Sahur.... Sahur... Sahur....
" Ayo, gek ndang tangi, jangan ngedumel aja di situ"
" Ayo bangun,jangan tidur saja, ayokk segera sahur. Bangun sekarang atau tak siram air seember". Ucap emak-emak kalang kabut.
begitulah kirakira suasananya
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sahur adalah suatu kegiatan yang memiliki ciri khas tersendiri di mana harus bangun pagi-pagi buta untuk makan.
Tapi meskipun begitu, apabila kita meluangkan waktu sedikit untuk melaksanakan sahur, maka bahasa Arab pun bisa didapatkan beserta keberkahan didalamnya.
Namun kali ini berbeda dengan emak-emak yang sudah kalang kabut untuk membangunkan anggota keluarganya untuk bangun sahur.
para emak-emak biasanya pergi gas untuk bangun sahur lebih awal Tepatnya jam 03.00 pagi untuk bisa memastikan masak dengan waktu yang cukup.
Baca Juga : Tips Mengamankan sendal saat ditinggal Tarawih
namun kali ini berbeda membangunkan anggota keluarganya titik berbagai ujian pun menimpanya seperti membangunkan suaminya yang masih mendengkur, membangunkan anaknya yang masih tertidur pulas dan lain sebagainya.
sedangkan Emak Entin sendiri juga harus sibuk menyiapkan sarapan sahur dengan bakat multi talenta yaitu masa sambil membangunkan orang-orang rumah.
Hal ini tentu bukan pekerjaan yang mudah apalagi melawan kantuk sendirian di tengah mata yang ingin segera mengatup dilanjut tidur aja.
Baca juga : Tips merawat kulit dengan alami dan murah dikantong, apa saja!
bahkan tidak itu saja, Bahkan merelakan waktunya untuk memasak pada awal waktu yang tidak jarang sendirian dan menjadikan tantangan tersendiri bagi emak-emak.
Hal ini tentu menjadi sebuah ujian yang nyata bagi Emak Entin.
namun kali ini justru kesiangan dikarenakan bangun sahur yaitu sekitar jam 04.00 pagi di mana harus sigap dan tanggap untuk memasak makanan sahur meskipun dengan dikejar-kejar waktu
lalu apa yang bisa dilakukannya?
saat itu dirinya bergegas menyiapkan wajan untuk menggoreng,dua buah telur ayam dengan sedikit daun bawang untuk menambah cita rasa harum dengan sedikit bumbu agar rasanya makin nikmat dan segera dimasak menjadi dadar.
Untung saja Emak Genting sudah memasak nasi tadi malam sehingga masa pun menjadi cepat. Dan laki-laki ujian yang nyata menimpa mak Entin.
Betapa sulitnya membangunkan orang-orang rumah untuk sahur tapi kesabaran tidak boleh setipis-tisu karena membangunkan orang sahur adalah ladang pahala yang bisa didapatkan.
orang-orang rumah saat itu sudah berkumpul untuk melaksanakan makan sambil bersama pada jam 04.10 WIB.
Ada yang makan tapi dengan mata mengantuk, ada yang makan tapi tidak ingin diajak berbicara, ada yang makan dengan kondisi lemah letih lesu dan tidak bersemangat .
dan juga dia makan Yang dengan cepat untuk segera menghabiskan makanannya sebelum Imsak tiba meskipun pada umumnya saat Imsak sedang berlangsung pun masih boleh untuk memakan sesuatu .
yang tidak boleh adalah ketika sudah waktunya subuh itu dilarang untuk makan sesuatu apapun yang berarti ditandainya mulai berpuasa kembali.
adapun usaha Mak Entin tidak sia-sia untuk membangunkan keluarganya sahur terlebih lagi berlimpah pahala yang didapatkannya.
yaitu membangunkan orang sahur dan memasak untuk orang-orang yang akan melaksanakan sahur.
Betapa berlipat ganda pahala yang bisa didapatkan dari Mak Entin titik meskipun sedikit mendung tapi Mak Entin tetap kerjakan, optimis dan bahagia.
***
Cerita ini adalah fiksi humor ramadhan . Akan tetapi, meskipun fiksi, saya kira juga sama terjadi di kehidupan nyata juga.... Hehehe
----
Demikian dan Selamat Berpuasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H