Libur panjang kenaikan Isa Al-Masih dimanfaatkan SMA Surya Buana Malang untuk menggelar diklat gabungan PMR dan Pramuka di Sekolah, bertepatan pada hari Jumat (10/05/24) hingga Senin (13/05/24). Diklat ini diketuai oleh Muhammad Nur Hayadi, salah satu siswa kelas XI.
Diklat gabungan PMR dan Pramuka yang bertepatan dengan libur kenaikan Isa Al-Masih telah diselenggarakan dengan baik oleh siswa kelas XI SMA Surya Buana. Acara yang disusun kurang lebih selama dua bulan ini ditujukan untuk pelatihan sekaligus kenaikan pangkat dari pramuka penegak menjadi bantara bagi siswa kelas X. Menurut Sausan Keumala selaku panitia diklat gabungan, diklat ini juga menjadi awal persiapan acara besar SMA Surya Buana yakni acara Presta Praga tingkat SMP se-Malang Kota yang akan dipanitiai seluruh siswa.Â
Pelaksanaan diklat tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Megah Sri Retno selaku pembina pramuka menjelaskan bahwa biasanya diklat PMR dan Pramuka dilaksanakan secara terpisah. Diklat PMR diadakan selama dua hari satu malam dan Pramuka tiga hari dua malam. Namun, tahun ini diklat PMR dan Pramuka digabung untuk menyingkat waktu.
"Kalau dipisah-pisah waktunya sama, dua hari satu malam. Dan tempatnya tidak di sini. Dulu itu di coban-coban, Bedengan, Coban Rais, Coban Putri." Ujar Megah Sri Retno.
Sekolah dipilih menjadi tempat pelaksanaan diklat tahun ini karena akses yang mudah, seperti kamar mandi yang tidak tentu mudah terjangkau jika diklat di alam. Selain itu, pemilihan libur wafat Isa Al-Masih yang disambung libur sekolah hari sabtu minggu sebagai tanggal pelaksanaan acara, murni keputusan panitia untuk mengantisipasi acara besar lainnya, seperti classmeeting yang juga dipanitiai oleh kelas XI.
Pada hari pertama yaitu Jum'at (10/05/24) dilaksanakan diklat PMR dengan serangkaian acara yang menunjang pengetahuan peserta diklat terkait kepalangmerahan. Tidak hanya menerima materi, peserta juga diajak traveling dan bersenang-senang dengan fun games. Diklat PMR diakhiri dengan pencarian badge oleh peserta dan  malam keakraban di lapangan sekolah.Â
Kemudian, dilanjutkan diklat pramuka pada Sabtu hingga Senin, (11-13/05/24). Durasi diklat Pramuka yang lebih panjang dari diklat PMR diisi dengan rangkaian acara yang lebih banyak pula. Dari berbagai acara diklat Pramuka, salah satu yang menarik adalah sesi pionering. Â Di lapangan sekolah, seluruh peserta bahu-membahu merangkai tongkat dengan talinya untuk membuat miniatur sebuah benda. Tahun ini, peserta diklat berhasil membuat pionering robot dengan membutuhkan kurang lebih 90 tongkat Pramuka. Pionering robot ini dipamerkan di lapangan sekolah hingga akhir acara diklat.Â
Acara diklat gabungan PMR dan Pramuka ditutup pada Senin (13/05/24) dengan apel sambutan dari Kepala Sekolah SMA Surya Buana. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan badge bantara dan disiram air kembang sebagai simbolis telah berakhirnya diklat gabungan ini.
Acara diklat gabungan PMR dan Pramuka yang digelar oleh siswa kelas XI SMA Surya Buana ini berjalan dengan lancar. Meskipun ada beberapa kendala yang terjadi tetapi semangat siswa dalam acara ini tetap membara hingga akhir acara. Sausan Keumala selaku panitia diklat berharap untuk acara diklat selanjutnya panitia bisa lebih tegas tetapi mendidik. Selain itu, Raina Jacinda selaku peserta diklat mengatakan bahwa sebaiknya panitia lebih memperhatikan kondisi pesertanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H