Proyek alun-alun Kota Kediri yang sudah lama sekali mangkrak dibongkar oleh rombongan warga yang tergabung dari sejumlah LSM di Kediri pada Jumat (19/7/2024). Aksi tersebut berawal dari aksi demonstrasi di Pemkot Kediri. Ketika demo, mereka berorasi, membakar ban, memainkan musik, dan berteriak untuk menyampaikan aspirasinya. Khususnya ada di bagian utara, yaitu ada di depan ruang-ruang bangunan yang niatnya ingin dibangun untuk wilayah perkulineran. Akan tetapi proyek itu malah belum juga dilanjutkan lagi dan mangkrak tidak jelas serta merusak pemandangan jalan-jalan Kota Kediri. Mereka yang melaksanakan demonstrasi sangat berharap supaya alun-alun Kota Kediri dapat segera dipergunakan PKL berjualan. Terlebih banyak sekali rumor yang kurang sedap untuk didengar. Telah diduga ada sebuah aktivitas prostitusi, dan itu adalah hal yang sangat meresahkan warga.
Perwakilan demonstrasi yang telah berani menyuarakan tuntutan tanggung jawab pemerintah kemudian telah diterima sejumlah pejabat Pemkot Kediri, diantaranya adalah Asisten Sekkota Fery Jatmiko, Plt Kepala Dinas PUPR Yono Heryadi, Kepala DTRKP Imam Muttaqin, dan Kepala Disperindag Wahyu Kusuma.
Disaat pertemuannya berjalan, dengan pejabat Pemkot Kediri. Sebagian demonstrasi bersuara untuk Pj. Walikota Dr. Zanariyah segera melepaskan jabatannya dan segera diganti, sebab sudah dirasa tak mampu menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai Wali Kota. Beliau juga dianggap tak mampu menyelesaikan persoalan di Kediri. Tidak hanya itu saja, dalam pertemuan tersebut mereka meminta beberapa tuntutan, diantaranya adalah pedagang dapat berjualan di alun-alun,Kepala Dinas PUPR segera mengundurkan diri, seng yang menutup alun-alun segera dibongkar sebab telah diduga sebagai tempat protitusi, sambil menunggu pembongkaran, masyarakat akan membongkar sebagian. Terkait ini, Fery Jatmiko menjanjikan akan berkoordinasi pada para OPD pada Senin 22/7/2024
Sesudah pertemuan, para demonstrasi mulai bergerak dan merobohkan sebagian seng pagar untuk alun-alun tersebut. Mereka membongkar paksa sehingga bangunan alun-alun yang semula tertutup seng menjadi terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H