"Sekarang apa-apa pake AI, duhh takut kerjaan gua di sikat juga ama kecerdasan buatan!"
Dari pernyataan diatas ada benar nya sih yang sekarang apa-apa pake AI, contoh nya membuat artikel, script konten, voice, gambar, dll sekarang bisa dilakuin sama AI.Â
Menurut Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2020, 85% interaksi pelanggan akan dikelola tanpa manusia.
Dari kenyataan tersebut siapa yang engga takut? Takut akan kehilangan pekerjaan, benar bukan? Siapa yang disini juga sepemikiran seperti itu? Jadi apa jawabannya? Tenang di artikel ini kita akan bahas sampe tuntas!
Tak Kenal Maka Tak Tahu!
Sebelum menjawab pertanyaan itu kita kenalan dulu nih ama AI (artificial intelligence), siapa tau ada di antara kalian belum kenalan ama AI. Jadi AI ini sebuah teknologi yang dirancang untuk membantu manusia, sederhananya simulasi kecerdasan manusia dalam mesin.
Agar lebih paham lagi nih mengenai AI kita kasih gambaran aja, gambarannya adalah sebuah komputer, di mana komputer mampu belajar, beradaptasi, dan bahkan menyelesaikan masalah yang kompleks. Inilah dunia Kecerdasan Buatan (AI), sebuah teknologi revolusioner yang mengubah cara kita hidup dan bekerja.
Ini Dia Jawabannya!
AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan kreativitas manusia dalam digital marketing. Kreativitas manusia masih dibutuhkan untuk:
Nomor 1 Mengembangkan Ide dan Konsep Baru
AI dapat membantu menganalisis data dan menghasilkan ide, tetapi ide-ide tersebut masih perlu dikembangkan dan diubahsuai oleh manusia agar sesuai dengan konteks dan tujuan marketing.
Nomor 2 Menceritakan Kisah yang Menarik
Storytelling adalah salah satu elemen penting dalam digital marketing. AI tidak mampu menceritakan kisah yang menarik dan menyentuh hati seperti yang bisa dilakukan manusia.
Nomor 3 Membangun Emosi dan Koneksi
Digital marketing bukan hanya tentang data dan logika, tetapi juga tentang membangun emosi dan koneksi dengan target audience. AI tidak mampu memahami dan membangun hubungan emosional seperti yang bisa dilakukan manusia.
Nomor 4 Beradaptasi dengan Situasi yang Berubah
Pasar dan perilaku konsumen selalu berubah. AI dapat membantu menganalisis perubahan ini, tetapi manusia yang harus beradaptasi dan membuat strategi baru untuk merespons perubahan tersebut.
Kesimpulannya, AI bukan pengganti, melainkan pelengkap kreativitas manusia dalam digital marketing. Dengan menggabungkan kekuatan AI dan kreativitas manusia, pemasar dapat menciptakan strategi marketing yang lebih efektif dan mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih optimal.
AI dapat menjadi alat yang sangat berharga bagi pemasar yang ingin meningkatkan efisiensi dan efektivitas mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa AI tidak dapat menggantikan kreativitas dan kecerdikan manusia.
Manusia dan AI harus bekerja sama untuk mencapai hasil terbaik dalam dunia digital marketing yang dinamis dan selalu berkembang ini.
Sebelum di tutup, ada bonus nih.
Ini dia peran AI dalam digital marketing
AI memang mampu menghadirkan berbagai kemudahan dan keuntungan dalam digital marketing. Berikut beberapa contohnya:
#1. Menganalisis Data dan Memahami Target Audience
AI jago menganalisis data dalam jumlah besar, seperti perilaku konsumen, tren pasar, dan sentimen media sosial. Kemampuan ini membantu pemasar memahami target audience dengan lebih baik, sehingga mereka dapat merancang strategi marketing yang lebih terarah dan efektif.
#2. Mengotomatisasi Tugas Berulang
AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas berulang yang memakan waktu, seperti email marketing, iklan bersponsor, dan optimasi SEO. Otomatisasi ini membebaskan waktu pemasar untuk fokus pada tugas-tugas kreatif yang membutuhkan pemikiran dan strategi yang lebih mendalam.
#3. Menciptakan Konten yang Dipersonalisasi
AI mampu menghasilkan konten yang dipersonalisasi berdasarkan data dan minat individu. Konten yang dipersonalisasi ini lebih menarik dan relevan bagi target audience, sehingga meningkatkan engagement dan konversi.
#4. Memprediksi Performa Kampanye
AI dapat memprediksi performa kampanye marketing dengan tingkat akurasi yang tinggi. Hal ini membantu pemasar membuat keputusan yang lebih tepat dan memaksimalkan ROI (Return on Investment).
Berikut beberapa saran untuk mengintegrasikan AI dan kreativitas manusia secara optimal:
1. Pahami Kekuatan dan Kelemahan Masing-masing:
AI: Kuat dalam menganalisis data, mengotomatisasi tugas, dan menghasilkan konten yang dipersonalisasi.
Manusia: Kuat dalam ide-ide kreatif, storytelling, membangun emosi, dan beradaptasi dengan perubahan.
2. Tetapkan Tujuan yang Jelas:
Apa yang ingin Anda capai dengan strategi pemasaran digital Anda?
Bagaimana AI dan kreativitas manusia dapat membantu Anda mencapai tujuan tersebut?
3. Gunakan AI untuk Mendukung Kreativitas:
Gunakan AI untuk menganalisis data dan mendapatkan insights tentang target audience.
Manfaatkan AI untuk mengotomatisasi tugas-tugas berulang, seperti email marketing dan iklan bersponsor.
Gunakan AI untuk menghasilkan konten yang dipersonalisasi dan menarik.
4. Biarkan Kreativitas Manusia Berkembang:
Dorong ide-ide baru dan inovatif dari tim Anda.
Gunakan storytelling untuk membangun koneksi dengan target audience.
Beradaptasi dengan perubahan pasar dan perilaku konsumen.
5. Bekerja Sama dengan Tim yang Beragam:
Pastikan tim Anda memiliki keahlian di bidang AI, kreativitas, dan pemasaran digital.
Fostering komunikasi dan kolaborasi yang terbuka.
Berikan pelatihan dan edukasi yang berkelanjutan tentang AI dan pemasaran digital.
6. Ukur dan Evaluasi Hasil:
Pantau kinerja strategi pemasaran digital Anda.
Analisis data untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak.
Sesuaikan strategi Anda berdasarkan hasil yang Anda dapatkan.
Dengan mengintegrasikan AI dan kreativitas manusia secara optimal, Anda dapat menciptakan strategi pemasaran digital yang lebih efektif dan mencapai hasil yang lebih baik.
Sekian dari pembahasan hari ini, biasanya kamu pakai AI apa saja, bisa komen di bawah ya kita diskusi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H