu dia 5 ciri yang dimiliki oleh seorang yang terindikasi Social climbing. Apakah ciri-ciri tersebut ada pada diri kamu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun